Menu

Mode Gelap

Berita · 20 Sep 2024 05:34 WIB ·

Kolaborasi Ekosistem Digital, JULO dan eFishery Tingkatkan Literasi Keuangan Pendanaan Sektor Produktif & UMKM di Kabupaten Bandung Barat

 Kolaborasi Ekosistem Digital, JULO dan eFishery Tingkatkan Literasi Keuangan Pendanaan Sektor Produktif & UMKM di Kabupaten Bandung Barat Perbesar

KABUPATEN BANDUNG BARAT (TUGUBANDUNG.ID) – PT JULO Teknologi Finansial (JULO), perusahaan fintech karya anak bangsa yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berkolaborasi dengan perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia, PT Teknologi Untuk Pembudidaya (eFishery) dalam mendukung pemerintah meningkatkan literasi finansial dan inklusi keuangan, khususnya bagi pelaku usaha dan pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung Barat melalui kegiatan Sarasehan Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) bertemakan “Semangat Tumbuh Bersama” yang diselenggarakan di Cililin – Bandung Barat.

Kegiatan yang dilakukan bersama oleh JULO dan eFishery didasari oleh hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 dimana, indeks tingkat literasi mencapai 65,43% persen dan inklusi keuangan mencapai 85,1%. Walaupun terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, OJK menjelaskan bahwa petani, peternak, pekebun, dan nelayan merupakan kelompok masyarakat yang memerlukan perhatian dan peningkatan literasi keuangan sehubungan dengan indeks inklusi keuangan dalam kelompok tersebut termasuk yang terendah yaitu 62,26%.

Sehingga hal tersebut memberikan ruang untuk JULO dan eFishery untuk
berkontribusi dalam mendukung OJK mencapai target peningkatan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di tahun 2027.

Ir. Hermansyah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan sarasehan dan literasi keuangan yang diselenggarakan oleh JULO dan eFishery di Bandung Barat, dengan perhatian khusus kepada para pelaku usaha dan pembudidaya ikan.

Ia menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai akses pendanaan produktif bagi para pelaku usaha dan pembudidaya ikan, tetapi juga menyoroti potensi Kabupaten Bandung Barat sebagai penghasil utama Ikan Mas dan Nila yang merupakan komoditas unggulan daerah tersebut.
.
Kehadiran eFishery, menurutnya, berdampak positif dengan meningkatkan produktivitas selama musim panen, sehingga hasilnya dapat memenuhi kebutuhan pasar dan konsumsi ikan di seluruh Pulau Jawa.

“Kami sangat mengapresiasi sinergi JULO dan eFishery untuk membantu para pembudidaya di Bandung Barat, khususnya melalui program Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) yang diakomodasi oleh eFishery. Selaras dengan tema sarasehan ‘Semangat Tumbuh Bersama’, kami berharap program ini mampu membantu para pembudidaya ikan terus bertumbuh dan program ini akan semakin luas jangkauannya untuk diakses oleh para pelaku usaha dan pembudidaya ikan, khususnya dalam hal pemberian kesempatan dan kemudahan akses pendanaan produktif untuk menunjang usaha budidaya Ikan Mas dan Nila”.

Kemitraan strategis JULO dan eFishery terkait pendanaan produktif telah terjalin sejak Januari 2022 dalam bentuk kerjasama pembiayaan (partnership lending) dengan skema berbasis Supply Chain Financing.

Hal ini memungkinkan para pelaku usaha dan pembudidaya ikan dalam industri akuakultur pada ekosistem eFishery mendapatkan dukungan finansial dan akses pendanaan yang dibutuhkan agar dapat terus berkembang serta mendukung operasional bisnis dalam
pemenuhan sarana produksi (saprodi) kebutuhan budidaya ikan melalui platform eFishery.

Sampai dengan Juli 2024, kedua perusahaan berbasis teknologi karya anak bangsa ni telah menyalurkan pembiayaan melalui program Kabayan kepada lebih dari 6000 pembudidaya ikan di Indonesia dengan total pendanaan mencapai lebih dari Rp 180 miliar.

Harri Suhendra, Direktur Utama JULO menjelaskan bahwa JULO secara berkesinambungan melakukan edukasi kegiatan literasi keuangan dan mendorong masyarakat dalam memanfaatkan layanan fintech lending untuk pendanaan konsumer dan produktif kepada masyarakat, khususnya tegak lurus dengan amanat SEOJK 19 Tahun 2023 terkait pendanaan sektor produktif dan UMKM, termasuk yang dilakukan bersama dengan eFishery bagi masyarakat dan pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung Barat.

“Kolaborasi JULO dengan eFishery menegaskan kontribusi kami terhadap inklusi keuangan dan mendukung keberlanjutan serta peningkatan kegiatan ekonomi produktif bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Kami berharap kedepannya JULO dapat terus mendukung eFishery menyalurkan
pembiayaan produktif kepada seluruh pembudidaya ikan di Indonesia yang berada di ekosistem eFishery dengan senilai total lebih dari Rp 160 miliar di tahun 2024”, ungkap Harri.

Gibran Huzaifah, CEO & Co-Founder eFishery mengungkapkan bahwa potensi sektor akuakultur di Indonesia masih sangat besar, sehingga kolaborasi antara eFishery dan JULO ini bukan hanya sekadar kerjasama bisnis, tetapi juga sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya ikan.

Dengan memberikan akses pendanaan yang tepat, kedua belah pihak berharap dapat berkontribusi maksimal dalam memajukan sektor perikanan di Indonesia.

“Kami di eFishery sangat mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin dengan JULO. Kemitraan ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi kami untuk memberdayakan para pembudidaya ikan di Indonesia. Perpaduan antara teknologi
akuakultur yang kami kembangkan dengan solusi finansial dari JULO telah menciptakan sinergi yang kuat. Hal ini memungkinkan kami untuk memberikan layanan yang lebih komprehensif kepada para mitra kami, sehingga mampu membentuk sebuah ekosistem yang berdampak positif bagi seluruh elemen yang tergabung di dalamnya, serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

Salah satu pembudidaya ikan mas yang turut hadir dalam kegiatan sarasehan, Joni, menyampaikan bahwa sejak tahun 2012 dirinya telah menjalankan usaha budidaya Ikan Mas. Ia merasakan usahanya makin berkembang setelah mengenal program Kabayan yang diinisiasi oleh eFishery. Program ini telah memberikan dampak pada usaha budidaya ikannya yang sebelumnya berjumlah 24 petak kini berkembang menjadi 40 petak kolam.

Joni juga menjelasakan bahwa sejak bergabung dengan Program Kabayan ia merasakan kemudahan dalam akses pendanaan yang berguna untuk pembelian pakan ikan.

“Dulu, saya merasa kesulitan ketika membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha budidaya ikan milik saya pribadi. Ada beberapa pilihan untuk mendapatkan modal, tapi bunga yang harus saya bayarkan sangat tinggi sehingga sangat mengurangi keuntungan yang saya dapatkan. Dengan adanya Kabayan, semuanya menjadi lebih mudah. Keperluan saya bisa didapatkan di awal, dan pembayaran lebih fleksibel. Bisa dibayarkan setelah panen dengan tenor empat hingga enam bulan. Dengan bantuan akses permodalan dari JULO, saya telah berhasil menambah kolam saya menjadi lebih banyak dan kebutuhan pakan ikan juga tercukupi,” pungkasnya.***

Artikel ini telah dibaca 14 kali

Baca Lainnya

Studio Prewed Solusi Praktis di Tengah Meningkatnya Angka Pernikahan dalam 5 Tahun Terakhir

6 Oktober 2024 - 07:53 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Poole Selangkah Lagi Juara Umum

6 Oktober 2024 - 06:07 WIB

Dukung Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim, Digital Access Programme Gandeng Common Room Gelar Rural ICT Camp 2024 di Sukabumi

5 Oktober 2024 - 22:29 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Tarozzi Menang Sprint Etape VI

5 Oktober 2024 - 06:05 WIB

Jelang 1 Tahun Gaza Berduka, Rumah Zakat Adakan Long March dan Diskusi Kemerdekaan Palestina

4 Oktober 2024 - 23:11 WIB

Darul Hikam Miliki Kurikulum Anti Bullying di Sekolah

4 Oktober 2024 - 22:44 WIB

Trending di Berita