KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Siswa Darul Hikam Berasrama Dago Giri SMP kelas 7 dan SMA kelas 10, antusias mengikuti program Belajar Langsung di Alam (BLA) dengan mendatangi Perkebunan Teh Ciwidey di Kabupaten Bandung, pekan lalu.
Puluhan siswa berasrama Dago Giri itu, melihat langsung berbagai aktivitas di Perkebunan teh. Kemudian, mereka merasakan langsung bagaimana cara memetik strawberry ke perkebunan stawberry milik para petani.
“Alhamdulillah kami telah melaksanakan BLA untuk SMP dan SMA kelas 7 dan kelas 10. Kami membuar program ini karena ingin semua santri bisa belajar di alam. Jadi mereka mengenal bagaimana pengolahan dan bagaimana membudayakan tanaman teh,” ujar Ketua Pelaksana BLA yang juga Guru Biologi SMA Darul Hikam Berasrama Dago Giri, Ustadz Nana Media, Senin (14/8/2023).
Selain mengetahui langsung bagaimana menanam teh, menurut Ustadz Nana, semua santrinya bisa melihat manfaat dari teh tersebut. Serta, mengenal berbagai varian fan jenis teh. Karena, Indonesia memang kaya akan varian dan jenis-jenis teh.
“Kami melihat anak-anak memang sangat saat berkegiatan di Ciwidey ini. Hal itu terlihat, saat mereka memperoleh kesempatan untuk bertanya, mereka berebutan mengajukan pertanyaan,” katanya.
Para santri pun, kata dia, tertarik untuk mengetahui bagaimana proses penanaman teh, pemeliharaannya seperti apa dan manfaat teh itu sendiri apa.
“Selain itu, mereka juga melihat langsung bagaimana perbandingan antara perkebunan organik dan anorganik,” katanya.
Di sekolah, kata dia nantinya akan dilanjutkan mengenai penjelasan bagaimana membuat pupuk organik. Sekaligus, praktik membuat pupuk organik tersebut.
“BLA ke Ciwidey ini kami memadukan mat pelajaran Biologi, kemudian berkolaborasi dengan Bahasa Indonesia,” katanya.
Karena, kata dia, saat pelajaran Bahasa Indonesia mereka bisa menceritakan kembali proses pembelajaran di alam dari awal sampai akhir kegiatannya. Hasil laporannya, nanti bisa dalam bentuk artikel.
Pelajaran lainnya yang terintegrasi dengan BLA ini, kata dia, adalah pelajaran agama. Karena, saat mendengar adzan semua santri harus langsung ke masjid. Jadi, walaupun para santri beraktivitas di luar tetap tidak meninggalkan atau tidak lupa dengan kewajiban mereka sendiri.
“Kami menanamkan pada semua santri, bahwa di manapun mereka berada waktunya shalat ya kita shalat berjamaah,” katanya.
Sementara menurut Salah Seorang Siswa Berasrama Darul Hikam Dago Giri Kelas 10, Taraka Azfar Diandra, ia sangat antusias belajar di alam ini. Karena, bisa langsung melihat bagaimana pohon teh ditanam dan dipetik. Apalagi, saat ke perkebunan strawberry bisa merasakan langsung memetik buah strawberry.
“Senang banget bisa belajar langsung ke alam, dapat ilmu banyak soal menanam tanaman sekaligus bisa menghirup udara segar. Ya, sekalian //healing// jadi refreshing ga di asrama terus,” katanya. (Ade Bayu Indra/Tugu Bandung.id) ***