LAGO LACENO, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Tujuh pembalap oportunis memanfaatkan keberanian break away sejauh 90 km di pertengahan etape IV Giro d’Italia 2023, dan berhasil tak terkejar hingga finis pada rute tanjakan melintasi 3 puncak pendakian kategori 2 menempuh 175 km (Venosa – Lago Laceno), Selasa (9/5/2023).
Upaya break away yang sukses ini sekaligus mengakibatkan maglia rosa (kaus pink) yang dikuasai Remco Evenepoel (Soudal Quick Step) lepas dan kini dikuasai pembalap muda Norwegia Andreas Leknessund (23) dari Tim DSM yang finis kedua di etape IV, sekaligus menciptakan sejarah menjadi pembalap Norwegia kedua setelah 48 tahun yang bisa merebut kaus pink. Pembalap Norwegia pertama yang memakai kaus pink pimpinan klasemen Giro, Knut Knudsen (1975).
Tampil sebagai pemenang etape IV ini, Aurelien Peintre (27) asal Prancis dari tim AG2R Citroen, dia finis tedepan dengan waktu 4 jam 16 menit 4 detik, mengalahkan Andreas Leknessund (DSM/Norwegia) di urutan kedua terpaut 2 detik, tempat ketiga Toms Skujins (Trek Segafredo/Austria) +57 detik.
Sementara pemegang kaus pink (pimpinan klasemen) Remco Evenepoel (Soudal Quick Step) finis urutan ke-19 tertinggal 2 menit 1 detik bersama sekelompok uggulan lainnya sehingga kaus pink lepas dari genggamannya direbut Leknessund.
Keduanya punya posisi cukup baik di klasemen hingga etape III, Leknessund di urutan ke-18 (+1 menit 40 detik) dan Pentre ke-34 (+ 2 menit 13 detik). Dengan demikian Evenepoel sebagai pimpinan klasemen turun ke urutan kedua, kaus pink direbut Leknessund yang kini memimpin klasemen unggul 28 detik atas Evenepoel.
Posisi klasemen setelah etape IV, pimpinan klasemen (kaus pink) oleh Andreas Leknessund (tim DSM/Norwegia) 14 jam 35 mebit 14 detik, kedua Remco Evenepoel (Soudal Qiock Step/Belgia) + 28 detik, ketiga Aurelien Pentre (AG2R Citroen/Prancis) + 30 detik, keempat Joao Almeida (UAE Team Emirates/Portugal) + 1 menit, kelima Primoz Roglic (Jumbo Visma/Slovenia) + 1 menit 12 detik.
Sukses menguasai etape IV ini tercapai berkat kerja sama yang spartan tujuh pembalap bergantian menarik sejak break away di km 90 yaitu Aurelien Pentre (AG2R Citroen), Andreas Leknessund (DSM), Nicola Consi (Alpecin), Waren Barguil (Arkea Samsic), Amanual G (Trek Segafredo), dan Toms Skujins (Trek Segafredo).
Tujuh pembalap ini sempat unggul hingga 5 menit lebih, namun di tanjakan terakhir ketujuh pembalap ini berceceran, menyisakan Pentre dan Leknessund pada 5 km terakhir dan keduanya bekerja sama dengan baik hingga mendekati finis untuk kemudian duel menuju finis memenangi etape IV dan meningkatkan posisi klasemen.
“Ini adalah impian saya sejak remaja untuk bisa measakan memakai maglia rosa, kini jadi kenyataan, sungguh bahagia saya,“ ungkap Leknessund dengan mata berkaca-kaca karena gembira dan terharu.
Prestasi pembalap muda Leknessund (tim DSM) asal Norwegia sebelumnya cukup menjanjikan karena tahun lalu menjuarai Artic Race Norway 2022 dan memenangi etape di Tour de Swiss 2022, dia juga menjuarai ITT Kejuaraan Eropa U23 tahun 2020. Prestasinya cukup menjanjikan sehingga diturunkan pada Giro d’Italia 2023 oleh timnya DSM asal Belanda.
Beban Kaus Pink
Juara 3 kali Giro d’Italia, Alberto Contador asal Spanyol yang kini sudah pensiun dan menjadi komentator bagi Eurosport mengatakan, beban memegang maglia rosa (kaus pink) sangat berat apalagi diraih sejak awal lomba pada Giro 2023 oleh Remco Evenepoel.
“Giro melombakan 21 etape, Remco mengenakan sejak awal, beban akan sangat berat bagi dirinya dan juga timnya Soudal Quick Step. Setiap ada break away, harus tim Soudal Quick Step yang mengejar tidak ada tim lain yang mau mengejar karena yang pegang kaus pink adalah Remco dan dia kalau mau mempertahankannya harus mengejar, tidak ada pilihan lain timnya yang harus kerja keras seperti yang terjadi di etape IV,” jelas Contador.
“Itulah sebabnya di etape IV kemain, Remco dan timnya Soudal Quick Step akhirnya tidak ngotot mengejar tujuh pembalap yang break away, karena bukan unggulan. Membiarkan kaus pink direbut pembalap non unggulan jalan terbaik melepas beban memegang kaus pink,” ungkap Contador.
“Kini beban kaus pink berada di pundak Andreas Leknessund dan tim DSM untuk mempertahankanya. Untuk sementara kini Remco Evenepoel dan timnya bisa lebih relax, dan baru akan menyerang merebutnya kembali pada waktu yang lebih tepat di pertengahan Giro yang masih 17 etape lagi, segalanya masih bisa terjadi,” tambahnya.
Rabu (10/5/2023), Giro etape V akan menempuh 171 km Atripalda – Salerno, rute awal perbukitan kemudian menurun datar, peluang bagi sprinter untuk unjuj gigi lagi. Kaus pink kemungkinan besar tidak akan berganti tangan. (Bambang Kunthady)***