KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – PERSIB serius untuk menjawab keresahan terkait adanya perbedaan informasi tanggal hari jadi.
Hal tersebut pun dibahas dalam Sampurasun PERSIB di Graha PERSIB, Kamis 16 Maret 2023.
Selain tanggal 14 Maret 1933, ada juga temuan yang menyebutkan jika PERSIB berdiri tanggal 18 Maret 1934.
Guna menjawab hal tersebut, PERSIB coba untuk menjawabnya dengan mengadakan diskusi bersama Bobotoh dan pegiat sejarah.
Hadir sebagai pembicara dari berbagai praktisi, yakni EndanSuhendara (jurnalis PERSIB), Atep Kurnia (penulis), dan Hawe Setiawan (Akademisi Universitas Pasundan).
Kegiatan ini pun semakin hangat karena banyak kemungkinan jika PERSIB lahir lebih dahulu dari PSSI yang hadir pada tahun 1930.
“Logikanya jika PERSIB pendiri PSSI, maka usianya harus lebih tua. Lahirnya harus sebelum 1930 (tahun lahir PSSI),” kata Endan dalam diskusi tersebut.
Hal itu pun diamini oleh Atep Kurnia sebab beberapa pendiri PSSI pun tanggal lahirnya mengacu pada bibit nama tim saat ini, seperti Persija Jakarta (Voetballbond Indonesia Jacatra atau VIJ) pada tahun 1928, atau Persebaya Surabaya (Soerabhaisasche Indonesische Voetbal Bond atau SIVB) tahun 1927.
Atep mengatakan data yang menyebutkan tanggal 18 Maret 1934 bisa menjadi satu temuan dan referensi, termasuk adanya data kelahiran BandoengInlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada tahun 1928 bisa jadi acuan lahirnya PERSIB.
“Itu bisa jadi satu opsi dengan data baru yang saya sodorkan. Itu mau dipakai atau tidak itu saya menyerahkan (keputusan PERSIB mau dipakai atau tidak), ” ujarnya.
Ada opsi juga tanggal 1 Desember 1928 itu juga bisa jadi logis juga, karena klub-klub pendiri PSSI menginduk ke induknya. Logikanya PERSIB pun bisa menggunakan data itu (kelahiran BIVB),” beber Atep.
Sementara Hawe berpendapat jika sejauh ini sejarah yang paling kuat secara data adalah pendapat yang menyebutkan tanggal 18 Maret 1934. Meskipun data tersebut dinilai belum cukup untuk memastikan hari lahir PERSIB.
“Sejauh ini paling logis dan datanya dengan bukti surat kabarada adalah pendapat tanggal 18 Maret 1933. Tapi memang itu tidak cukup. Jadi saya kira PERSIB perlu melakukan perencanaan penelitian lebih jauh (terkait hari lahir),” ucap Hawe.
Lebih lanjut menurut Hawe, mungkin saja PERSIB lahir jauh lebih dahulu dari tahun 1933. Sebab hari jadi bisa ditentukan oleh tonggak peristiwanya, satu di antaranya bibit dari awal kemunculan sebelum namanya menjadi PERSIB.
“Kalau kita bicara soal organisasi atau suatu gerakan atau perhimpunan, pasti orang akan bicara tonggak peristiwanya apa. Ada tonggak peristiwa munculnya gagasan bisa saja, tonggak peristiwa peresmian. Tapi tadi adaklue dari Kang Atep (Kurnia), biasanya kalau organisasi ada statute dan di sana akan tercatat di lembaran zaman itu,” ucapnya. (Ade Bayu Indra/Tugu Bandung) ***