NICE, PRANCIS (TUGUBANDUNG.ID) – Balap sepeda world tour Paris-Nice edisi ke-81/2023 yang popular dengan sebutan Race to the Sun (Balap menyongsong matahari) berakhir di kota wisata pantai Nice, Prancis Selatan pada Minggu (12/3/2023), setelah menempuh 1.200 km terbagi 8 etape dimulai dari Paris (5/3/2023).
Juara Tour de France 2 kali (2020, 2021) Tadej Pogacar (24) UAE Team Emirates tampil dominan memenangi tiga etape tanjakan tak terbendung menjadi juara umum Paris-Nice 2023 dengan total waktu 24 jam 1 menit 38 detik, runner up oleh David Gaudu (Groupama FDJ/Prancis) terpaut 53 detik dan posisi ketiga ditempati juara bertahan Tour de France 2022 Jonas Vingegaard (Jumbo Visma/Denmark) + 1 menit 39 detik.
Pada etape 8 (terakhir) rute tanjakan, menurun dan datar seputar Nice sejauh 128 km, Minggu (12/3/2023), Tadej Pogacar menunjukan dirinya sudah dalam kondisi amat fit dengan meninggalkan semua pesaing utamanya di tanjakan terakhir sebelum jalan menurun hingga mencapai finis sendirian dengan waktu 2 jam 51 menit 2 detik, kedua Jonas Vingeegard (Jumbo Visma/Demark) dan ketiga David Gaudu (Groupama FDJ/Prancis), keduanya tertinggal 33 detik.
Perfoma Tadej Pogacar memenangi tiga etape Paris-Nice menyamai prestasi rekan senegaranya sesama asal Slovania, Primoz Roglic (Jumbo Visma) yang juga merebut tiga etape di lomba Tirreno Adriatico 2023.
Kondisi Pogacar awal musim 2023 memang sudah jauh lebih siap dibanding pesaing utamanya Jonas Vingegaard (Jumbo Visma) yang belum mencapai performa topnya karena lomba besar Tour de France masih lama yaitu Juli mendatang.
“Kondisi saya memang sudah lebih siap di awal musim 2023, karena persiapan lebih awal setelah tahun lalu saya kalah bersaing di Tour de France (TdF), sehingga saya melakukan latihan lebih dini, semoga perfoma juara di Paris – Nice ini akan terus terjaga dan semakin membaik lagi menuju TdF 2023 Juli mendatang,” tutur Pogacar.
Sementara Jonas Vingegaard (Jumbo Visma/Denmark) juara bertahan TdF 2023 mengatakan kondisinya di awal musim ini pada lomba Paris-Nice belum maksimal dan masih terus ditingkatkan menuju TdF.
“Saya belum mencapai performa seperti TdF 2022, ini pesiapan bertahap dan kini saya mengetahui level fisik saya dibanding Tadej Pogacar setelah bersaing pada Paris-Nice. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk mencapai kondisi seperti 2022 lalu, semoga latihan menuju kondisi itu berjalan lancar,” ungkap Jonas pada Eurosport. (Bambang Kunthady)***