Menu

Mode Gelap

Feature · 3 Feb 2023 06:03 WIB ·

Menyimak Kepedulian Bupati Bandung Memperbaiki Kesejahteraan Guru Ngaji

 BUPATI Bandung, HM. Dadang Supriatna, SIP, MSi saat upacara peresmian Masjid Al Mu'aawanah, Kompleks Sukamenak Indah, Senin (3012023). (Foto: Widodo A.).* Perbesar

BUPATI Bandung, HM. Dadang Supriatna, SIP, MSi saat upacara peresmian Masjid Al Mu'aawanah, Kompleks Sukamenak Indah, Senin (3012023). (Foto: Widodo A.).*

SESUAI jadwal yang tercantum dalam undangan, acara itu seharusnya dimulai pukul 13.30 WIB. Namun karena masih ada kesibukan lain, selain karena juga Jalan Terusan Kopo terkenal macet, kedatangan Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna, SIP, MSi di tempat acara, Kompleks Sukamenak Indah, Desa Sayati, mundur dari jadwal.

Pembawa acara tidak kurang akal. Saat menunggu kehadiran Bupati yang cukup lama itu, diisi dengan ajakan yang cukup kreatif. Beberapa kali sang MC mengajak para hadirin untuk meneriakkan Visi Pembangunan Kabupaten Bandung: BEDAS!!! Berteriak sambil mengepalkan tangan kanan. Tiga kali ke arah mendatar (ke samping kanan), dan sekali ke arah atas. BEDAS, BEDAS, BEDAS!!! Terakhir, yang ke atas, dipanjangkan menjadi BEDASKEUN!!!

Para tamu yang umumnya terdiri atas kaum lansia (lanjut usia) baik para ibu maupun bapak-bapak itu pun manut saja. Mereka ikut saja ajakan sang MC, tanpa mempedulikan bahwa mungkin banyak di antara tamu yang belum tahu atau lupa apa arti BEDAS itu. Padahal sebaiknya pada awalnya diinfokan lebih dulu bahwa kata BEDAS itu adalah Visi Kabupaten Bandung. Kepanjangannya adalah Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera.

Visi Pembangunan itu sengaja dirumuskan dan digaungkan oleh Bupati Dadang Supriatna dan Wakilnya, Sahrul Gunawan, SH saat berlangsung pemilihan kepala daerah pada 2020 lalu. Visi itu pula yang hari-hari ini terus diwujudkan atau selama periode mereka memimpin Kabupaten Bandung yakni 2021 sampai 2006 mendatang.

Adapun acara di Kompleks Sukamenak Indah tersebut adalah peresmian Masjid Al Mu’aawanah. Masjid dua lantai seluas 400 m2 itu hasil gotong royong warga kompleks, warga kampung terdekat, dan para relasi warga kompleks di seluruh Indonesia. Menelan biaya Rp 3,4 miliar, hasil dari gotong royong yang penuh semangat dan kehikhlasan itu. (TuguBandung.id, 1/2/2023)

INTERIOR Masjid Al Mu’aawanah. (Foto: Widodo A.).*

Insentif untuk guru ngaji dan ustadz

Seiring dengan Visi Kabupaten Bandung tersebut, saat itu Bupati Dadang Supriatna mengemukakan langkah nyata memperbaiki kesejahteraan bagi mereka yang aktif dalam bidang keagamaan khususnya dakwah Islam yaitu para guru ngaji dan ustaz. Topik yang sama juga kembali dijelaskan oleh Bupati Dadang Supriatna sehari berikutnya (Selasa, 31 Januari) pada acara Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke-77 Tingkat Kabupaten Bandung tahun 2023 di halaman Kantor Kemenag, Baleendah.

Hingga November 2022 lalu, Pemkab Bandung telah mencairkan anggaran bagi 15.351 guru ngaji yang bersumber dari zakat profesi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung. Masing-masing guru ngaji itu mendapatkan Rp 534.800,00. Insentif ini sudah termasuk BPJS Ketenagakerjaan serta BPJS Kesehatan untuk satu orang guru ngaji termasuk satu orang istri/suaminya dan dua orang anak. “Dananya langsung ditransfer ke rekening penerima insentif,” ungkap Bupati Dadang.

Selain guru-guru ngaji tersebut, Pemkab juga memberikan lagi insentif melalui Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) yang sumber anggarannya berasal dari zakat profesi seluruh ASN Kabupaten Bandung. Saat ini penerima insentif itu mencapai 3.994 ustaz/ustazah. “Kita sudah berikan perhatian berupa insentif BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” ujarnya. (visi.news, 31/1/2023)

Bupati juga mengungkapkan, Pemkab berencana menggulirkan bantuan dana untuk 125 Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bandung sebesar Rp 7,5 miliar dan untuk 800 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebesar Rp 5,2 miliar.

Saat ini, menurut Bupati, Kementerian Agama mengalami banyak peningkatan dan perubahan. “Terutama dalam sinergitas program. Kini Kemenag telah berubah. Transformasi digital mulai berjalan, salah satunya dengan kehadiran Pusaka Super Apps yang merupakan layanan Kementerian Agama. Selain sebagai upaya peningkatan kualitas, inovasi ini juga akan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Saya apresiasi itu,” katanya.

Kelompok masyarakat lemah

Bupati Dadang Supriatna memang terus berupaya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga Kabupaten Bandung khususnya yang berada di kelas bawah. Adapun upaya itu dilakukan melalui kebijakan yang dituangkan dalam beberapa program yang berpihak pada kelompok masyarakat lemah.

Salah satu program unggulannya adalah pemberian insentif bagi guru ngaji, guru honorer, ustaz dan ustazah tersebut. Selain itu juga untuk para aparat desa, linmas, RT, RW, kepala desa, perangkat desa, anggota BPD, Kader PKK Desa, dan para atlet.

Secara keseluruhan, target pemberian insentif berupa BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan tersebut untuk 17.000 guru ngaji dengan alokasi anggaran sekitar Rp 109 miliar per tahun. Jika peserta meninggal dunia maka akan mendapatkan Jaminan Kematian Rp 42 juta yang diserahkan langsung kepada ahli warisnya. Juga akan diberikan biaya sekolah anaknya sampai ke perguruan tinggi sebesar Rp 174 juta apabila keanggotaannya telah melebihi 3 tahun.

Kebijakan tersebut pun mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satunya yang disampaikan seorang istri dari guru ngaji bernama Sholihah, pada acara Rembug Desa di Desa Dampit Kecamatan Cicalengka, Kamis 17 November 2022 lalu. Sholihah mengatakan dirinya mendapatkan santunan kematian Rp 42 juta menyusul kematian suaminya. (detikjabar, Jumat, 18/11/2022)

Bupati Dadang menyatakan sangat memperhatikan santunan kematian bagi ustaz di Kabupaten Bandung karena mereka telah berjasa bagi masyarakat. Berkat jasa para ustaz, banyak warga Kabupaten Bandung telah pintar mengaji dan lebih memahami ajaran agama Islam. “Tidak hanya guru ngaji dan ustaz, namun ahli waris guru honorer, RT dan RW juga jika meninggal ahli warisnya akan mendapat santunan kamatian dengan jumlah yang sama,” ujarnya. (Wid, TuguBandung.id)***

Artikel ini telah dibaca 146 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Desa Wisata Penyangga Perekonomian Warga Wilayah Borobudur, Desa di Priangan Timur Bisa Mencontoh Pola Pengembanganya

28 September 2024 - 07:56 WIB

Membersamai di 33 Tahun JNE, Kekuatan Perempuan Membagi Waktu pada Inovasi Lebih Pagi

31 Juli 2024 - 05:48 WIB

33 Tahun Hadir Menjadi Mitra, Pengiriman Perorangan Maupun Pelaku UMKM Jelas JNE Lebih Unggul

30 Juli 2024 - 18:47 WIB

Herman Suryatman, Kebermanfaatan Keterbukaan Informasi untuk Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat

11 Juli 2024 - 10:13 WIB

Pebulutangkis Spidernoy Ingin Membangun Masjid

23 Juni 2024 - 12:49 WIB

Prof Dr Suwatno, Sosok Guru Besar yang Tiga Dekade Berkhidmat Menjadi Pengurus RT

18 Juni 2024 - 08:28 WIB

Trending di Feature