KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Pilkada serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada bulan November 2024, hadapi tantangan dalam sebaran informasi digital. “Hoaks atau informasi bohong itu bisa terjadi dalam perhelatan pilkada di Jawa Barat, untuk melawan itu khususnya pemilih pemula mesti memahami akan ilmu literasi digital” kata Dosen Fisip Unpas, Vera Hermawan, saat menjadi narasumber pengababdian kepada masyarakat Fisip Unpas pada pelatihan literasi digital di SMK Ma’arif Terpadu, Cicalengka (8/7/2024).
Pelatihan literasi digital dengan tema ‘Kolaborasi Gen Z Mengatasi Hoaks Jelang Pilkada 2024 di Jabar’ menegaskan posisi strategis pemuda sebagai kelas menengah yang mampu menjelmakan dirinya sebagai kekuatan demokrasi, “Politik di Jabar, pada geografisnya berkisar 35,7 juta pemilih, dan 40 persennya adalah pemilih pemula, hal itulah yang menjadi dasar,” ujar Vera.
Ditambahkan Vera, tantangan pilkada dalam sebaran hoaks menjadi masalah krusial yang harus dihadapi pemilih, dikarenakan merusak pikiran masyarakat, “Kerusakan demokrasi itu antara lain, saling menjatuhkan citra lawan politik, meciptakan fragmentasi sosial, bahkan memunculkan kegelisahan publik, dampak itu semua, akhirnya menurunkan kepercayaan kepada pihak otoritas, menurunkan integritas dan kualitas demokrasi,” ujarnya.
Diakhir pelatihan PKM Fisip Unpas, Vera menegaskan untuk menumbuhkan literasi digital pada level individu, diantaranya mengembangkan kesadaran akurat akan paparan informasi dengan memilih sumber yang kredibel, bahkan membandingkan informasi yang sama dari satu platform media ke media lainnya agar mendapatkan banyak sudut padang.
“Sebaran informasi hoaks, akan terkendalikan dengan menumbuhkan budaya verfikasi dan aktif mengoreksi informasi palsu yang beredar, salahsatunya dengan membuka portal media cekfakta.com” pungkasnya.***