TASIKMALAYA (TUGUBANDUNG.ID) – Mantan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat yang kini memimpin Portal Berita Online Tugubandung.id Erwin Kustiman dan Dosen Tetap Prodi Ilkom Universitas Pasundan tak menduga bakal mendapat kejutan menyenangkan dari sosok Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana. Bahkan kejutan membahagiakan tersebut tak hanya dirasakan Erwin dan istrinya, Dian Hendaryati Widiyartini tapi juga dua keluarga yang menjadi kerabat dan tetangga di kediamannya di Komplek Griya Cempaka Arum Kota Bandung.
Sudah seringkali Dr Aqua Dwipayana yang sudah menganggap Erwin sebagai keluarganya memberikan banyak kemudahan dan bantuan. Bahkan dengan nilai material yang sangat besar dan barangkali tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang sembarangan. Namun, bagi Dr Aqua Dwipayana yang memang memiliki perasaan yang halus dan senang membantu orang lain siapapun mereka, bantuan-bantuan dan pertolongan tersebut terus dilakukannya seiring dengan getaran hatinya.
Hal itu juga yang dirasakan jurnalis senior yang juga Asesor Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat tersebut. Erwin Kustiman tak menyangka pada Sabtu 24 Juni 2023 bisa mendapat dua berkah sekaligus. Bisa bersilaturahim kembali bersama Dr Aqua Dwipayana sekaligus bersua untuk pertama kalinya dengan istri tecinta Dr Aqua Dwipayana yakni Retno Setiasih. Bahkan, silaturahim tersebut menjadi semakin bermakna karena Erwin juga hadir bersama sang istri disertai kerabatnya, Tini Rosdiana bersama dua anaknya, Sylvia Putri dan Nugraha Mahesa Adi Prasetya. Kedua, bisa memperpanjang waktu liburan anak-anak dengan menginap gratis di Kota Tasikmalaya.
Ceritanya bermula ketika pada Sabtu 24 Juni 2023 menjelang siang. Erwin dan rombongan dalam dua mobil hendak kembali ke Kota Bandung setelah menginap semalam di Kota Garut dan sempat mengunjungi beberapa objek wisata di Kota Dodol tersebut. “Tiba-tiba HP berdering ternyata itu panggilan dari Dr Aqua Dwipayana. Beliau memang tengah berada di Kota Tasikmalaya untuk menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Studio Radar TV yang dipimpin oleh sahabatnya, Dadan Ali Sundana,” ungkap Erwin.
Saat Erwin santap siang bersama rombongan ketika masih di wilayah Kota Garut, Dr Aqua Dwipayana mengundangnya untuk datang ke Kota Tasikmalaya. Keseriusan Dr Aqua Dwipayana untuk dapat bersilaturahim dibuktikan dengan tawaran fasilitas hotel terbaik tempat menginap di Kota Santri itu. “Mas Erwin silakan menginap di Hotel Santika saya sudah sediakan kamarnya,” kata Dr Aqua Dwipayana lagi di ujung telefon.
Erwin sempat ragu karena dia tak hanya hadir sendirian atau setidaknya hanya bersama sang istri. Ia sendiri hadir ke Garut dengan menumpang kendaraan tetangga dan seluruhnya ada tiga keluarga yang ikut dengan dua mobil. “Pak Aqua mohon maaf saya di Garut bersama tetangga dan saya tidak membawa mobil sendiri. Bagaimana ya Pak?” tanyanya kepada Dr Aqua Dwipayana.
Ternyata, tanpa basa basi, Dr Aqua Dwipayana langsung berkata, “Gak apa-apa Mas Erwin, silakan Mas Erwin perlu berapa kamar, insya Allah saya sediakan. Silakan berembuk dulu nanti hubungi saya perlunya berapa kamar akan langsung saya pesankan,” lanjut Dr Aqua Dwipayana yang memang hobi bersilaturahim dan membahagiakan banyak orang tersebut.
Berangkat ke Tasikmalaya
Akhirnya, setelah berembuk, Erwin Kustiman bersama istri, keluarga Tini Rosdiana bertiga, beserta Keluarga Andri bersama istri serta dua anak sekitar pukul 14.00 meninggalkan Kota Garut menuju ke Kota Tasikmalaya melewati jalur Singaparna.
“Kami akhirnya tiba di Kota Tasikmalaya sekitar pukul 16.30 karena lalu lintas cukup padat dan memang tidak terlalu mengendarai dengan cepat termasuk berhenti untuk salat dan beristirahat. Saya kembali memastikan kepada Pak Dr Aqua Dwipayana bahwa setibanya di Hotel Santika Tasikmalaya akan langsung check ini, dengan pertimbangan bahwa hari itu masuk ke akhir pekan sehingga khawatir hotel fully booked,” kata Erwin lagi.
Dr Aqua Dwipayana merespons dengan sangat simpatik, “Silakan setibanya di hotel, Mas Erwin bersama rombongan langsung check in di receptionist untuk ambil kunci kamar dan beristirahat. Nanti kita berkomunikasi setelah waktunya longgar dan santai,” kata pria ramah dan hobi menolong orang lain tersebut.
Setiba di Hotel Santika Kota Tasikmalaya yang berada di Kawasan Jalan Yudanegara yang sangat strategis dan dekat dengan Alun-Alun Kota Tasikmalaya, Erwin Kustiman bersama dua keluarga yang lainnya langsung check in kamar. Benar saja, Dr Aqua Dwipayana sudah memesankan tiga kamar sekaligus atas nama Erwin. Tiga kamar itu berada di tiga lantai berbeda yakni lantai 3, 7, dan 8.
Setelah masuk kamar, Erwin langsung mengontak Dr Aqua Dwipayana untuk memberitahukan ia bersama dua keluarga tetangganya sudah “aman” mendapatkan tempat menginap mewah malam itu.
Dr Aqua Dwipayana dengan bahasa yang selalu santun dan ramah menyambut gembira kehadiran Erwin bersama rombongan. “Alhamdulillah Mas Erwin, silakan beristirahat dulu, insya Allah nanti malam kalau mau makan malam saya akan kontak lagi Mas Erwin,” kata motivator yang sudah memotivasi jutaan orang di seluruh penjuru Tanah Air dan mancanegara tersebut.
Teladan kebaikan saat santap malam
Sekitar pukul 19.15, HP yang dibawa Erwin Kustiman berdering. Saat itu Erwin bersama istri, Hendaryati Widiyartini dan Tini Rosdiana serta dua anaknya, Sylvuia Putri dan Mahesa tengah berjalan kaki menikmati suasana malam di sekitaran Jalan Yudanegara. Mahesa ketika itu juga tengah bercukur di salah satu barbershop.
Bunyi panggilan berasal dari Dr Aqua Dwipayana yang mengajak Erwin bersama rombongan untuk santap malam. Tempatnya tepat di seberang Hotel Santika Tasikmalaya yakni Resto Chinese Food Halal dengan nama “Hokky”. “Mas Erwin silakan ajak semua rombongan untuk makan malam bersama kami. Lokasinya di depan hotel tempat kita menginap, langsung Mas Erwin dan yang lainnya kemari,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Erwin kemudian bergegas menuju Dr Aqua Dwipayana yang tengah santap malam bersama istri. Kebetulan jarak antara restoran dengan tempat bercukur Mahesa hanya terpaut sekitar 300 meter saja. “Bunda (panggilan Erwin kepada istrinya) silakan tunggu di sini sampai Mahesa selesai bercukur nanti nyusul Ayah ya, tempatnya dekat kok tepat di seberang Hotel Santika,” ujarnya.
Setiba di Restoran Hokky nampak Dr Aqua Dwipayana bersama sang istri Retno Setiasih telah memesan beberapa menu dalam porsi besar. Tidak mungkin kalau menu yang dipesan tersebut hanya untuk mereka berdua. Ada capcay kuah dan kering, kalian cha, dan beberapa menu lainnya dan kemudian ditambah lagi ketika Erwin dan rombongan bergabung. Meski di sana tak ada nasi. Sudah dua tahun terakhir, Dr Aqua Dwipayana dan istri tidak lagi mengonsumsi nasi.
Erwin kemudian datang menghampiri Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih. Meski baru pertama berjumpa dengan Retno Setiasih, Erwin sangat terkesan dengan pembawaan perempuan ramah dan santun tersebut. Tak jauh dengan kepribadian Dr Aqua Dwipayana, Retno Setiasih adalah sosok yang sangat “mengorangkan” siapapun. Ia langsung menciptakan suasana akrab ketika bertemu dengan sosok yang baru pertama bersua sekalipun.
Kesan demikian tak hanya muncul dari Erwin, hal sama juga dirasakan oleh Dian Hendaryati dan Tini Rosdiana yang beberapa waktu kemudian bergabung memenuhi undangan makan malam dari Dr Aqua Dwipayana dan istri. “Pak Aqua dan ibu sangat santun dan rendah hati. Bahkan, ketika makan pagi tadi bertemu dengan Ibu Retno, beliau langsung merangkul saya dan mengobrol seakan sudah lama kenal padahal bertemu juga baru kali ini,” demikian kesan yang disampaikan Tini Rosdiana keesokan hari setelah bertemu untuk pertama kali saat makan malam.
Bahkan, teladan kebaikan dan bagaimana Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih yang hatinya mudah tersentuh ditunjukkan keduanya. Ketika tengah mengobrol dan bersantap, tiba-tiba muncul pengemis sepasang suami dan istri yang tengah menggendong anak kecil. Suaminya buta dan jalannya dipandu sama istrinya.
Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih sama sekali tidak merasa terganggu dan justru memberikan atensi penuh. Semua dilakukan tanpa kikuk atau terkesan dipaksakan, Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih secara alamiah melakukan semua dengan penuh perhatian dan dengan hati.
“Silakan Pak, Bu duduk di kursi. Saya pesankan makanan ya. Pesan saja sesuai dengan yang diinginkan termasuk minumnya,” kata Dr Aqua Dwipayana dengan ramah dan menghampiri mereka. Suami istri peminta-minta tersebut sangat kaget dan tidak menyangka akan djperlakukan sedemikian baiknya. Mereka terperangah dan malah duduk di trotoar di depan restoran yang meja dan kursinya memang ditempatkan di depan trotoar tersebut.
Dr Aqua Dwipayana yang paham kekagetan mereka tetap meminta keduanya untuk duduk di kursi dan menawari apakah makanannya akan dibungkus saja. Peminta-minta itu mengangguk mengiyakan. Dr Aqua Dwipayana kemudian memesankan beberapa menu yang lebih dari cukup untuk pasangan suami istri dan anaknya yang masih kecil tersebut.
Kepada pelayan di Restoran Hokky, Dr Aqua Dwipayana berpesan agar melayani mereka sebaik mungkin. Memenuhi semua permintaan mereka. “Tolong semua pesanan mereka dipenuh. Saya yang membayar,” ucap pria ramah yang rendah hati itu.
Sambil menunggu semua pesanannya dimasak, Retno Setiasih memesankan teh manis panas buat mereka. Selain itu diberikan sebungkus krupuk.
Ketika akhirnya makanan selesai dimasak dan diberikan kepada mereka, Retno Setiasih dan Dr Aqua Dwipayana masih juga memberikan beberapa lembar uang puluhan ribu yang jumlahnya lebih dari seratus ribu rupiah.
Sudah menjadi kebiasaan
Semua yang dilakukan Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih jelas menjadi teladan bagi siapa saja yang diberikan kemurahan rezeki oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Dr Aqua Dwipayana selama ini dikenal sebagai sosok yang selalu ingin bersilaturahim dengan siapa saja dari semua kalangan. Mau pejabat, anggota TNI dan Polri dari semua level kepangkatan, atau orang-orang biasa dan bahkan tidak berpunya.
Salah seorang sahabat Dr Aqua Dwipayana pernah menceritakan bagaimana pada sekitar 2016 di Yogyakarta tentang jiwa sosial Dr Aqua Dwipayana yang mudah sekali tersentuh oleh kenyataan di sekitarnya. Saat itu Dr Aqua Dwipayana tengah beraktivitas menyelesaikan tulisan untuk bukunya, dalam suasana hujan lebat di depan kediamannya ada dua orang suami istri tengah berteduh dari hujan. Kedua orang itu belakangan diketahui bernama Samudi (saat itu 52) dan istrinya Martini (50).
Melihat Samudi dan Martini kebingungan mencari tempat berteduh, Dr Aqua Dwipayana dan istri justru mempersilakan mereka masuk ke rumah, memberi mereka handuk kering, dan menyediakan makan. Akhirnya, Samudi dan Martini, pasangan suami istri pemulung menjadi tamu pertama yang bersilaturahim di kediaman kedua Dr Aqua Dwipayana di Yogyakarta.
Kepada asisten rumah tangga di rumah Yogyakarta, Mak Ti panggilan akrab Sumarti, Dr Aqua Dwipayana berpesan agar sewaktu-waktu melayani secara optimal pasangan pemulung itu jika mampir lagi di rumahnya. Sedangkan kepada keduanya dipersilakan datang untuk beristirahat.
Bahkan, kini, rumah di Yogyakarta tersebut malah diarahkan untuk menjadi tempat menginap dan beristirahat bagi siapa saja sahabat dan kenalan Dr Aqua Dwipayana atau bisa siapa saja yang mendapat kebaikan dari sosok Dr Aqua Dwipayana dan keluarga. Telah sekitar 8 tahun rumah itu sebagai tempat menginap gratis.
Kejadian hampir sama terjadi di Kota Bandung ketika Dr Aqua Dwipayana tengah menyelesaikan studi S3 juga pada sekitar 2016. Saat tengah berjalan pagi di sekitar Kawasan Dago saat berlangsung kegiatan car free day (CFD), Dr Aqua Dwipayana bersama teman studinya melihat seorang perempuan pemulung tengah mengais gundukan sampah.
Dr Aqua Dwipayana yang merasa iba kemudian memanggil pemulung tersebut dan mengajaknya mengobrol dan memberinya makanan. Dr Aqua Dwipayana juga memberikan sejumlah uang saat mereka berpisah.
Hal-hal kecil tapi memiliki makna mendalam tersebut menjadi teladan bagi kita semua untuk senantiasa memperlakukan orang lain dengan baik. Tanpa melihat status sosial, kenal atau tidak, dan sekat-sekat pembeda lannya. Menanam kebaikan itu harus universal tidak memandang apapun, sehingga nilai kebaikan itu tidak transaksional atau dipenuhi motif-motif yang lain. “Bagi saya silaturahim itu harus dilandasi dengan keikhlasan dan jangan transaksional,” demikian selalu disampaikan Dr Aqua Dwipayana.
Tindak-tanduk yang selalu mudah tersentuh dan senang menolong orang lain tersebut memang sudah menjadi kebiasaan Dr Aqua Dwipayana dan keluarganya. Tak hanya Retno Setiasih, bahkan juga dilakukan oleh kedua putri dan putra Dr Aqua Dwipayana yakni Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana.
Mbak Ara dan De Ero (panggilan akrab putri sulung dan putra bungsu Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih) secara tidak langsung memberikan contoh nyata bahwa sudah seharusnya jika setiap manusia selalu melakukan kebaikan-kebaikan, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Dengan hal-hal yang baik, maka tentu saja akan membuat kehidupan di dunia ini akan menjadi lebih baik. Terlebih di masa-masa krisis ketika banyak orang mengharapkan uluran pertolongan dari sesama manusia.
Tak perlu menjadi orang yang kaya untuk bisa berpartisipasi dalam setiap kebaikan-kebaikan yang ada. Bahkan dengan melakukan perbuatan sederhana atau yang kecil sekalipun, sudah dapat berperan banyak untuk melakukan perubahan-perubahan yang bermanfaat dalam kehidupan pribadi dan orang lain di sekitar. Itulah teladan kebaikan yang ditunjukkan oleh Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih yang kemudian memberikan kesan mendalam bagi Erwin Kustiman dan keluarga.
Makan malam usai sekitar pukul 21.00. Erwin Kustiman, Hendaryati Widiyartini, Tini Rosdiana, Sylvia Putri, dan Mahesa pun berpamitan kepada Dr Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih. “Silakan beristirahat Mas Erwin, insya Allah kita bertemu saat besok makan pagi,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Keesokan harinya, mereka bersua kembali dengan Dr Aqua Dwipayana dan istri yang sejak subuh sudah bangun, berolah raga pagi dengan jogging di seputaran Alun-Alun Tasikmalaya dan kemudian menuju restoran Hotel Santika. Semua anggota rombongan merasakan hal yang sama, merasa sangat dibahagiakan dan berterima kasih sekali atas kebaikan yang diberikan oleh Dr Aqua Dwipayana.
Saat check out hotel, meski tidak sempat bersua muka karena Dr Aqua Dwipayana berangkat lebih awal untuk menghadiri undangan pernikahan anak sahabat akrabnya Bambang Irawan di Sindangkasih, Ciamis, pria yang sudah mengumrahkan gratis lebih dari 160 orang dari hasil penjualan buku-buku Trilogi The Power of Silaturahim tersebut mengirimkan pesan WA. “Mas ERWIN, kami berangkat duluan. Terima kasih sudah menerima undangan kami dan hati-hati dalam perjalanan kembali ke Bandung,” demikian pesan Dr Aqua. Sebuah atensi kecil tapi sangat bermakna karena semua dilandasi dari hati.
Ketika check out, Erwin Kustiman hanya menyerahkan tiga kunci kamar. Semua biaya telah dibayar oleh Dr Aqua Dwipayana. Erwin dan rombongan pun kembali ke Kota Bandung dengan perasaan senang dan bahagia. Memperpanjang liburan anak-anak dengan menginap gratis di salah satu hotel terbaik di Kota Tasikmalaya. “Terima kasih Pak Aqua Dwipayana, hanya Allah Swt yang dapat membalas semua kebaikan Bapak kepada saya, keluarga, dan kerabat saya,” demikian pesan Erwin Kustiman kepada Dr Aqua Dwipayana.***