KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat dikenal sebagi salah satu sentra perkembangan ekonomi kreatif (ekraf) terutama di industri kuliner. Begitu banyak produk kuliner asal kote berjuluk “Parijs van Java” ini yang dikenal di Indonesia atau bahkan beberapa di antaranya ada yang dikenal mendunia.
Oleh sebab itu Kota Bandung dikenal sebagai salah satu pusat tren kuliner Indonesia. Di sisi lain, dengan adanya platform online serta adanya pandemic covid-19 tidak sedikit pada akhirnya pengusaha kuliner yang mengusung konsep online food delivery dengan modal dan fasilitas yang minim seadanya. Para pegiat industri kuliner online mencoba bertahan mengarungi kerasnya pertarungan market di Kota Bandung.
“Pada praktiknya, ternyata kemudian muncul kendala yang dialami para pelaku industri kuliner dalam memasarkan bisnisnya secara daring. Kebanyakan pelaku industri kuliner, khususnya di Kota Bandung ini, masih minim fasilitas infrastuktur teknologi informasi dan kurangnya pemahaman strategi pemasaran online agar bisa memaksimalkan potensi bisnis mereka,” ungkap Drs H Abdul Rosid, MSi merupakan Ketua Tim Tim Pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pengabdian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung, dalam wawancara dengan Tugubandung.id, Senin 1 Agustus 2022.
Atas kaitan inilah, Abdul Rosid bersama anggota tim Andry Mochamad Ramdan, S.Ikom, MBA, dibantu oleh Lisa Virdhausi Nofitasari dan Rilla Milna Ardianti, mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Unpas melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) kepada mitra pemilik usaha Ayam Sijagur dan Gow Juice di Kawasan Ujung Berung Bandung. Pelaksanaan PKM dilakukan selama ebih kurang selama 6 (enam) bulan yang juga menjadi bagian dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan didanai oleh lembaga.
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pemberian bimbingan teknis pemasaran digital, pendampingan dan fasilitasi usaha. “Hasil pelaksanaan menunjukkan terdapat perubahan signifikan setelah diberikan pelatihan, bimbingan, dan pendampingan mengenai pemasaran digital, serta fasilitasi pemberian device yang diberikan tim kepada mitra,” kata Abdul Rosid.
Tim berharap ke depan jika bisnis skala kecil berhasil terdigitalisasi, akan terjadi akselerasi percepatan skala usaha bisnis kuliner online. ***