KAB. BANDUNG BARAT (TUGU BANDUNG.ID) – Ratusan warga yang mendiami Perumahan Sariwangi Indah menggelar acara halal bihalal dan silaturahmi Idul Fitri di Masjid Raudhatul Irfan Jl. Sariwangi Indah, Sariwangi, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu (20/4/2025).
Dalam momentum yang hangat dan penuh kebersamaan tersebut, hadir jajaran Pimpinan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), salah satunya yaitu Rektor dan beberapa Wakil Rektor serta unsur pimpinan lainnya di lingkungan UPI yang memang mendiami perumahan tersebut, turut larut dalam semangat kekeluargaan bersama seluruh warga lainnya.
Acara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Qori yang bernama Riki Abu Brantas seorang mahasiswa dari Prodi Manajemen FPEB UPI, sementara itu untuk MC dipegang oleh Akhmad Bilal.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pelaksana yaitu Ketua RT RT 05 RW 08 Perumahan Sariwangi Indah yang juga merupakan salah satu Guru Besar bidang Komunikasi Organisasi di UPI, Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si., mengungkapkan bahwa kegiatan silaturahim Idulfitri atau yang dikenal dengan halal bihalal ini berlangsung setiap tahun di RT 05 RW 08 Perumahan Sariwangi Indah.
Ditegaskannya,”Kami atas nama pribadi maupun ketua RT mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum, mohon maaf lahir dan batin.”
Lebih lanjut dijelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturrahim sekeluarga besar Perumahan Sari Wangi Indah. Kita berharap dan berdoa, mudah-mudahan kita bertemu dan bersilaturahim bukan hanya di dunia, tapi nanti sampai di surga. “Ucapan terima kasihnya disampaikan kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Ketua DKM Masjid Raudhatul Irfan yang juga Wakil Rektor UPI Bidang Riset, Usaha dan Kerja sama Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A. Diungkapkannya bahwa ini adalah kegiatan silaturahmi atau halal bihalal bagi masyarakat Komplek Sariwangi Indah Desa Sariwangi Parongpong, Bandung Barat yang sebagian besar warganya adalah jemaah Masjid Raudhatul Irfan Komplek Sari Wangi Indah.
Dikatakannya,”Acara halal bihalal dan silaturahmi ini digelar dalam rangka pertemuan untuk mempererat tali silaturahmi selepas dari hari raya Idul Fitri. Momen ini merupakan momentum yang baik untuk untuk saling memperkuat rasa persaudaraan dan kekeluargaan di antara warga, serta untuk saling memaafkan kesalahan kekhilafan masing-masing.
Salah satu warga masyarakat Sariwangi Indah yang tercatat sebagai Rektor UPI yaitu Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., pada kesempatan tersebut mengungkapkan pandangannya. Dikatakannya bahwa di komplek Sariwangi Indah ini terdiri dari berbagai macam karakter masyarakatnya, contohnya seperti dari segi profesi pekerjaannya.
“Dengan berbagai macam perbedaan yang ada, alhamdulillah di komplek ini ada satu tradisi yang sangat bagus yaitu tradisi silaturahmi. Ini biasanya diselenggarakan setiap pasca Idul Fitri ataupun setiap tanggal 17 Agustus di setiap tahunnya, serta macam-macam kegiatan lainnya,” ungkapnya.
Tanpa membeda-bedakan warna kulit dan macam-macam latar belakang tersebut, ungkapnya lagi, kita bersatu, bersama-sama untuk menjadi saudara di sini. Bisa kita saksikan bersama, apa-apa yang tersaji di hapadan kita semuanya adalah hasil gotong royong warga. Makanan yang tersaji disediakan oleh masing-masing warga.
Sementara itu dalam tausiyahnya, Dosen pada Program studi Ilmu Pendidikan Agama Islam (IPAI) UPI Prof. Dr. Drs. KH. Udin Supriadi, M.Pd., mengungkapkan 3 hal tentang seseorang yang akan menjadi ahli surga. Satu, orang yang senantiasa melakukan silaturahmi. Silaturahmi yang dikategorikan sebagai silaturahmi lahiriah maupun silaturahmi ruhaniyah.
“Silaturahmi lahiriah yaitu saling bertemu muka, ya seperti ini, kemudian Ruhaniah, yaitu saling doa mendoakan di antara kita. Berikutnya yang kedua, orang yang ahli surga itu adalah orang yang senantiasa memaafkan orang lain. Terakhir, yang ketiganya bahwa orang ahli surga itu adalah orang yang tidak pernah menzalimi orang lain, demikian sebenarnya.” ***
Komentar