PEYRAGUDES, PRANCIS (TUGUBANDUNG.ID) – Juara bertahan Tour de France (TdF), Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) memang merebut kemenangan pada etape XVII pegunungan Pyreness, finis di Peyragudes, Rabu (20/7/2022).
Namun, bonus waktu 4 detik menang sprint atas pemegang kaus kuning Jonas Vingegaard (Jumbo Visma/Denmark) nyaris tidak berarti karena di klasemen dia tertinggal 2 menit 22 detik dari Jonas. Dengan demikian pembalap asal Slovenia berusia 23 tahun ini gagal menggoyahkan rival beratnya Jonas untuk persaingan menuju podium juara TdF di Paris akhir pekan ini.
Dengan hanya dua etape penting tersisa untuk bisa memotong keunggulan waktu Jonas, yaitu etape XVIII tanjakan terakhir pada Kamis (21/7/2022) dan etape XX nomor ITT 40 km, Sabtu (23/7/2022) akan butuh usaha extra keras bagi Pogacar dan timnya.
Pada etape XVII ini, keduanya menunjukan superioritas dengan meninggalkan semua rival utamanya, pada tanjakan ketiga, kategori 1 Col de Val Louron (1.580 m) km 109, kemudian terus melaju di turunan sejauh 10 km dan menanjak lagi menuju finis di tanjakan kategori 1 Peyragudes (1.580m) sepanjang 8 km.
Jonas dan Pogacar terus melaju di pacing oleh Brandon McNulty (UAE Team Emirates) yang tampil luar biasa memandu kapten timnya, Tadej Pogacar hingga memasuki jalan menanjak landasan pacu pesawat terbang yang digunakan untuk finis etape XVII.
Namun Pogacar tidak melakukan serangan hingga 2.000 meter terakhir, bahkan memasuki 500 meter masih juga tidak melakukan askelerasi. Justru Jonas yang akhirnya inisiatif membuka sprint memasuki 300 meter terakhir.
Pogacar akhirnya yang memenangi duel sprint finis pada 50 meter terakhir mengalahkan Jonas dengan waktu sama 3 jam 25 menit 51 detik, menempuh rute 129 km (Saint Gaudens –Peyragudes) di dekat perbatasan Prancis – Spanyol. Posisi ketiga Brandon McNulty (UAE Team Emirataes/AS) +32 detik. Tiga teratas setiap etape mendapat bonus pemotongan waktu 10,6 dan 4 detik. Bagi Pogacar ini adalah sukses memenangi etape ke-3 kalinya pada TdF 2022.
Hingga etape XVII, Jonas Vingegaard masih kokoh menguasai maillot jaune (kaus kuning) dengan keunggulan 2 menit 18 detik (hanya terpangkas 4 detik dari semula 2 menit 22 detik) dari runner up klasemen Pogacar. Ketiga Geraint Thomas (Ineos/Inggris) + 4 menit 56 detik, keempat Nairo Quintana (Arkea/Kolombia) +7.53 detik dan kelima David Gaudu (Groupama FDJ/Prancis) +7 menit 57 detik.
Pada etape XVII tim UAE tampil mengejutkan meski kehilangan dua andalanya Rafal Majka dan Mark Soler karena cedera, masih amat agresif, dengan kekuatan sisa 3 atlet pendukung Pogacar.
Gebrakan pacing (kecepatan) sudah dilakukan pada 50 km terakhir oleh Mikel Bjerg di tanjakan Hourquette d’Ancizan menyebabkan peloton unggulan mulai berceceran, di antaranya Thomas Pidcok (Ineos), Neilson Powless (EF Education), Simon Yates, dan Enric Mass (Movistar).
Kemudian berikutnya di tanjakan Col de Val Louron dua atlet tim Jumbo Visma Wout van Aert dan Tiesj Benoot juga tececer ketika Brandon McNulty (tim UAE) mengganti jadi pacer di depan untuk Pogacar.
Kecepatan tinggi pacing McNulty menyebabkan semakin banyak atlet rangking atas berceceran, yaitu Nairo Quintana (Arkea), Adam Yates dan Geraint Thomas (Ineos), Alexey Lutsenko (Astana), David Gaudu (Groupama), Romain Bardet (DSM) dan Sepp Kuss (Jumbo Visma) pendukung utama Jonas Vingeggard.
Di depan akhirnya menyisakan tiga atlet, Brandon McNulty yang terus menjadi pacer bagi Pogacar dibuntuti pemegang kaus kuning Jonas Vingegaard menuju finis di tanjakan Peyragudes, untuk adu sprint.
Direktur tim Jumbo Visma, Grischa Niermann pada jumpa pers mengatakan pacing (kecepatan) yang dilakukan UAE Team Emirates sungguh menyulitkan semua unggulan sehingga berceceran. Tim Jumbo Visma pun kerepotan pendukung terakhir Sepp Kuss juga tertinggal, menyisakan pemegang kaus kuning Jonas Vingegaard yang bertahan.
“Ya kita akhirnya selamat, Jonas bisa bertahan menahan kecepatan tinggi oleh tim UAE melalui McNulty dan serangan terakhir Pogacar sebelum finis bisa diimbangi oleh Jonas,” ungkap Niermann.
Kamis (21/7/2022) etape XVIII rute tanjakan terakhir TdF, Lourdes-Hautcam 143 km, finis di tanjakan kategori Hors (lebih berat dai kategori 1) 1.520 m, sejauh 13,6 km dengan keterjalan 7,8%. Etape ini menjadi kesempatan terakhir bagi Pogacar untuk bisa memotong keunggulan waktu Jonas 2 menit 18 detik, akan sulit tapi dengan penampilan tim UAE di etape XVII yang membuat peloton berceceran, segalanya bisa terjadi. (Bambang Kunthady)***