Menu

Mode Gelap

Berita · 19 Agu 2022 05:58 WIB ·

Ragam Budaya Hadir Pada Peringatan HUT Jabar ke-77

 Ragam Budaya Hadir Pada Peringatan HUT Jabar ke-77 Perbesar

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Keragaman dan kentalnya nuasa budaya hadir dalam kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat ke-77, di kawasan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (19/8/2020).

Pertunjukan seni dari tiga wilayah kebudayaan Priangan, Betawi dan Cirebonan hadir sejak upacara peringatan HUT Jabar dan juga pengantar sidang paripurna HUT Jabar di Gedung DPRD Jabar.

Tak sampai di sana, penampilan tiga kebudayaan pun memeriahkan Festival Kuliner Jabar di depan Jalan Diponegoro atau Lapangan Gasibu Bandung. Puncaknya, tarian Ketuk Tilu yang dipimpin oleh penari senior Ine Arini Bastaman yang diikuti oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri Atalia Praratya, para perangkat daerah, forkopimda dan bupati dan wali kota di Jabar.

Mereka menari sambil diiringi alunan musik terompet Sunda dan gebukan kendang, diikuti ribuan penonton yang hadir ditambah para penari dari berbagai daerah di bawah panggung utama.

Ine mengatakan, jumlah penari yang dikerahkan kurang lebih mencapai 1.000 orang yang di antaranya berasal dari Garut dan Tasikmalaya.

Menurutnya, tarian kolosal Ketuk Tilu merupakan kelanjutan tari Ketuk Tilu yang pernah dilakukan serentak oleh 1.500 orang pada tahun 2019 di Kota Bandung.

Sementara itu, tim pengembang Jabar Masagi Ifa Hanifah Misbach sebelum membuka tari Ketuk Tilu sempat membuka kegiatan dengan paparan berbahasa Sunda.

Dalam petuahnya, Ifa mengatakan 23 tahun dari sekarang warga Indonesia maupun Jabar akan dipertemukan dengan 100 tahun kemerdekaan dan Hari Jadi Jabar ke -100. Melalui Ketuk Tilu memiliki makna agar generasi saat ini turut mempersiapkan masa depan Indonesia dan Jabar.

“Bagaimana kalau anak cucu kita tidak bisa menyaksikan indahnya tatar Priangan yang teduh dan lindung. Jangan sampai mereka merasakan Jabar _nu hareudang_ (gerah) karena kerusakan alam dan adanya kehidupan yang tidak rukun sesama warganya,” ucap dia.

Untuk mengantisipasi hal itu, kata dia, semua perlu kembali pada kearifan lokal dengan saling mengingatkan dalam kebaikan. Dengan demikian, kebudayaan Jabar akan terjaga.

“_Tong nepi pareum obor kusabab leungit adat adab karuhun_ (jangan sampai obor semangat padam karena tidak menerapkan adat dan adab nenek moyang),”ucapnya.

Ifa pun berpesan agar warga Jabar bersyukur hidup di Jabar yang memiliki kekayaan alam melimpah. Dengan demikian, kekayaan alam tersebut perlu dijaga dan dilestarikan.

“_Kaduhung mah engke, teu meunang nyapirakeun eta benteng terakhir ngajaga lemah cai_,”ucapnya.

Menurut dia, itulah yang menjadi semangat Ketuk Tilu yang menunjukkan semangat mengembalikan budaya lokal dan kerukunan antar warga.***

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

PLN Siaga Pulihkan Listrik Terdampak Banjir dan Himbau Warga Waspada Bahaya Listrik

4 Desember 2024 - 19:29 WIB

Mantap! Daop 2 Bandung Kini Gunakan Bantalan Rel Sintetis, Inovasi Bekelanjutan Ramah Lingkungan

4 Desember 2024 - 18:58 WIB

Jelang Seri Terakhir GP F1 Abu Dhabi 2024, Ferrari dan McLaren Perebutkan Juara Konstruktor

4 Desember 2024 - 18:29 WIB

Pegadaian Kanwil X Jabar Serahkan Hadiah Badai Emas Periode Kedua 2024

4 Desember 2024 - 17:36 WIB

CIMB Niaga Hadirkan Digital Lounge Campus dan Gelar Career Festival di Universitas Katolik Parahyangan Bandung

4 Desember 2024 - 16:42 WIB

KB FKPPI Kabupaten Bandung: Hormati Hasil KPU dan Siap Kawal Suara Pilkada!

4 Desember 2024 - 07:10 WIB

Trending di Berita