Menu

Mode Gelap

Berita · 28 Agu 2024 21:04 WIB ·

Sampel Nasi Kuning yang Disantap dan Muntah Korban Keracunan Masal Peserta Apel Pemyambutan Joko Widodo Dibawa Ke Laboratorium

 Korban keracunan masal saat dirawat di Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. (Erwin/TUGU BANDUNG.ID).*** Perbesar

Korban keracunan masal saat dirawat di Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. (Erwin/TUGU BANDUNG.ID).***

KABUPATEN TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID). – Sampel makanan dan muntah korban keracunan masal saat melaksanakan apel gladi bersih persiapan penyambutan Presiden Joko Widodo sudah dibawa ke laboratorium, untuk dilakukan penelitian. Kepala Puskesmas Manonjaya dr Mia Shopia mengatakan ada sebanyak 50 pasien yang masuk dalam data keracunan masal yang ditangani Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (28/8/2024).

Puluhan peserta apel persiapan penyambutan Presiden Joko Widodo tersebut jadi korban keracunan masal usai menyantap nasi kuning yang disediakan oleh panitia. Diantara korban diduga diantaranya ada juga yang menjadi korban keracunan masal tersebut adalah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). 

Para peserta apel gladi bersih disiapkan untuk penyambutan presiden dalam agenda peresmian Bendungan Leuwikeris di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Dimana peresmian bendungan itu rencananya akan digelar pada hari Kamis (29/8/2024). 

Usai apel gladi peserta disuguhi makan pagi nasi kuning. Setelah menyantapnya, berselang beberapa saat mulai merasakan pusing, mual dan muntah-muntah.

Mia menyebut, pihaknya sudah mengambil sampel makanan diantaranya, nasi kuning, telur, tempe, sambal dan timun.  “Selain itu, muntah pasien juga sudah diambil sampelnya untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium di Bandung,” katanya saat memeriksa pasien anggota TNI Polri yang sedang dirawat.

Menurutnya, gejala yang dirasakan pasien pada umumnya mengalami pusing dan mual terus muntah-muntah. “Ada sekitar 50 pasien yang ditangani, 9 diantaranya dirujuk ke RSUD dr Soekardjo dan RSJK Kota Tasikmalaya. Bisa saja pasien bertambah,” katanya.

Pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari keracunan tersebut. Karena harus dilakukan penelitian melalui laboratorium. ***

Artikel ini telah dibaca 104 kali

Baca Lainnya

Siswa SDN 1 Sukapura Kabupaten Tasikmalaya Saat Dapat Makan Siang Bergizi Gratis

15 Oktober 2024 - 18:41 WIB

Lewat Gerakan 1000 Masjid Pelosok Negeri Lazis Darul Hikam Resmikan Masjid Al Ihsan di Kabupaten Cianjur

15 Oktober 2024 - 14:38 WIB

Korban Pengeroyokan Alami Luka Robek Di Kepala, Dua Pelaku Diciduk Polisi

15 Oktober 2024 - 13:15 WIB

Farhan-Erwin dapat Dukungan dari Sejumlah Kader dan Mantan PAC Partai Gerindra Kota Bandung

15 Oktober 2024 - 11:24 WIB

Pantau Frekwensi Radio, INTI Pasang Alat di 500 Lokasi Se-Indonesia

15 Oktober 2024 - 10:05 WIB

Benahi Jalur KA, KAI Komitmen Tingkatkan Pelayanan

15 Oktober 2024 - 08:33 WIB

Trending di Berita