Menu

Mode Gelap

Berita · 3 Sep 2023 22:31 WIB ·

Prospek Ekonomi Islam Global, BI Tasikmalaya Dorong Pengembangan Keuangan Syariah Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

 Kepala BI Tasikmalaya Aswin Kosotali (kanan) menumbuk lesung secara simbolis dalam upaya meningkatkan stok beras di Banjar. (Nalendra Sukarya/ Perbesar

Kepala BI Tasikmalaya Aswin Kosotali (kanan) menumbuk lesung secara simbolis dalam upaya meningkatkan stok beras di Banjar. (Nalendra Sukarya/"TUGU BANDUNG.ID").***

KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Prospek ekonomi islam global akan sangat berkembang pada tahun 2024 seiring dengan tren halal lifestyle yang diterapkan oleh masyarakat di berbagai negara di dunia.

Maka dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru, Bank Indonesia Tasikmalaya menyelenggarakan Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2023, 1-3 September 2023 di Plaza Asia Tasikmalaya, Minggu (3/9/2023).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya Aswin Kosotali mengatakan, Road To Festival Fesyar Regional Jawa sebagai salah satu guna meningkatkan kesadaran akan ekonomi berbasis syariah di Indonesia khususnya di Priangan Timur.

Menurutnya, untuk sektor utama perkembangan ekonomi syariah di wilayah Priangan Timur, yakni fashion dan makanan. Termasuk saat ini BI terus mendorong sertifikasi halal di wilayah Priatim.

“Sertifikasi halal ini penting, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan halal, termasuk meningkatkan daya saing ekonomi kita. Sertifikasi halal, menjadi daya saing bagi kita untuk mengguncang pasar wisata juga,” katanya.

Sesuai Undang-undang dari pusat, kata dia, di tahun 2024 semua produk halal, jadi bisa dipersiapkan dari sekarang, maka melalui road to Fesyar ini mempromosikan konsep sertifikasi halal, makanan maupun fashion.

“Kita tidak bekerja sendiri, bersama para kepala daerah atau pemerintah kota/kabupaten di Priatim. Daerah lain bisa meniru Kabupaten Pangandaran, bergerak cepat, dan sudah mendapatkan penghargaan kabupaten dengan sertifikat halal terbanyak dari Kemenag RI,” ungkapnya.

Dia menyebut, Road To Fesyar 2023 merupakan event untuk mendukung Digital Economy and Sharia Festival Jawa Barat, Festival Ekonomi dan Syariah Jawa, serta International Sharia Economic Festival.

Melalui penyelenggaran rangkaian kegiatan road to fesyar diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan di Priangan Timur yang berkelanjutan dan inklusif melalui pengenalan dan penguatan halal lifestyle di masyarakat.

Menurutnya, Road To Fesyar 2023 terdiri dari talkshow dan edukasi ekonomi, dan keuangan syariah, business coaching, selebrasi business matching pembiayaan syariah dan pendampingan sertifikasi halal, fashion show, kick off pilot project.

Kemudian desa berdikari dalam rangka penguatan halal value chain sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan, pameran produk dan jasa halal, tabligh akbar serta perlombaan (lomba konten eksyar, lomba dakwah islami dan lomba video tari kesenian daerah islami).

Berdasarkan data dari Global Islamic Economy Report (GIER) menunjukkan bahwa prospek ekonomi islam global akan sangat berkembang pada tahun 2024 seiring dengan tren halal lifestyle yang diterapkan oleh masyarakat di berbagai negara di dunia.

Maka dari itu, melalui program pengembangan Ekonomi Syariah oleh Bank Indonesia yang mengacu pada 3 pilar yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah dan ketiga penguatan riset asesmen dan edukasi.

“Diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia khususnya di Priangan Timur dalam pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga disinergikan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) khususnya pada topik halal value chain sektor pertanian,” katanya.

Dampaknya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah sekaligus menjaga stabilitas harga (inflasi).

Berbagai program pengembangan ekonomi syariah telah dilaksanakan oleh Bank Indonesia Tasikmalaya. Sampai dengan triwulan III 2023, telah dilakukan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di 33 Pesantren seperti pengembangan sektor pertanian terpadu berbasis teknologi digital.

“Telah dilakukan pula pendampingan berbasis masyarakat desa yaitu pilot project desa berdikari (berdaya, mandiri, kreatif, religi dan Inspiratif) yang saat ini telah berjalan di Desa Tanjungpura Kab Tasikmalaya dan akan direplikasi di Kota Banjar pada tahun ini,” katanya.

Pada aspek pengembangan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha syariah, telah dilakukan pendampingan sertifikasi halal kepada 103 UMKM se-Priangan Timur dan program pendampingan kurasi Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) kepada pelaku usaha syariah yang mampu meloloskan 20 pelaku usaha syariah menjadi anggota IKRA.

“Pada sisi memperkuat permodalan, pada tahun 2023 telah dilakukan fasilitasi business matching pembiayaan bersinergi dengan Bank Syariah Indonesia dengan capaian penyaluran pembiayaan sebesar 200 juta rupiah,” ungkapnya.

Sebagai upaya memperkuat literasi edukasi dan keuangan syariah termasuk kampanye halal lifestyle, sampai dengan tahun 2023 telah dilakukan edukasi kepada lebih dari 7.500 peserta yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah.

Kemudian dengan Universitas, Pondok Pesantren, Masyarakat Ekonomi Syariah, dan Dewan Kemakmuran Masjid di Priangan Timur. Serta akan dilaksanakan tabligh akbar di Masjid Agung Tasikmalaya pada Rabu 6 September 2023 untuk memperluas kampanye halal lifestyle di masyarakat dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Pj Walikota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi mengatakan, perekonomian syariah adalah pertumbuhan tercepat ekonomi global termasuk keuangan konvensional.

Menurutnya, Indonesia sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia menjadi pusat ekonomi syariah 2024, dan ekonomi keuangan syariah memiliki potensi keuangan besar, maka disini perlu adanya kerja sama dan kolaborasi dengan semua pihak antara pemerintah dengan Bank Indonesia.

“Kunci utama percepatan pengembangan ekonomi syariah sinergi dan kolaborasi. Yang terdekat di lingkungan sekitar kita adalah penerapan halal lifestyle dan fashion,” katanya.

Ia mengatakan, pemerintah tidak bisa sendiri dalam menyelesaikan masalah, perlu kolaborasi dan peran masyarakat di Kota Tasikmalaya, dalam mengembangkan ekonomi syariah.

“Mudah-mudahan untuk di regional Jawa Barat memberikan manfaat bagi kita semuanya. Dengan adanya kegiatan Fesyar ini menjadi motivasi dan semangat yang baru bagi Kota Tasikmalaya untuk pertumbuhan ekonomi syariah,” ujarnya.

Dia menyebutkan, untuk pertumbuhan ekonomi semakin bagus, dengan jumlah 6.370 UMKM, di dorong memiliki sertifikat halal. Ketika semua memiliki sertifikasi halal, pengunjung atau masyarakat luar akan berbondong-bondong ke Tasikmalaya.

“Karena semua mencari produk halal, motivasi bagi kami untuk Kota Tasikmalaya, meningkatkan UMKM menuju sertifikat halal. BI Tasikmalaya bisa membimbing dan memberikan pendampingan dalam pertumbuhan perekonomian agar semakin bagus dan berkembang,” katanya.

Sekda Kota Banjar DR H Soni Harison AP mengatakan melalui road to Fesyar ini, terbangun sinergitas kita/kabupaten di wilayah Priangan Timur bersama Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi syariah di wilayah Priatim.

“Sinergi terbangun dengan BI, termasuk Kota Banjar mendapatkan program Desa Berdikari, dan dapat program lainnya. Kami harapkan sinergitas ini terus berjalan. BI selalu memberikan pendampingan dan penguatan agar tingkat perekonomian di masyarakat semakin meningkat dan berkembang,” ujarnya.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, pihaknya merespon positif agenda Fesyar ini. Sebanyak 241. 748 UKM di Kabupaten Pangandaran hampir seleuruhna sudah bersertifikasi halah. Pangandaran mendapatkan penghargaan sertifikasi halal dari Pemerintah Pusat.

Penghargaan diberikan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebagai apresiasi dan penghargaan kepada Kabupaten Pangandaran yang berhasil meraih capaian tertinggi sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).

Ia menambahkan bahwa sebagai daerah tujuan wisata dan promosi wisata halal di Pangandaran tentu seluruh produk makanan dan minuman harus mendapat kepastian kehalalannya, agar para wisatawan juga tidak merasa khawatir dengan apa yang dimakan dan minum.***

Artikel ini telah dibaca 107 kali

Baca Lainnya

Dukung Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim, Digital Access Programme Gandeng Common Room Gelar Rural ICT Camp 2024 di Sukabumi

5 Oktober 2024 - 22:29 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Tarozzi Menang Sprint Etape VI

5 Oktober 2024 - 06:05 WIB

Jelang 1 Tahun Gaza Berduka, Rumah Zakat Adakan Long March dan Diskusi Kemerdekaan Palestina

4 Oktober 2024 - 23:11 WIB

Darul Hikam Miliki Kurikulum Anti Bullying di Sekolah

4 Oktober 2024 - 22:44 WIB

Tingkatkan Produktivitas, Waskita Karya Terapkan Sejumlah Inovasi Teknologi Digital

4 Oktober 2024 - 22:13 WIB

Perundungan Di Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Tasikmalaya Rekaman Videonya Tersebar, Korban Capai 20 Orang

4 Oktober 2024 - 19:48 WIB

Trending di Berita