Menu

Mode Gelap

Berita · 22 Agu 2023 09:57 WIB ·

5 TAHUN JABAR JUARA, 23 Jembatan Gantung Telah Hubungkan Desa Terpencil

 Dok. Biro Adpim Jabar Perbesar

Dok. Biro Adpim Jabar

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Pemdaprov Jabar berhasil membangun 23 jembatan gantung untuk menghubungkan daerah terpencil melalui program Jantung Desa (Jembatan Gantung Desa).

Sehingga akses warga untuk mendapat pelayanan pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan layanan dasar lainnya setelah ada jembatan gantung dapat terpenuhi.

Ke- 23 jembatan gantung tersebut diketahui tersebar di tujuh daerah dan telah dimulai sejak 2018 – 2019.

“Itu tersebar di beberapa daerah seperti Cianjur, Sukabumi, Kuningan, Sumedang, Tasik, Majalengka, Garut dan Subang. Kesemuanya dibangun atas kolaborasi pemerintah dan pihak swasta,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar Dicky Saromi di Kota Bandung, Senin (21/8/2023).

Menurut Dicky, manfaat Jantung Desa sangat dirasakan masyarakat terutama di pelosok. Warga yang tadinya harus menempuh jalan kaki melewati sungai berbahaya, bukti bahkan gunung hingga berjam – jam, dengan ada jembatan gantung dapat memangkas waktu tempuh dan mempermudah warga.

“Nah, Jantung Desa ini dinilai sebagai infrastruktur yang lebih murah dan cepat dalam pengerjaannya. Bayangkan jika anak sekolah yang tadinya harus jalan jauh memutar dengan Jantung Desa bisa ditangani,” kata Dicky mencontohkan.

Dicky mengakui, kendala pembangunan Jantung Desa, selain letak geografis Jabar yang sulit, juga di tahun 2020 ada pandemi COVID-19, sehingga pembanguanan Jantung Desa tertunda karena anggarannya terpaksa dipakai untuk sektor kesehatan.

“Ada refocusing anggaran, pembatasan kegiatan dan lain-lain akibat pandemi, jadi terhambat,” ungkap Dicky.

Untuk keberlanjutan, program Jantung Desa menjadi salah satu program yang diproyeksikan tetap ada setelah masa kepemimpinan Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum berakhir 5 September 2023.

“Kita berharap di periode kepemimpinan Jabar selanjutnya, Jantung Desa tetap dilanjutkan,” kata Dicky.

Dalam membangun Jantung Desa, selain melibatkan komunitas swasta, Jabar Quick Respons (JQR), Vertical Recue Indonesia (VRI), Pemdaprov Jabar juga melibatkan masyarakat. Pertimbangan utamanya adalah proses bisa lebih cepat, menghemat anggaran dan menimbulkan rasa memiliki agar masyarakat ikut serta merawatnya.

“Terutama rasa memiliki ya, karena dengan rasa memiliki fasilitas itu akan ikut dirawat bersama-sama, sehingga manfaatnya bisa lebih lama,” ujarnya. (Pun) ***

Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

Studio Prewed Solusi Praktis di Tengah Meningkatnya Angka Pernikahan dalam 5 Tahun Terakhir

6 Oktober 2024 - 07:53 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Poole Selangkah Lagi Juara Umum

6 Oktober 2024 - 06:07 WIB

Dukung Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim, Digital Access Programme Gandeng Common Room Gelar Rural ICT Camp 2024 di Sukabumi

5 Oktober 2024 - 22:29 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Tarozzi Menang Sprint Etape VI

5 Oktober 2024 - 06:05 WIB

Jelang 1 Tahun Gaza Berduka, Rumah Zakat Adakan Long March dan Diskusi Kemerdekaan Palestina

4 Oktober 2024 - 23:11 WIB

Darul Hikam Miliki Kurikulum Anti Bullying di Sekolah

4 Oktober 2024 - 22:44 WIB

Trending di Berita