TANPA jeda, setelah seri V MotoGP Portugal, Minggu (24/4/2022) lomba MotoGP di Eropa dilanjutkan dengan seri VI MotoGP Spanyol di sirkuit Jerez – Angelo Nieto pada Minggu (1/5/2022). Sirkuit ini dibangun 1986 dan menggelar GP pertamanya tahun 1987.
Tim Repsol Honda sebagai tim pabrikan motor terbesar dunia, Honda Motor Co., Ltd sudah tiba di sirkuit Jerez, Spanyol, Selasa (26/4/2022) dan bertekad untuk memulihkan reputasinya yang memudar, jauh dari harapan. Dari lima seri yang dijalani, baru sekali naik podium di awal musim urutan ke-3 GP Qatar oleh Pol Espargaro.
Sementara Marc Marquez belum kebagian podium, bahkan berbagai musibah dialaminya. Pembalap asal Spanyol ini mengalami kecelakaan ketika pemanasan seri II GP Indonesia sehingga tidak bisa berlomba dan absen lagi di seri III GP Argentina akibat cedera mata yang dialami di sirkuit Mandalika, GP Indonesia.
Ketika Marquez bisa berlomba lagi di seri IV GP Amerika, mesin motor Honda RC213V yang terlambat start membuat posisi start turun ke posisi paling belakang, padahal Marquez belum pernah terkalahkan di GP Amerika sehingga dijuluki King of COTA (Circuit of the Americas).
Saat kembali ke kandang di Eropa, menjalani lomba seri V GP Portugal Marquez juga gagal berprestasi, start dari posisi ke-9 akibat cacatan lap tercepatnya yang bisa menempatkan start dari grid ketiga dibatalkan juri karena dicatat saat ada yellow flag. Marquez akhirnya hanya bisa finis ke-6.
Honda urutan buncit
Tim Repsol Honda sebagai tim dengan reputasi selalu mendominasi podium sejak 2013 hingga 2019, enam kali menjuarai klasemen pembalap oleh Marc Marquez dan tim Repsol Honda juara tim serta konstruktor juga juara enam kali. Kini pada masa pandemi Covid 19 (2020-2021) ketika Marquez cedera, tim Repsol Honda berada di titik terendah.
Musim ini setelah lima seri GP diselesaikan, pada klasemen Kontruktor, Honda berada di urutan paling buncit. Posisi kesatu Ducati 106, kedua Suzuki (70), ketiga KTM(70), keempat Yamaha (69), kelima Aprilia (67) dan Honda keenam (44).
Di klasemen pembalap, juara dunia bertahan Fabio Quartarao (Monster Yamaha) teratas dengan 69 poin, kedua Alex Rins (Suzuki Ecstar) dengan poin yang sama 69, ketiga Aleix Espargaro (Aprilia Racing) 66, keempat Enea Bastianini (Gresini Ducati) 61, kelima Johann Zarco (Pramac Ducati) 51, dan keenam Joan Mir (Suzuki Ecstar) 46. Sedangkan juara dunia 6 kali Marc Marquez (Repsol Honda) harus puas berada di urutan kesembilan 31 poin.
“Saya akui kondisi di lima seri awal jauh dari harapan, padahal tes pra musim kami cukup menjanjikan. Namun berbagai kendala kami hadapi baik secara tim maupun pribadi saya. GP Amerika 2022 yang seharusnya menjadi kebangkitan saya karena selalu menang disana, juga gagal. Di GP Portugal, kecepatan RC213V juga kalah cepat dari tim pabrikan lainnya,” tutur Marquez.
“Sekarang di GP Spanyol, kami secara tim maupun saya pribadi harus bangkit tidak ada pilihan lain, setidaknya kami harus bisa kompetitif bersaing dengan pabrikan lain. Saya mengenal baik sirkuit Jerez, tiga kali juara disini dan empat podium lainnya. Hampir selalu naik podium disini, hanya sekali gagal dari delapan kali lomba kelas MotoGP. Kecepataan harus bisa kami dapatkan untuk bisa bersaing dengan Ducati, Suzuki, Yamaha, Aprilia dan KTM. Kami harus bekerja keras sejak Jumat saat latihan bebas hingga hari Minggu saat lombanya,” jelas Marquez.
Siapa yang berpeluang menang di Jerez?
Fabio Quartararo yang baru saja sukses menjadi pemenang di GP Portugal akan mendapat perlawanan ketat dari duo tim Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins. Sedangkan tim pabrikan Ducati, Lenovo Ducati tentu ingin bangkit dengan pembalapnya Jack Miller dan Francesco Bagnaia karena kalah bersaing dengan tim satelit Ducati yaitu Pramac Ducati dengan andalanya Johann Zarco.
Tim tangguh lainnya Aprilia Racing dimotori Aleix Espargaro dan Maverick Vinales, lalu tim Gresini Racing Ducati dengan andalannya Enea Bastianini.
Sementara tim Repsol Honda dengan dua andalanya Marc Marquez dan Pol Espargaro juga tidak bisa dilupakan, setelah terpuruk di lima seri, saatnya tim dengan reputasi 6 kali juara dunia ini bangkit bila ingin mengembalikan reputasinya. Apalagi tim Repsol Honda mengemban beban sebagai tim pabrik motor terbesar sejagat. (Bambang Kunthady). ***
