KOTA CIMAHI (TUGUBANDUNG.ID) – Sivitas akademika Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) yang tergabung dalam Management of Technology Laboratory (MoT Lab) melakukan kunjungan industri ke perusahaan lokal otomotif FIN Komodo, yang berlokasi di Kota Cimahi Jawa Barat. Kunjugan ini dimaksudkan sebagai upaya memahami praktik industri berbasis teknologi dalam negeri khusus industri otomotif.
“Melalui kunjungan ini diharapkan bisa memahami dinamika industri otomotif khususnya industri dalam negeri,” ucap Eko Agus Prasetio, dosen Manajemen Inovasi SBM-ITB yang memimpin kunjungan.
Dari siaran pers SBM ITB yang ditrima Selasa (16/5/2023), FIN Komodo merupakan sebuah kendaraan off road multiguna yang dibuat dan dikembangkan seluruhnya 100% dari sumber daya nasional, berdiri pada 2005. Perusahaan ini didirikan perusahaan prinsipal, yang mandiri dalam merancang, membuat dan mengembangkan produknya sendiri. Kendaraan ini dirancang-bangun khusus untuk digunakan di medan off-road sesuai dengan kondisi alam Indonesia dengan dukungan suku cadang yang tersedia di pasaran yang relatif terjangkau, perawatan yang mudah dan
memberikan kenyamanan dan keamanan optimum.
Kendaraan dengan nama FIN Komodo ini merupakan hasil riset dan pengembangan sendiri. Fin Komodo telah diuji coba sejak 2008 dan sudah masuk ke pasar secara bertahap. Tahun 2013 mulai dilakukan produksi massal dengan 120 unit per tahun, dan di 2020 ditingkatkan menjadi 1000 unit per tahun. Pembeli FIN Komodo tidak hanya di Indonesia, tetapi mencapai Malaysia dan bahkan pembeli terjauh adalah dari Afrika.
FIN Komodo menerapkan strategi blue ocean dengan fokus pada market untuk daerah dengan infrastruktur belum bagus. Tujuan dibuatnya FIN Komodo adalah membangun budaya teknologi Indonesia melalui pembuatan industri otomotif secara mandiri.
“Mengapa ‘budaya’? Kemampuan dalam teknologi itu seperti budaya yang terbentuk dalam waktu lama, tidak bisa terbentuk seketika hanya dengan mengadopsi. Dalam mengembangkan
teknologi pun dilakukan secara bertahap, step-by-step” ungkap Ibnu Susilo, founder FIN Komodo.
Dalam kunjungan ini, sivitas SBM-ITB terdiri atas anggota MoT Lab SBM-ITB yaitu Eko Agus Prasetio, Dedy Sushandoyo, Uruqul Nadhif Dzakiy dan Lely Anggarini, yang merupakan dosen asisten peneliti. Dari kunjungan ini diharapkan kami dapat mengambil lesson-learned untuk dapat dapat manfaatkan untuk penelitian maupun
pengajaran.
“Melalui kunjungan ini, kami berharap praktik pengembangan industri lokal yang bisa survive di tengah kompetisi yang ketat seperti FIN Komodo ini dapat kami ambil lesson learned-nya dan kemudian sebagai sumber penelitian atau pengajaran kami di kelas,” pungkas Dedy Sushandoyo. dosen PKM SBM-ITB. (Pun) ***