COURCHEVEL, PRANCIS (TUGUBANDUNG.ID) – Tour de France (TdF) 2023 masih menyisakan empat etape lagi menuju finis di Paris. Minggu (23/7/2023), namun juara bertahan TdF 2022 Jonas Vingegaard (26) asal Denmark dari tim Jumbo Visma, kini menuju podium juara di Paris kecuali terjadi hal di luar dugaan.
Hal ini terjadi setelah pada etape XVII rute tanjakan berat Queen stage yang panjang, Rabu (19/7/2023) di pegunungan Alpen (St. Gervais Mont Blanc-Courchevel 165 km), terjadi drama kandidat juara lainnya runner up klasemen Tadej Pogacar (tim UAE Emiates/Slovenia) di luar dugaan kondisinya “drop” pada 14 km terakhir di tanjakan panjang dan berat di antaranya mencapai keterjalan hingga 20% pada pada bagian akhir tanjakan sejauh 28 km Col de la Loze.
Pogacar terpuruk ketinggalan lebih dari 6 menit sehingga di klasemen umum yang tadinya tetinggal 1 menit 48 detik kini defisit waktunya membengkak menjadi 7 menit 36 detik dari Jonas Vingegaard pimpinan klasemen.
“Situasi ini bagi Pogacar adalah game over,” ujar Alberto Contador juara TdF 3 kali asal Spanyol yang menjadi komentator ahli Eurosport.
“Tertinggal 7 menit 35 detik di klasemen dari Jonas pemegang kaus kuning tidak mungkin lagi dikejar, karena sewaktu selisih di antara mereka berdua hanya 10 detik pun, Jonas tidak bisa dikejar oleh Pogacar. Jonas hanya perlu bertahan selamat hingga Paris untuk dinobatkan menjadi juara TdF untuk kedua kalinya berturutan,” ungkap Contador.
Sementara Jonas yang semakin mantap memimpin klasemen unggul telak atas Pogacar 7 menit 35 detik mengatakan amat puas dengan performanya yang stabil di etape XVII didukung tim Jumbo Visma yang solid.
“Kami hanya perlu berlomba taktis menjada keunggulan dan menghindari dari kecelakaan agar selamat sampai finis di Paris,” ujar Jonas Vingegaard.
Gall Menangi etape XVII
Etape XVII merupakan rute tanjakan terberat (Queen stage) pada TdF 2023, melewati 4 puncak gunung, Col de saisies 1.643 m, Col de Roseland 1.971 m, Cote de Longefoy 1.164 m dan Col de la Loze 2.300 m.
Pada etape ini terjadi break away melibatkan 36 pembalap rangking bawah dan tegah dari berbagai tim. Grup yang break away 36 oang dipertengahan lomba ini jumlahnya bahkan lebih besar dari peloton pembalap rangking atas yang mengejarnya terpaut sekitar 3 menit dan grup yang lepas di depan yang menjadi berceceran akibat beratnya medan memasuki tanjakan panjang col de la Loze.
Melesat terdepan jago tanjakan asal Austria Felix Gall (AG2R Citroen) yang pada beberapa etape sebelumnya juga ikut break away tapi selalu gagal. Kali ini Gall dengan semangat tinggi terus melaju didukung tenaga yang prima hingga finis terdepan sendirian dengan waktu 4 jam 49 menit 8 detik, unggul 34 detik atas finisher kedua Simon Yates (Jayco Alula/Inggris), ketiga Pello Bilbao (Bahrain Victorious/Spanyol) + 1 menit 38 detik dan menyusul posisi keempat pemegang kaus kuning Jonas Vingegaard (Jumbo Visma/Denmak) + 1 menit 52 detik.
“Ini merupakan kemenangan penting bagi saya dan tim AG2R Citroen yang belum kebagian menang etape pada TdF tahun ini, saya amat bahagia bisa memenangi etape pertama kali di lomba paling besar Tdf,” ujar Felix Gall 25 tahun.
Klasemen sementara hingga etape XVII:
- Jonas Vingegaard (Jumbo Visma/Denmark) 67 jam 57 menit 51 detik
- Tadej Pogacar (tim UAE Emirates/Slovenia) + 7 menit 35 detik
- Adam Yates (tim UAE Emirates/Inggris) + 10 menit 45 detik
- Carlos Rodriguez (Ineos Grenadier/Spanyol) + 12 menit 1 detik
- Simon Yates (Jayco Alula/Inggris) +12 menit 50 detik
Kamis (20/7/2023) etape XVIII rute perbukitan/datar, Moutiers ke Bourg-en-Bresse 184 km, porsi bagi sprinter dan oportunis untuk break away. (Bambang Kunthady)***