KABUPATEN TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Tiga warga Kabupaten Tasikmalaya tewas akibat menenggak minuman keras oplosan. Ketiga korban tersebut sempat dibawa ke RSUD SMC untuk ditangani medis. Namun nyawanya tak tertolong.
Korban yang merupakan warga Desa Linggasirna dan Selawangi, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, meninggal dunia Sabtu (24/2/2024). Korban berinisial S (35) dan H (45) meninggal usai menjalani perawatan medis di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya.
Salah satu keluarga yang juga kakek dari korban R, Koko mengatakan, korban tewas yang menenggak minuman keras tersebut masih miliki kekerabatan. “Korban yang meninggal itu semuanya masih saudara,” katanya.
Korban diduga meninggal usai menggelar pesta minuman keras. Salah satu korban berinisial R mengaku sempat mengkonsumsi lima botol alkohol yang dicampur minuman berenergi bersama rekan-rekan yang lainnya. Sementara dua korban yang meninggal tidak mengaku mengkonsumsi alkohol hanya minuman berenergi.
“Saat masuk IGD sebelum meninggal dunia dua pasien keracunan minuman keras itu tidak mengakui mengkonsumsi miras. Kedua korban mengaku minum minuman energi. Sedangkan pasien atas nama R mengakui mengkonsumsi minuman energi yang dioplos dengan 5 botol alkohol,” kata Kasi Pelayanan Medis RSUD SMC, Kabupaten Tasikmalaya, Sudaryana.
Menurutnya, korban meninggal dan kritis disinyalir alami keracunan minuman keras oplosan. Korban diduga intoksikasi atau keracunan miras. “Korban masih kerabat,” katanya.
Kepolisian yang melakukan penyelidikan di TKP dan RSUD SMC, masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Walaupun hasil daru pemeriksaan medis sudah jelas menunjukan indikasi intoksinasi atau keracunan minuman keras oplosan.
“Kematian korban belum bisa dipastikan akibat apa penyebabnya,” kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Bayu Catur Prabowo, Sabtu (24/2/2024).
Geger keracunan miras oplosan tersebut setelah sejumlah korban di larikan ke RSUD SMC pada Sabtu (24/2/2024). Dari keterangan keluarga korban tidak makan dan minum selama dua hari serta mengeluh sesak nafas juga sakit dada.
Selain itu, korban kerap muntah-muntah dan mengigau. Setelah dua korban dinytakan meninggal, seorang lagi korban meninggal dunia di RSUD SMC, Sabtu malam pukul 20.30 Wib (24/2/2024). Korban inisial R (16) sempat menjalani perawatan medis bersama dua korban yang masih saudaranya.
“Kondisinya terus menurun, diberikan penanganan dan obat-obatan. Akan tetapi kondisinya semakin lemah hingga akhirnya meninggal dunia,” kata dokter jaga IGD SMC Rikcy Andhika.
Dikatakanya, korban sempat mengaku mengkonsumsi minuman berenergi dicampur lima botol alkohol. “Saat datang ke RSUD SMC pasien dalam keadaan sadar. Sempat kita tanyakan. Pasien awalnya mengaku minum-minuman berenergi saja. Kami dalami pasien akhirnya mengaku mencampurnya dengan alkohol sebanyak lima botol,” katanya.
Sementara keluarga korban yang saat itu menunggu di IGD RSUD SMC tak kuasa menahan tangis mendengar keluarganya meninggal bahkan mereka histeris dan nyaris pingsan.
Kakek korban R yakni Koko mengatakan, ketiga korban yang masih kerabat itu menggelar minum minuman keras pada hari Jumat (23/2/2024).
Sementara ketiga jenazah korban miras oplosan ini sudah dibawa pihak keluarga dan dimakamkan.***