KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Nama istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, menjadi salah seorang kandidat kuat calon walikota Bandung pada pemilihan kepala daerah serentak 2024 di kalangan generasi Y dan Z.
Berdasarkan hasil survei Indonesia Politics & Research Consulting elektabilitas Atalia berada di angka 25,2 persen, disusul M Farhan 9 persen. Menyusul dibawanhnya pesohor Raffi Ahmad (3,6 persen), Budi Dalton (3,4 persen), dan Nurul Arifin (3,0 persen).
“Kenapa nama Atalia berada paling pertama? Karena bagaimanapun Atalia tidak bisa dilepaskan dari sosok Ridwan Kamil. Selain itu, baik Atalia maupun Ridwan Kamil cukup rajin bermain di media sosial, sehingga generasi muda lebih mengetahui,” ujar Manajer Riset IPRC Indra Purnama, dalam rilis survei bertajuk Peta Dukungan Gen Y dan Z Kota Bandung Menjelang Pemilihan Walikota Bandung 2024, Rabu (23/8/2023).
Dalam survei yang dilakukan terhadap 880 orang di 30 kecamatan Kota Bandung dengan metode penarikan sampel melalui multistage random sampling, dengan margin of error rata-rata sebesar ± 3,2 pada tingkat kepercayaan 95 persen, mayoritas generasi Y dan Z sebesar 71 persen mengetahui pelaksanaan Pemilu 2024.
“Angka tersebut menunjukan kemungkinan atas partisipasi pemilih generasi Y&Z akan meningkat pada 2024 mendatang,” katanya.
Pada kesempatan sama, Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan menjelaskan, survei tersebut menyasar generasi muda lantaran mereka memiliki peran elektoral signifikan sebagai pemilih dengan jumlah terbanyak di pilkada 2024.
“Generasi muda ini cenderung aktif dalam model partisipasi non elektoral, isu-isu tunggal, isu-isu konkret, dan efektivitas aktivitas. Generasi muda juga menggunakan media baru sebagai kanal aktivitas politik,” jelasnya.
Disinggung mengenai konstelasi politik Kota Bandung pada pesta demokrasi mendatang, Firman mengaku kemungkinan apapun masih bisa terjadi. Hal itu lantaran peta perpolitikan di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, sangat dinamis. Tak tertutup kemungkinan Atalia yang merupakan kader Golkar bersanding dengan Farhan, anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat.
“Jadi bisa saja NasDem dan Golkar berkoalisi pada Pemilihan Walikota Bandung nanti. Karena politik di Kota Bandung masih sangat cair dan dinamis. Selain itu juga melihat hasil Pemilihan Legislatif 2024,” terangnya.
Masuknya nama Atalia menjadi calon kepala daerah di Kota Bandung cukup menarik mengingat dalam sejarahnya wilayah ini belum pernah dipimpin seorang perempuan. Firman mengemukakan, hal ini dikarenakan sosok Atalia yang lekat dengan Ridwan Kamil sehingga berada di top of mind generasi muda.
“Karena saat ini tak ada petahana, sehingga kondisinya masih cair, siapapun masih bisa menjadi walikota Bandung mendatang,” ucapnya.
Sementara, Kepala Pusat Studi Politik dan Demokrasi FISIP Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansyah menambahkan, pendekatan ke generasi muda harus dilakukan dengan gaya yang berbeda. Pasalnya, anak muda sekarang makin terbuka wawasan dengan media sosial yang ada saat ini.
“Dinamika lain yang akan mempengaruhi peta politik pada 2024 nanti adalah meningkatnya akses pemilih pemula terhadap media sosial, perilaku pemilih muda yang dinamis,” pungkasnya. (Ade Bayu Indra/Tugu Bandung.id) ***