PENANTIAN lama tiga tahun, tepatnya 1.043 hari puasa tanpa kemenangan menjadi jalan cerita kehidupan Marc Marquez juara dunia 6 kali MotoGP asal Spanyol yang akhirnya bisa “comeback” ke jalur kemenangan merayakan puncak podium pada seri XII MotoGP Aragon-Spanyol 2024. Kali ini bukan sebagai pembalap tim Repsol Honda yang menjadi tim tempatnya berlaga sejak turun di kelas MotoGP 2013, melainkan memakai motor Ducati di tim satelit Ducati, Gresini Racing Ducati.
Frustrasi karena sejak pandemi Covid-19 merebak (2020) hingga mereda (2023) Honda tak kunjung mampu menyiapkan motor yang kompetitif bersaing dengan pabrikan Eropa yaitu Italia (Ducati dan Aprilia) serta Austria (KTM), akhirnya Marquez pun hengkang musim 2024 dari tim pabrikan Honda ke tim satelitnya Ducati, yaitu Gresini Racing Ducati bergabung dengan adiknya Alex Marquez.
Meski Marquez telah memakai motor Ducati di tim Gresini Racing Ducati yang nyaris sama dengan dua tim satelit Ducati lainnya (Pramac Ducati dan Pertamina Enduro VR-46 Ducati) untuk bersaing dengan tim pabrikan Ducati, yaitu Ducati Lenovo. Namun Marc Marquez perlu waktu cukup lama untuk bisa memenangi seri GP tahun ini, hingga 11 seri dilalui Marquez belum bisa memuncaki podium sebagai juara salah satu seri, hanya podium posisi kedua dan tiga telah diraihnya.
Setelah Marquez berupaya tak kenal lelah akhirnya kemenangan itu datang juga pada seri XII di kandang sendiri, MotoGP Aragon-Spanyol, Minggu ( 1/9/2024). Marquez sudah tampil sangat bagus sejak latihan resmi Jumat menjadi yang tercepat dan pada kualifikasi penentuan grid, Maquez juga tak tersaingi merebut “pole position” dan pada “Sprint Race” juga menjadi pemenang dan pada “Race” sesungguhnya.
Minggu penampilan Marquez sempurna, start dari “pole position” terus melesat terdepan tanpa gangguan menyelesaikan 23 lap terdepan sebagai juara seri XII MotoGP Aragon. “Comeback” yang mengesankan dalam upayanya bisa kembali menjadi juara dunia MotoGP untuk ke-7 kalinya bersaing dengan andalan utama tim Ducati Lenovo, “Pecco” Bagnaia juara dunia MotoGP 2022 dan 2023.
Dominasi Ducati di arena MotoGP memang tak terbantahkan sejak 2022 nyaris tak ada merek motor lain yang bisa memenenangi GP, hanya sesekali KTM bisa mencuri puncak podium demikian juga Aprilia belum konsisten bisa bersaing di semua sirkuit.
Sementara pabikan Jepang (Honda dan Yamaha) yang dulunya begitu dominan sebelum Covid-19, kini tak lagi punya taji untuk melawan. Dua tim pabikan Jepang terkemuka yang masih tersisa (setelah Kawasaki dan Suzuki mundur dari MotoGP), Honda dan Yamaha tak pernah lagi bisa “betempur” untuk podium bahkan finis 10 besarpun merupakan hal yang amat sulit bisa dicapai. Posisi finis pembalap- Honda dan Yamaha biasanya hanya bisa diatas 12 besar, bahkan lebih sering finis urutan antara 15 hingga 22, sangat memprihatinkan.
Para pembalap dengan motor Ducati tampil amat dominan bersaing diantara mereka sendiri, tim pabrikan Ducati berebut podium dengan tiga tim satelit Ducati hampir pada setiap seri GP sehingga mirip “one make race” (balap satu merek).
Klasemen MotoGP setelah setelah seri XII MotoGP Aragon 2024
- Jorge Martin (Pramac Ducati/Spanyol) 299 poin
- Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo/Italia) 278
- Marc Marquez (Gresini Racing Ducati/Spanyol) 229
- Enea Bastianini (Ducati Lenovo/Italia) 228
- Pedro Acosta (Red Bull GAS GAS-KTM/Spanyol) 148
- Brad Binder (Red Bull KTM/Afsel) 145. (Bambang Kunthady)***