BANDUNG – Selama ini konsep strategi operasi berorientasi secara tradisional dalam kampanye militer selalu mendefinisikan bahwa tujuan operasi adalah berupa kerusakan fisik sasaran yang telah baku setiap operasi militer hanya bersifat penghancuran saja.
Oleh karena itu dalam rangka merencanakan strategi operasi, Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal, S.I.P., M.Tr (Han)., menjelaskan Effect Base Operation (EBO) secara virtual kepada Pasis Seskoau Angkatan Ke-58 dan di hadapan Wadanseskoau, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M., beserta pejabat, dosen, dan patun di Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang, Senin (1/3/2021).
Menurutnya, mengambil pelajaran dari Perang Teluk pertama tahun 1991. Sebaiknya tujuan kampanye militer lebih kepada fokus efek dengan alasan yang jauh lebih menguntungkan. Bukan sekadar hanya mengharapkan kerusakan atau kehancuran fisik sasaran.
Menurutnya, mengutip JFCOM JWFC Doctrine Pamphlet 7 yang menjelaskan EBO merupakan operasi yang direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diadaptasi. Berdasarkan pemahaman menyeluruh tentang lingkungan operasi untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku atau kemampuan sistem. Tentu saja dengan menggunakan aplikasi terintegrasi dari instrumen negara sasaran untuk mencapai tujuan.
Beradaptasi dengan Konflik
Danseskoau mengatakan penting untuk mempelajari EBO. Karena sebuah konsep baru perencanaan dalam operasi militer yang gesit, lincah, cepat, dan mudah beradaptasi dengan konflik yang terjadi.
“Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan yang dapat dengan cepat menghancurkan kemauan musuh untuk bertempur dan merusak sumber kemampuan asimetrik musuh,” jelasnya.
Perencanaan strategis dalam EBO ini selalu mengaitkan operasi militer dengan hasil politik, meliputi proses, alat, dan organisasi yang berfokus pada perencanaan, pelaksanaan serta penilaian kegiatan atau kampanye militer untuk mengetahui efek daripada hanya menghitung jumlah target yang hancur.
Melalui EBO ini, lanjutnya, secara signifikan kapasitas untuk mendapatkan sejumlah besar tujuan secara simultan dalam peperangan. Seperti perang teluk bukan sekadar banyaknya target serangan. Tetapi objek vital musuh yang terkendali secara efektif melalui serangan paralel terhadap sistem musuh dengan kecepatan tinggi. Sehingga musuh tidak dapat memperbaiki, beradaptasi atau mencari alternatif lain untuk mempertahankan berfungsinya sistem guna melanjutkan perlawanan.
Pelajaran ini membekali Pasis Seskoau Angkatan Ke-58 untuk merencanakan strategi dalam rangka memberikan masukan atau insight bagaimana membangun strategi. Termasuk harapan lembaga pendidikan Seskoau setelah lulusnya Pasis dapat mengikuti berbagai latihan maupun operasi yang di dalamnya terdapat perencanaan strategi operasi.