Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Menyambangi “Kota Tinutuan” Manado Sampaikan Sharing di Lingkungan Kodam XIII/Merdeka

MANADO (TUGUBANDUNG.ID) – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana kembali menyambangi “Kota Tinutuan” Manado, Sulawesi Utara. Di kota berpemandangan cantik itu, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut melaksanakan Safari Silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi.

Dr Aqua Dwipayana menyampaikan materi bertajuk “Komunikasi Efektif Prajurit TNI di Era Digital” berbarengan dengan Rapat Pimpinan Kodam XIII/Merdeka Tahun Anggaran 2025 yang dilaksanakan pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Aula Grahadika Jaya Sakti Kodam XIII/Merdeka Jalan 14 Februari, Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara.

FLYER agenda kegiatan Dr Aqua Dwipayana.*

Acara ini dihadiri oleh seluruh unsur Pimpinan Kodam XIII/Merdeka sejumlah 72 orang beserta Istri dengan jumlah keseluruhan 144 orang. Mereka adalah Pangdam, Kasdam, Irdam, Kapoksahli, Danrem, Danrindam, Asisten, Komandan/Kepala Balakdam, Danbrigif, Dandim, dan Danyon.

Kegiatan penting ini dipimpin langsung oleh Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi. Bapak tiga anak yang sangat rendah hati itu sekira tiga minggu sebelum acara telah menyampaikan undangan secara lisan kepada Dr Aqua Dwipayana. Pembicara laris yang sangat familiar di lingkungan TNI tersebut langsung menyanggupinya.

Hasil Diskusi di Jakarta
Minggu siang, 2 Februari 2025 setelah ketemu Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksdya TNI Erwin Slamet Aldedharma di rumah dinasnya di Jakarta, Dr Aqua Dwipayana dan putra bungsunya Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana melanjutkan silaturahim ke Suhardi di rumahnya di Jakarta Timur. Tuan rumah menyambut mereka dengan hangat.

Suhardi ketika itu didampingi anak-anaknya: Febriani Khairunisa Fitriastuti, Muhamad Naufal Ismail, dan Muhamad Iman Aditama. Mereka diskusinya lebih dari tiga jam.

Suami dari Evi Julianti itu cerita pengalamannya selama bertugas di TNI termasuk di Komando Pasukan Khusus. Semua yang disampaikannya menarik.

DR Aqua Dwipayana berbincang hangat bersama Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi.*

“Bang Aqua, saya sangat bersyukur mendapat amanah menjadi Pangdam XIII/Merdeka. Mohon doa dan dukungannya agar saya sukses melaksanakan kepercayaan itu,” ucap pria yang berasal dari Jepara tersebut.

Dr Aqua Dwipayana dan Ero banyak belajar kepada Suhardi. Jenderal rendah hati yang berpengalaman tugas di berbagai wilayah di Indonesia.

Saat pertemuan itu Suhardi menyampaikan rencananya mengundang Dr Aqua Dwipayana untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajarannya level komandan di acara Rapat Pimpinan Kodam XIII/Merdeka di Manado. Pembicara profesional tersebut menyanggupi jika waktunya tidak bersamaan dengan agendanya yang lain.

Komunikasi Efektif
Menjelang menyampaikan materinya Dr Aqua Dwipayana menekankan pentingnya komunikasi yang efektif bagi prajurit TNI, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang. Ia menyoroti bahwa dalam dunia militer, komunikasi yang jelas, cepat, dan akurat sangat menentukan keberhasilan sebuah tugas. Selain itu, komunikasi yang baik juga menjadi kunci dalam membangun sinergi antara para komandan dan seluruh anggota di lingkungan Kodam XIII/Merdeka.

“Di era digital ini, seorang prajurit tidak hanya dituntut memiliki kemampuan teknis dalam bertugas, tetapi juga harus mampu menguasai komunikasi yang efektif agar dapat menjalankan perintah dengan tepat, berkoordinasi dengan baik, dan menghindari kesalahpahaman yang dapat berakibat fatal,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

DR Aqua Dwipayana bersama Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi.*

Pria rendah hati ini juga menegaskan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, penggunaan media sosial oleh prajurit TNI harus bijak dan sesuai dengan etika keprajuritan. Kesalahan dalam penggunaan media sosial dapat berdampak luas dan merugikan institusi TNI secara keseluruhan.
 
Strategi Membangun Komunikasi
Dr Aqua Dwipayana menyampaikan beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh prajurit TNI dalam membangun komunikasi yang baik, antara lain:

·        Komunikasi Transparan – Membangun keterbukaan antara komandan dan anggota untuk menciptakan kepercayaan yang kuat dalam organisasi.

·        Pemanfaatan Teknologi Digital – Menggunakan platform komunikasi digital secara bijak untuk meningkatkan efektivitas koordinasi dan penyampaian informasi.

·        Etika Berkomunikasi di Media Sosial – Menjaga citra positif TNI dengan bijak dalam menggunakan media sosial, dan tidak menyebarkan informasi yang dapat merugikan institusi.

·        Komunikasi Empatik – Memahami perspektif orang lain dalam setiap interaksi untuk membangun hubungan yang harmonis di dalam satuan.

Selain itu, Dr Aqua Dwipayana juga mengajak para istri prajurit untuk berperan aktif dalam membangun komunikasi yang sehat di lingkungan keluarga. Menurutnya, keharmonisan dalam rumah tangga sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang prajurit di medan tugas.

Pria yang memiliki jaringan pertemanan yang luas ini mengingatkan kembali bahwa komunikasi yang baik di dalam lingkungan TNI bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi juga bagian dari strategi utama menjaga soliditas dan sinergi antarsatuan. Ia juga menekankan bahwa komunikasi yang efektif akan meningkatkan profesionalisme prajurit dalam melaksanakan tugas negara.

“Ketika komunikasi berjalan dengan baik, maka tugas yang diberikan akan lebih mudah dijalankan dengan hasil yang optimal. Sinergi antara komandan dan seluruh anggota dapat terwujud dengan lebih baik. Oleh karena itu, mari kita terus meningkatkan keterampilan komunikasi kita untuk mendukung keberhasilan Kodam XIII/Merdeka dan TNI secara keseluruhan,” pungkasnya.

Kehadiran Dr Aqua Dwipayana dalam Rapim Kodam XIII/Merdeka memberikan motivasi serta pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana komunikasi yang efektif dapat mendukung tugas pokok TNI, khususnya di era digital yang penuh tantangan ini.

DR Aqua Dwipayana bersama jajaran Kodam XIII/Merdeka.*

Penekanan Pangdam XIII/Merdeka
·        Implementasikan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI di manapun bertugas dan berada.
·        Tunjukkan jati diri TNI Angkatan Darat sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.
·        Pertajam kepekaan terhadap bangsa, lakukan tindakan proaktif kepada segala bentuk ancaman yang akan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
·        Tingkatkan sinergi dengan pemerintah, Polri, dan komponen bangsa lainnya dalam rangka menyukseskan program pemerintah.
·        Hindari pelanggaran sekecil apapun yang dilakukan oleh seluruh prajurit dan keluarga Kodam XIII/Merdeka.
·        Tingkatkan kesadaran penggunaan media sosial dengan tidak menyebarluaskan dan menanggapi berita hoaks serta mengedepankan pengamanan berita yg berkaitan dengan kepentingan TNI Angkatan Darat.
·        Laksanakan seluruh tugas yang diberikan kepada Kodam XIII/Merdeka dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
·
Kodam XIII/Merdeka
Visi
‘’Terwujudnya Prajurit Kodam XIII/Merdeka
yang Modern, Profesional, dan Adaptif untuk mewujudkan Pertahanan yang
Berdaya Tangkal dan Berdaya Tindak Tinggi’’.

Misi
·        Menyelenggarakan pembangunan Kodam XIII/Merdeka sebagai kekuatan Matra Darat dan melaksanakan pembinaan kekuatan melalui modernisasi pemenuhan serta pengelolahan organisasi, personel, material, fasilitas, latihan dan doktrin guna mewujudkan kesiapan;
·        Kodam XIII/Merdeka yang efektif serta berdaya tangkal dan berdaya tingkat tinggi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi keselamatan bangsa;
·        Menyelenggarakan pembinaan Prajurit Kodam XIII/Merdeka, meliputi bidang intelijen, tempur, dukungan, dan pembinaan teritorial melalui pendidikan dan latihan dalam rangka memeliharan dan meningkatkan standarisasi kemampuan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional dan adaptif; dan
·        Menyelenggarakan pengelolahan sumber daya pertahanan di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo menjadi kekuatan pertahanan negara matra Darat yang siap digunakan untuk kepentingan pertahanan negara melalui pembinaan teritorial.

Komandan: Mayor Jenderal TNI Suhardi (Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka)

Sejarah
Sejarah Kodam XIII/Merdeka berawal dari Operasi Sapta Marga IV diturunkan di Manado, yang dipimpin oleh Letkol Rukminto Hendraningrat. Pada 16 Juni 1958, semua pasukan Operasi Sapta Marga IV mendarat di Kema dan mulai menjalankan tugas hingga Kema berhasil ditaklukkan.

Dengan mendaratnya semua pasukan di Kema, operasi di daratan Sulawesi Utara diubah namanya menjadi Operasi Merdeka. Setelah Kema dikuasai, serangan selanjutnya dilancarkan ke utara Manado, timur Bitung, dan barat untuk merebut Makalisung. Oleh karena itu, Pasukan Operasi Sapta Marga IV harus menguasai kota-kota lain di Manado. Pada tanggal 21 Juni 1958, pasukan berhasil merebut daerah Wori yang terletak hanya beberapa kilometer saja dari Manado.

Dengan itu maka berakhir sudah pengepungan kota Manado. Bertitik tolak dari pandangan ini, pada tanggal 12 Februari 1985 dikeluarkan Surat Keputusan Nomor: Skep/131/II/1985
tentang penggabungan Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Kodam VII/Wirabuana yang berkedudukan di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.

Peresmian Kodam XIII/Merdeka berdasarkan Nomor Keputusan 33 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Pengesahan Kodam XIII/Merdeka.

Keberadaan satuan jajaran akan mengatasi persoalan-persoalan di wilayah perbatasan dengan negara Filipina yang dapat memberikan potensi kerawanan terhadap NKRI. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menjadi inspektur upacara peresmian Kodam XIII/Merdeka diikuti dengan upacara pelantikan Mayjen TNI Ganip Warsito sebagai Pangdam XIII/Merdeka, pada tanggal 20
Desember 2016 di Lapangan Upacara Markas Kodam XIII/Merdeka Teling, Manado.

Personel Kodam XIII/Merdeka saat ini berjumlah 13.353 orang, yang terdiri dari perwira sejumlah 1.085 orang, bintara sejumlah 5.467 orang, dan tamtama sejumlah 6.801 orang yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.*

Komentar