Van Vleuten Juara Dunia Road Race Putri Elite 2022 di Australia

USIA tidak muda lagi bukan menjadi penghalang untuk berprestasi. Ini dibuktikan oleh atlet balap sepeda putri Belanda, Annemiek Van Vleuten mampu meraih gelar juara dunia pada saat akan merayakan ulang tahunnya yang ke-40 pada 8 Oktober 2022 mendatang.

Van Vleutan atlet veteran timnas Belanda tampil luar biasa menjurai Kejuaraan Dunia Balap Sepeda 2022 nomor Road Race putri Elite 164,3 km di Wollongong, New South Wales – Australia akhir pekan lalu yang diikuti 129 atlet dari berbagai penjuru dunia.

Van Vleuten yang tergabung di tim pro putri Movistar (Spanyol) tak tersaingi meski lomba diguyur hujan dan jalan licin mampu melesat 300 m terakhir, finis sendirian meninggalkan semua lawannya meraih medali emas dengan waktu 4 jam 24 menit 25 detik, diikuti Lotte Kopecky (Belgia) yang mendapat perak tertinggal 1 detik dan Silvia Persito (Italia) perunggu tertinggal juga 1 detik.

Ada sepuluh atlet putri lainnya bersama Van Vleuten hingga 300 meter dari finis, sebelum Van Vleuten solo break menuju finis. Grup kecil ini finis dalam satu grup kecil tertinggal 1 detik. Sementara 65 atlet putri lainnya tertinggal antara 11 detik hingga 15 menit.

Posisi finis terbaik atlet putri Asia, diraih  Eri Yonamine (Jepang) di urutan ke-29 (+ 4 menit 50 detik). Sementara dari Asia Tenggara, dua atlet putri Thailand yang ikut serta tak mencapai finis yaitu Phetdarin Somrat dan Chaniporn Batriya. Sedangkan Indonesia tak ikut serta di nomor putri karena atlet andalannya Ayustina Delia Priatna terlambat mengurus visa Australia sehingga gagal berangkat. Indonesia akhirnya hanya mengikuti kategori Putra Elite, mengirimkan Aiman Cahyadi dan Moh. Abdurachman.

Prestasi yang diraih Annemiek Van Vlueten tahun ini memang hebat, menjuarai 3 tour putri terkemuka, Giro d’Italia putri, Tour de France putri dan Vuelta a Espana putrid serta lomba klasik Liege-Bastogne –Liege.

Annemiek Van Vleuten (40) timnas Belanda, merebut medali emas Kejuaraan Dunia balap sepeda “Road Race” 2022 Australia di Wollongong, New South Wales (24/9/2022) menempuh jarak 164,3 km. (Foto: Team Movistar).*

Selama mengikuti beberapa kali kejuaraan dunia, Van Vleuten 2 kali juara dunia Road Race (2019, 2022) dan 2 kali juara dunia ITT (2017, 2018). Di arena Olimpiade, Van Vleuten merebut emas ITT Putri Olimpiade Tokyo 2020 dan perak di nomor road race.

Total sudah menjuarai 115 balap sepeda berbagai jenis, baik Tour, lomba klasik dan berbagai kejuaraan yang belangsung sehari (one day race), yang dimenangi Annemiek Van Vleuten.

Untuk mencapai prestasi yang diraihnya itu Van Vleuten mengatakan, disamping bakat alam yang dimilikinya, dia sudah senang bersepeda sejak kecil usia 8 tahun. “Saya ke sekolah naik sepeda setelah usia 11 tahun dan senang mengikuti balap sepeda tingkat Kadet (U-10 s.d. U14), setelah itu usia 15 hingga 16 di tingkat Pemula kemudian Junior (17-18),” ungkap Van Vleuten.

“Berbagai lomba saya menangi sejak di tingkat Kadet, Pemula, Junior dan kemudian Senior baik road maupun track. Itu saya capai dengan latihan keras dan disiplin serta kemauan sendiri, tidak ada yang menyuruh. Saya baru masuk tim semi professional ketika usia 26 di tim Vrienden van het Platteland, Belanda (2008), lalu tim DSB Bank, Belanda (2009), Nederland Bloeit, Belanda (2010-2011), tim Rabobank, Belanda(2012-2014), Bigla Pro Team, Belanda (2015) Orica AIS, Australia (2016-2017), Michelton-Scott, Australia (2018-2020) dan kini di tim Movistar, Spanyol (2021-2023),” tuturnya.

Setelah sekian lama menjadi atlet sepeda, Annemiek Van Vleuten berencana untuk pensiun dari balap sepeda di akhir tahun 2023 saat kontraknya dengan tim Movistar berakhir.

“Saya kira sudah cukup kenyang mengikuti kompetisi balap sepeda selama 20 tahun lebih. Saatnya saya pensiun saat saya masih berada di tingkat kompetisi yang bisa saya kuasai,” tambah Annemiek Van Vleuten kelahiran Vleuten (Utrecht), Belanda 8 Oktober 1982.

Contoh positif bagi atlet-atlet muda untuk bisa meraih prestasi, karena modal utama adalah kemauan diri sendiri dan tekad untuk berprestasi, perlu latihan disiplin terus menerus dan waktu yang lama untuk bisa mencapai prestasi yang didambakan. (Bambang Kunthady)***

Komentar