BAGI sebagian kalangan, Ramadan barangkali juga terkesan berkurangnya kegiatan. Tengok saja, jam kerja di kantor-kantor, baik institusi swasta atau pemerintah, sudah lumrah memberlakukan pengurangan jam kerja masing-masing karyawan atau stafnya. Jam masuk lebih longgar agak siang serta pulang lebih cepat.
Akan tetapi, kelumrahan demikian tak berlaku bagi sosok Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana. Bagi pria yang menulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim tersebut, Ramadan sama saja dengan bulan-bulan sebelumnya ketika semua aktivitas dijalankan dengan penuh kesungguhan dan komitmen kuat. Apalagi kalau sudah menyangkut janji, tentu harus dipenuhi sebagai amanat yang wajib ditunaikan.
Bahkan, pada bulan Ramadan, bagi pria yang sudah berikrar sejak sekitar 17 tahun lalu untuk menjadikan Tuhan YME sebagai satu-satunya “atasan” (Dr Aqua memilih keluar dari pekerjaan formal dan menjadikan silaturahim sebagai komitmen di sisa hidupnya), semua aktivitasnya berlangsung nyaris tanpa henti.
“Saya justru merasakan keberkahan tersendiri dari Ramadan. Semua silaturahim yang saya jalani bisa berjalan lebih efektif, efisien, dan menjangkau kerabat, sahabat, bahkan para guru saya dengan lebih luas. Hal itu karena waktunya tidak terpotong untuk makan siang, istirahat, dan sebagainya. Inilah berkah terbaik Ramadan bagi saya,” ucap Dr Aqua, yang juga menjadi Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.
Apa yang disampaikan sosok murah senyum dan santun ini memang demikian adanya. Saya berkesempatan langsung mendampingi kegiatan beliau pada pekan awal Ramadan 1443 H ini. Meski saya sendiri merasa “pontang-panting” mengikuti jadwal Sharing Komunikasi dan Motivasi yang demikian padat ketika berkelling Makassar, bahkan meluas hingga Pare Pare, dan Sidrap, Sulawasi Selatan, Dr Aqua sangat menikmati dan tak nampak keletihan sedikit pun saat beliau menjalankan silaturahim ke berbagai kalangan yang dinilainya memang harus dan layak disambangi.
Saya sendiri hanya sepekan kurang bisa mendampingi dan menyimak langsung semua aktivitas produktif Dr Aqua selama di Sulawesi Selatan dan terus terang merasa “semaput” akibat demikian padatnya jadwal Sharing Komunikasi dan Motivasi yang dijalankan doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) itu. Sebaliknya, Dr Aqua justru terus melanjutkan kiprah dan komitmen silaturahimnya nyaris tanpa putus pada sepertiga kedua dan menjelang akhir Ramadan tahun ini.
“Kuncinya ikhlas dan menjalani semuanya sebagai bagian dari ibadah dan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. Saya telah banyak mendapatkan kenikmatan dan keberkahan dari Tuhan Yang Mahakuasa. Jadi, apa yang saya jalankan ini tak seberapa dibandingkan semua berkah yang sudah saya terima dari Sang Pencipta. Saya tak memedulikan apa kata orang dan apa penilaian mereka atas apa yang saya lakukan. Yang terpenting, saya menjalani semuanya dengan iktikad dan niat positif,” kata Dr Aqua menguraikan.
Bersua para dosen Fikom Unpad
Alhamdulillah, pada sepertiga akhir Ramadan 1443 H, di kota tempat tinggal saya, Kota Bandung, saya berkesempatan kembali bersua dengan Dr Aqua dan kemudian diajak untuk kembali bersilaturahim dengan semua kalangan.
Pada Senin (25/4/2022), Dr Aqua mengontak saya via telefon bahwa beliau berkenan ke Kota Bandung pada Selasa (26/4/2022) untuk bersilaturahim kepada guru-guru beliau, dosen-dosen Fikom Unpad sekaligus berbuka bersama.
Saya cukup kaget karena saya tahu dari unggahan pesan-pesan tertulis beliau di Grup WA terkait aktivitasnya, Dr Aqua sebetulnya masih di Jawa Timur, dalam kaitan silaturahim ke berbagai kalangan termasuk ke teman baiknya Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto. Saya hanya bisa bergumam kagum betapa Dr Aqua memang sudah sangat ikhlas menjalankan silaturahim dan –sebagaimana kerap dikatakannya— yang sudah menjadi kebutuhan baginya. Jarak menjadi relatif dan tak dipandang sebagai kendala untuk menemui dan bersilaturahim pada sesama makhluk-Nya.
Saya kemudian mengiyakan akan ikut hadir pada kegiatan berbuka dengan beberapa dosen Fikom Unpad tersebut karena kebetulan semuanya juga adalah guru-guru saya (saya menempuh S1, S2, dan kini tengah menyelesaikan S3 di Fikom Unpad). Meski, saya sendiri harus membagi waktu karena sebelumnya saya juga mengikuti buka puasa bersama dengan jajaran pimpinan FISIP Universitas Pasundan dan Prodi Ilmu Komunikasi Unpas, tempat saya bergabung menjadi tenaga dosen.
Dr Aqua sendiri dari Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa pagi (26/4/2022) pukul 09.00 naik pesawat Super Air Jet ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Kemudian, beliau naik Cititrans melanjutkan perjalanan darat ke Kota Bandung, Jawa Barat. Perjalanannya sekitar 3,5 jam. Beliau berbuka puasa bersama dengan para dosen di Fikom Unpad. Mereka adalah Dr Hadi Suprapto Arifin, Dr Siti Karlinah, Dr Wawan Setiawan, Dr Susanne Dida, Dr Purwanti Hadisiwi, Dr Jenny Ratna Suminar, dan Dr Tine Silvana R.
Pada Jumat sampai Minggu (18-20/2/ 2022), para dosen Fikom Unpad tersebut berkunjung ke Yogyakarta dan menjadi tamu Dr Aqua sekeluarga selama di Kota Gudeg itu. Saat itu, Dr Aqua tidak bisa menemui langsung guru-gurunya karena beliau tengah menjalani isolasi mandiri di Bogor, Jawa Barat, sebab kena Covid-19. Ketika itu, Dr Aqua berjanji setelah sembuh akan menemui guru-gurunya langsung ke Kota Bandung.
Pada Selasa (26/4/2022) sore, magrib, hingga malam menjelang, janji tersebut ditunaikan Dr Aqua. Saya, Alhamdulillah, bisa bergabung setelah sempat berbuka bersama civitas academika Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan dan bersalat magrib, langsung menuju restoran di Hotel Luxton di Kawasan Dago Bandung tempat Dr Aqua bersilaturahim bersama para dosen Fikom Unpad.
Suasana silaturahim tersebut sangat akrab dan hangat. Saya merasakan aura positif dan kesan yang mendalam karena berkat ajakan Dr Aqua, saya bisa kembali bersua dengan sosok-sosok yang sangat saya hormati, yakni Dr Aqua sendiri dan tentu saja para dosen Fikom Unpad yang sekian lama ikut membentuk diri saya serta memberikan bekal keilmuan khususnya di bidang Komunikasi.
Menyambangi Pinwil X Pegadaian Jawa Barat
Magrib telah usai dan senja pun beringsut menuju malam. Setelah sempat berfoto sejenak di ruangan lobi Hotel Luxton Bandung, kami pun berpisah. Saya sendiri malah diajak Dr Aqua untuk bersilaturahim kepada Pimpinan Wilayah (Pinwil) X Pegadaian Jawa Barat Bapak Nuril Islamiah. “Saya akan kenalkan Mas Erwin kepada Pak Nuril, beliau Pinwil Pegaidaian Jabar. Teman akrab saya. Orangnya ramah dan baik, silakan Mas Erwin berkenalan dan menjadikan beliau sebagai salah satu narasumber penting untuk Tugubandung.id,” ungkap Dr Aqua.
Maka, kami pun pergi menuju Kawasan Jalan Pungkur Bandung ke rumah dinas Pak Nuril yang berada di belakang Kantor Pegadaian Wilayah Jabar. Dr Aqua dan saya disambut ramah dan hangat oleh Pak Nuril yang berasal dari Dompu, Nusa Tenggara Barat. Beliau pernah bertugas di berbagai kota besar di Indonesia, yakni Makassar, Jakarta, Mataram, Denpasar, sebelum kemudian bertugas di Kota Bandung.
Dari Pak Nuril yang sosoknya juga sangat mirip dengan Dr Aqua, ramah, rendah hati, dan nampak sangat menghargai lawan bicara, saya bisa berbincang banyak ihwal bisnis yang dijalankan Pegadaian yang saat ini terus bertransformasi dan menyelaraskan diri dengan dinamika zaman. Saya juga banyak mendapatkan ilmu dan pengetahuan ihwal manajemen kepemimpinan dari Pak Nuril. Prinsip penting yang disampaikan Pak Nuril, menjadi pimpinan itu harus memberikan kebermanfaatan bagi staf dan Lembaga yang dipimpin. Bukan malah dianggap sebagai sosok yang tak diinginkan. “Prinsip saya terefleksikan dalam jargon ‘hadirnya memberi manfaat, dan perginya dirindukan’,” ungkap Pak Nuril Islamiah.
Silaturahim takzim kepada Prof Deddy Mulyana
Sosok yang tak pernah dilewatkan oleh Dr Aqua dalam setiap kehadirannya di Kota Bandung adalah Prof Deddy Mulyana, MA, PhD. Setiap ada kesempatan dan Prof Deddy memang tengah ada di kediamannya, Dr Aqua pastilah akan bersilaturahim kepada sosok “Begawan Ilmu Komunikasi” dari Fikom Unpad, yang bahkan tak sekadar dipandang sebagai guru tapi sekaligus orang tua bagi Dr Aqua.
Maka, usai bersilaturahim dengan Pak Nuril Islamiah, Dr Aqua kembali mengajak saya untuk menggenapkan silaturahim menjelang akhir Ramadan ini dengan berangkat menuju Kawasan Batununggal Kota Bandung ke kediaman Prof Deddy.
Dr Aqua selalu mengatakan ia sangat berutang kepada sosok Prof Deddy yang memberikan dorongan kuat agar dirinya menyelesaikan studi magister dan doktoralnya. “Beliau sangat rendah hati dan selalu membantu siapapun mahasiswa yang dibimbingnya untuk segera menyelesaikan studi. Alhamdulillah, saya sendiri bisa menempuh studi pascasarjana hingga doktoral di Fikom Unpad ini. Salah satunya lewat dorongan motivasi dan akademik dan beliau,” ujar Dr Aqua.
Prof Deddy memang sosok yang disegani dan disayangi mahasiswa Fikom Unpad dari semua jenjang: S1, S2, Maupun S3. Akan tetapi, hanya Dr Aqua yang meski saat ini sudah lulus S3, terus berkomunikasi intensif dan senantiasa meluangkan waktu berkunjung ke kediaman sang begawan Ilmu Komunikasi itu. Termasuk dalam silaturahim pada Selasa (26/4/2022) malam menjelang akhir Ramadan 1443 H tersebut.
Tak terasa dari pukul 21.00 hingga menjelang tengah malam, kami berbincang hangat dan sangat akrab di kediaman Prof Deddy. Ternyata, dalam momen waktunya yang lebih luang pada masa pandemi, Prof Deddy intens membuka kembali file-file dan dokumen lama semua karya tulisnya di berbagai media. Bahkan dokumen-dokumen tersebut terbilang cukup lengkap dan ada salinan lengkapnya dari karya tulisnya semasa berkuliah S1 di Tanah Air, S2 di AS, dan S3 di Australia.
Banyak yang sudah dibukukan dan masih banyak lagi dokumen-dokumen tersebut yang pasti akan menarik jika dibukukan kembali dan ditetapkan benang merahnya. “Ya saya juga terpikir. Akan tetapi, saya tidak mau jika buku yang diterbitkan nanti itu berkesan ‘show-off’ atau bahkan narsistik. Saya hanya ingin berkontribusi pemikiran secara tekstual dalam menyikapi dinamika bangsa ini, khususnya pada dimensi komunikasi. Banyak yang ternyata masih relevan,” ungkap Prof Deddy yang memang sangat rendah hati.
Tak terasa, waktu sudah beranjak tengah malam. Dr Aqua dan saya berpamitan kepada Prof Deddy yang sangat menyenangkan dan “handap asor” tersebut. Meski saya meminta agar Dr Aqua langsung menuju Hotel Santika di Kawasan Dago tempatnya menginap, beliau bersikeras tetap mengantarkan saya hingga rumah di Kawasan Gedebage yang letaknya ada di ujung timur Kota Bandung.
“Saya akan mengantarkan Mas Erwin sampai rumah. Jadi Mas Erwin tidak perlu pakai kendaraan online. Apalagi malam ini semua kegiatan kita sudah tuntas,” ujar Dr Aqua sampai tersenyum.
Begitulah memang Dr Aqua. Beliau selalu berupaya menyenangkan dan memberi kemudahan kepada siapapun. Termasuk saya. Saya diantarkan sampai ke pintu rumah dan Dr Aqua baru terakhir diantarkan oleh sopir Rendi Ramdani menuju Hotel Santika.
Keesokan paginya Dr Aqua segera terbang menuju Yogyakarta di mana beliau juga menjalankan agenda silaturahim sebelum menuju Salatiga untuk menghabiskan Lebaran bersama keluarga.
Meski hanya sekitar 18 jam di Bandung, silaturahim yang dijalankan Dr Aqua sungguh memiliki kesan sangat bermakna pada sepertiga akhir Ramadan ini. Saya sangat beruntung berada dan merasakan langsung berkah di dalamnya. (Erwin Kustiman/Pemimpin Redaksi Tugubandung.id)***