Menu

Mode Gelap

Berita · 21 Jul 2022 09:46 WIB ·

Co-Working Space Rancasari, Pusat UMKM Naikkan Level Marketing

 Kecamatan Rancasari memfasilitasi para pelaku usaha mendapatkan sertifikat Nomor Induk Berusaha (NIB) dan lakukan sosialisasi perihal Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). (Foto: Diskominfo Kota Bandung).* Perbesar

Kecamatan Rancasari memfasilitasi para pelaku usaha mendapatkan sertifikat Nomor Induk Berusaha (NIB) dan lakukan sosialisasi perihal Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). (Foto: Diskominfo Kota Bandung).*

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Lebih dari 200 UMKM di Kecamatan Rancasari, Kota Bandung tumbuh bersama meningkatkan kapasitas mereka di bidang marketing. Mulai dari yang baru akan merintis, sampai usaha yang sudah berkembang kumpul bersama di Coworking Space (CWS) Rancasari.

Ketua UMKM Rancasari Madani, Erna Herawati menyampaikan, rata-rata omzet para pelaku UMKM di sini mencapai Rp5 – Rp50 juta. Ragam produknya mulai dari kuliner, kriya, sampai fesyen.

“Ada produk singkong yang diolah jadi beragam produk, lalu ada cuanki juga. Ini makanan favorit bapak wali kota. Kami juga jual tas handmade, dan ada kebaya benang cabut berwarna,” papar Erna pada acara Bandung Menjawab, Rabu, 20 Juli 2022.

Menurut Erma, berkembangnya UMKM di Rancasari tak lepas dari pentingnya peran CWS yang tersedia di lingkungan tersebut.

Sebagai CWS pertama di Kota Bandung, ia berharap bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain untuk memanfaatkan fasilitas publik yang ada guna mengembangkan potensi masyarakat di sana.

“Kita ada tiga divisi, yakni wirausaha baru fungsinya untuk orang-orang yang belum punya legalitas, tapi ingin mulai usaha. Kedua, ada divisi CWS untuk membantu pelatihan dan pendampingan UMKM yang sudah memiliki legalitas,” jelasnya.

Ketiga, ada divisi center khusus untuk memfasilitasi UMKM yang sudah naik kelas. Ini yang akan kita pamerkan produk-produknya,” imbuhnya.

Serupa dengan Erna, Ketua CWS Rancasari, Lusi menuturkan, salah satu pendampingan yang dilakukan adalah membantu para pelaku UMKM memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk menuju jalan yang lebih luas lagi dalam mereka membuka usahanya,” ungkap Lusi.

Ia menuturkan, CWS Rancasari akan terlebih dulu mengutamakan usaha UKM warga di sekitarnya. Para narasumber yang dipilih untuk pelatihan UMKM di sini sudah masuk kategori besar dan memiliki legalitas.

Salah satu output dari pelatihan yang telah dilakukan adalah terbentuknya e-katalog khusus UMKM Rancasari.

“Jadi kalau ada yang mau belanja atau lihat-lihat bisa langsung lihat di e-katalog ini. Untuk yang ingin studi banding melihat proses pembinaan UMKM di Rancasari, bisa langsung datang ke sini. Kami sangat senang jika ada yang ingin saling belajar,” ujarnya. ***

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Momentum Hari Perhubungan Nasional 2024, Dishub Jabar Beri 3.000 Tiket “Shuttle” Travel Gratis

9 September 2024 - 14:44 WIB

Sekda Herman Suryatman Hadiri Pembukaan MTQ Tingkat Nasional XXX Tahun 2024

9 September 2024 - 08:12 WIB

Vuelta a Espana ke-79/2024: Roglic Menuju Podium Juara Vuelta Empat Kali di Madrid

9 September 2024 - 06:11 WIB

Bio Farma Dukung Peran Kaum Wanita Menuju Indonesia Emas 2045

8 September 2024 - 21:04 WIB

Dorong Jabar Jadi Poros Ekonomi Syariah, Ratusan Orang Ikuti Halal Fun Walk di Bandung

8 September 2024 - 18:50 WIB

Puluhan Lukisan Karya Sejumlah Maestro Dipamerkan di Bandung

8 September 2024 - 13:32 WIB

Trending di Berita