KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – SBM ITB dan PT Tangkas Cipta Optimal (TACO) menandatangani kerja sama penyelenggaraan Mini SBM ITB: ‘Semua bisa belajar di SBM’. Penandatanganan dilakukan oleh Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio dan Vice
President dari PT. Tangkas Cipta Optimal (TACO), Irwan Dewanto. Acara dihadiri pula oleh Ketua Program Mini SBM Donald Crestofel Lantu, Yunieta A. Nainggolan, serta Radeya Pranata Ketua IA SBM dan Rangga Muslim Ketua IA MBA ITB.
Program Mini SBM ITB ini adalah sebuah kolaborasi program antara SBM ITB sebagai institusi pendidikan dengan PT Tangkas Cipta Optimal (TACO) sebagai industri yang menjadi partner kerjasama dengan SBM ITB. Program ini diluncurkan sebagai bagian dari kepedulian SBM ITB terhadap pendidikan yang inklusi.
Dekan SBM ITB mengatakan, Program Mini SBM adalah sebuah program kepedulian SBM terhadap masyarakat kurang beruntung yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi.
“Kami sebagai sekolah bisnis dengan akreditasi AACSB sedang menggalakkan program societal impact, bagaimana keberadaan kami dapat bermanfaat secara sosial bagi masyarakat. Khususnya bagi underprivilege community, sehingga mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan kesempatan kerja di perusahaan yang kompetitif,” ujarnya
Pulung menambahkan, Mini SBM ini setidaknya ada dua poin yang dapat
digarisbawahi.
“Yang pertama, akan ada upgrading dari sisi peserta, kompetisi mereka dapat naik, posisi tawar dapat naik, sehingga dapat masuk pasar kerja dengan posisi yang relatif lebih baik dari segi ekonomi serta keterampilan. Yang kedua, adalah keberadaan mentor yang akan membantu proses pembelajaran menjadi lebih aktif,” tambahnya.
Irwan Dewanto selaku HR. Vice Precident
dari PT. Tangkas Cipta Optimal (TACO) menambahkan, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas seluruh pihak, dan PT TACO ingin berkontribusi.
“Jadi kita selaraskan antara kebutuhan pasar industri dengan lurikulum di SBM ITB, agar nyambung. Itu yang kami lakukan sebelum digelarnya program ini,” kaya Irwan.
Program ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 12 bulan, dengan 6 bulan belajar secara online dengan pengajar terbaik di SBM, dilanjutkan 6 bulan kesempatan magang bersama dengan TACO. Dalam prosesnya, kurikulum pembelajaran disusun bersama dengan kedua belah pihak agar sesuai dengan kebutuhan industri.
Ini adalah program pertama yang dilaksanakan oleh SBM ITB dengan antusiasme yang sangat tinggi. Ada 169 yang berpartisipasi, kemudian diseleksi menjadi 60 peserta yang akan mengikuti pembelajaran.
Salah seorang peserta program Mini SBM ITB, Tazkia mengaku sangat bangga bisa lolos mengikuti program Mini SBM, karema selama ini kuliah di SBM menjadi impiannya.
“Pada awalnya, ada seleksi adminisitrasi berupa mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan seperti nilai rapor, surat pernyataan orang tua, dilanjutkan dengan seleksi profile test dari
pihak TACO. Alhamdulillah Saya lolos,” ungkapnya.
Ketua Program Mini SBM Donald Lantu berharap, kedepannya ada lagi program serupa dengan partner yang berbeda, supaya SBM ITB dapat memberikan akses pendidikan timggi dan berkualitas kepada lebih banyak pihak.
“Kedepannya kami berharap akan ada program serupa, kita bisa mencari partner lagi nantinya,” pungkasnya.