Menu

Mode Gelap

Berita · 14 Nov 2022 19:17 WIB ·

PMK Meluas, Pengusaha Makanan Khawatir Masyarakat Stop Makan Daging

 Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa hukum dan panduan pelaksanaan ibadah kurban saat kondisi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (Foto: Ilustrasi/Apun).* Perbesar

Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa hukum dan panduan pelaksanaan ibadah kurban saat kondisi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (Foto: Ilustrasi/Apun).*

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Para pengusaha kuliner di Kota Bandung mendesak pemerintah untuk mengoptimalkan pencegahan penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Terlebih hal tersebut sangat berpengaruh terhadap masyarakat dan konsumen.

Seperti halnya diungkapkan Wawan Hermawan, pengusaha catering di Kota Bandung. Diungkapkannya, sejak terjadinya isu infeksi PMK, terjadi kekhawatiran dari masyarakat untuk menkonsumsi daging.

Sehingga otomatis permintaan terhadap daging khususnya daging sapi dan domba menjadi turun.

“Sejak isu ini terjadi, pelanggan banyak yang merubah paket, dari yang tadinya ada paket untuk penyediaan daging sapi. Seperti gepuk dan sate, Tapi sekarang ini banyak yang berubah. Permintaannya jadi berkurang,” jelas Wawan.

Menurutnya kondisi ini sangat memprihatinkan, karena membuat margin keuntungan para pengusaha pun menjadi berubah.

“Oleh karena itulah kita mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan kasus ini jangan sampai terlalu lama. Kita khawatir ini bisa menimbulkan gejolak di masyarakat,” jelasnya.

Hal senada pun diungkapkan Asep, Pengusaha Katering di Buah Batu Bandung. Ia pun berharap infeksi ini segera tuntas.

“Kita apresiasi kinerja pemerintah, khususnya Pemprov jabar dalam menangani kasus ini. Sehingga penyebaran virus ini bisa ditekan dan berkurang,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya. ***

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Listrik di 9 Kecamatan di Sukabumi dan Cianjur yang Terdampak Bencana, Kembali Normal

6 Desember 2024 - 20:24 WIB

HUT SEI 17 tahun: Kolaborasi Hijaukan Bumi Membangun Negeri

6 Desember 2024 - 16:34 WIB

Kolaborasi Kimia Farma Apotek dan Good Doctor Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Digital Indonesia

6 Desember 2024 - 16:19 WIB

ITB Bersama Yayasan Rehabilitasi Yakkum Kembangkan PCast untuk Kesejahteraan Disabilitas

6 Desember 2024 - 13:07 WIB

Daop 2 Bandung Tertibkan Rumah Perusahaan di Jalan Natuna Bandung

5 Desember 2024 - 15:50 WIB

PLN Siaga Pulihkan Listrik Terdampak Banjir dan Himbau Warga Waspada Bahaya Listrik

4 Desember 2024 - 19:29 WIB

Trending di Berita