INDRAMAYU– Guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali, PLN tengah membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV. Lokasinya di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Target rampung pada Mei 2021, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini telah mencapai progres 85 persen.
“Fungsi dari pembangunan GITET ini adalah sebagai jalur evakuasi daya 500 kV untuk pembangkit IPP baru di jalur utara pulau Jawa untuk masuk ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi industri dan masyarakat. Serta dapat mencegah terjadinya pemadaman meluas pada sistem kelistrikan Jawa-Bali,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (UIP JBT I), Octavianus Duha dalam siaran persnya, Rabu (3/3/2021).
Menurutnya, nilai investasi pembangunan GITET ini berkisar Rp 385 miliar dan telah menyerap lebih dari 250 orang tenaga kerja lokal.
Andal dan Aman
Pada GITET 500 kV Indramayu ini juga terpasang peralatan penting yang mendukung keandalan jaringan 500 kV jalur Utara, shunt reactor.
“Shunt reactor merupakan komponen penting sebagai penstabil lonjakan tegangan pada jalur transmisi 500 kV. Memiliki panjang, yakni 600 kilometer-route (kmr), mulai dari Tanjung Jati – Batang – Mandirancan – Indramayu – Cibatu. GITET 500 kV Indramayu sendiri berada di tengah sistem kelistrikan Jawa Bali jalur utara, aliran berdaya besar sehingga harus lengkap dengan peralatan-peralatan yang andal dan aman,” jelas Octavianus.
Lebih lanjut, Octavianus menyampaikan bahwa teknologi dalam pembangunan GITET dan Shunt Reactor ini telah sesuai dengan standar konstruksi sistem 500 kV dan dalam pekerjaannya selalu mengutamakan prosedur Kemanan, Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3).
“Kami menggunakan beberapa peralatan sesuai standar konstruksi 500 kV seperti penggunaan man lift atau alat bantu bekerja di ketinggian, crane dan alat berat lainnya untuk membantu tenaga kerja memasang peralatan. Setiap pekerjaan juga dengan APD yang lengkap dan sesuai standar,” ujar Octavianus.
Dia menambahkan, proses pembangunan kedua infrastruktur kelistrikan ini juga menghadapi sejumlah tantangan terutama dalam masa pandemi covid-19 .
“Semoga pembangunan GITET dan Shunt Reactor GITET 500 kV PLTU Indramayu dapat diselesaikan tepat waktu dan mendukung sistem kelistrikan Jawa-Bali. Selain itu juga keberadaan proyek ini dapat memberi manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat setempat,” tutup Octa.