KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Sebanyak 168 mahasiswa tingkat empat Fakultas Kedokteran (FK) Unisba mengikuti kegiatan lapangan Emergency Disaster Relief Medicine (EDRM) yang dilaksanakan di Kampung Bamboo Bandung, pada Jumat-Minggu (30 November – 2 Desember 2023).
Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini merupakan praktek implementasi dari pengetahuan dan keterampilan yang sudah diberikan dalam mata kuliah Blok Kegawatdaruratan dan Disaster Relief Medicine (DRM).
Plt. Dekan FK Unisba, Dr. dr. Santun Bhekti Rahimah, M.Kes., mengatakan, kegiatan ini sangat penting tidak hanya bagi FK Unisba saja tapi juga bagi mahasiswa karena metode pembelajaran yang diberikan sangat berbeda yakni mendapatkan pengalaman belajar berharga yang mungkin tidak didapat saat Koas nanti atau di tempat lain.
“Para peserta akan mencoba mengimplementasikan teori yang sudah didapatkan selama ini dari mulai evakuasi, melakukan rescue dan sebagainya ke dalam simulasi lapangan yang situasinya sangat real dengan kondisi yang akan didapatkan nantinya,” ungkapnya.
Santun berpesan agar meningkatkan keeretan kelompok dengan mengasah kemampuan interprofessional, komunikasi dan kerjasama karena untuk melakukan simulasi lapangan yang baik tidak mungkin dilakukan seorang diri.
“Nanti akan merasakan betul bahwa teman satu kelompok itu sangat berarti untuk menunjang suatu keberhasilan. Untuk itu harus saling jaga, tidak boleh ada yang egois yang memikirkan kepentingannya sendiri, tidak boleh tidak peduli dengan teman sekelompoknya, akan tetapi harus selalu bersama, saling jaga, dan saling ingatkan. Tolong juga untuk pasang mata dan melihat teman sekelilingnya apa ada yang hilang atau ada kebutuhan yang lain,” terangnya.
Santun menambahkan, agar menjaga ketahanan fisik yang baik dengan menjaga pola makan dan berolahraga. “Tiga hari ini harus berlatih menjaga diri kalian sendiri. Pola makan dijaga dengan baik dan olahraga sertiap hari supaya simulai ini bisa dijalankan dengan baik. Jangan sampai selesai kegiatan ini jatuh sakit. Usahakan kondisi tetap prima,” ujarnya.
Terakhir pesannya untuk mengikuti semua arahan pendamping dengan baik dan menjalankan ilmu yang sudah didapatkan selama mempelajari modul EDRM.
“Ini karena simulasi yang dibuat sesuai aslinya, artinya akan ada beberapa hal berbeda dengan teori yang disampaikan, oleh karena itu semua peserta akan didampingi oleh para pendamping,” katanya.
“Semoga setelah mengikuti kegiatan ini kita (FK Unisba) segera mengaktifkan kembali Tim SAR Unisba karena nantinya peserta akan mendapatkan sertifikat relawan BNPB. Artinya pada saat daerah membutuhkan relawan yang banyak, apabila ada kejadian disaster maka FK Unisba harus siap turun untuk berkontribusi dengan lebih banyak,” ungkapnya.
Wakil Dekan III FK Unisba, Zulmansyah, dr., SpA., M.Kes., menuturkan, program EDRM ini sejalan dengan keunggulan FK Unisba di bidang Kesehatan Masyarakat Industri karena didalamnya membahas salah satunya mengenai kesehatan kebencanaan.
Harapannya, para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan kebencanaan sehingga nantinya menjadi tim awal tanggap darurat.
Adapun materi dan kegiatan yang diikuti peserta antara lain Sistem Nasional, Karakteristik, Manajemen Penanggulangan Bencana, Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana, Sistem Informasi & Laporan Bencana, Tindak Darurat Pengelolaan Dapur Lapangan, Tindak Darurat Penyelamatan & Evakuasi Medan Terjal, Media Perairan, Media Terbatas dan Kebakaran, Tindak Darurat Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi, Tindak Darurat Komunikasi Darurat & Laporan Bencana, Tindak Darurat Modul Injeksi pra-saat-paska, Tindak Darurat Rencana Operasi Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi, Malam Inagurasi, dan Simulasi EDRM.***