PERSAINGAN dua favorit juara Tour de France (TdF) 2023, juara bertahan TdF Jonas Vingegaard (tim Jumbo Visma/Denmark) vs juara 2 kali TdF Tadej Pogacar (tim UAE Emirates/Slovenia) hingga memasuki istirahat kedua pada Senin (17/7/2023) seakan tak terpisahkan sepanjang etape I hingga etape XV.
Posisi pimpinan klasemen (kaus kuning) dipegang juara bertahan Jonas Vingegaard (26) dengan keunggulan tipis 10 detik terhadap Tadej Pogacar (24), tempat ketiga pendatang muda berbakat Carlos Rodriguez (22) asal Spanyol yang memperkuat tim Ineos Grenadier (Inggris) terpaut 5 menit 21 detik.
Kedua unggulan teratas Jonas dan Pogacar pada 15 etape yang telah diselesaikan pada setaip etapenya terus saling menempel dan mengawasi pergerakannya, dua tim pendukungnya (Jumbo Visma dan UAE Emirates) juga selalu memberi perlindungan dan menjadi pacer/tracker menarik didepan melindungi dari terpaan angin dan melakukan pengejaran agar tenaga andalan kedua tim masih lebih segar ketika mendekati akhir setiap etape. Duel antara keduanya pun (Jonas vs Pogacar) khususnya di rute tanjakan biasanya terjadi menjelang akhir setiap tanjakan.
Sejauh ini hingga 15 etape jarak tempuh yang diselesaikan mencapai sekitar 2.575 km, menyisakan 6 etape lagi dengan jarak tempuh 900 km lagi menuju Paris.
Ujian Race of Truth
Persaingan antara Jonas dan Pogacar untuk pertama kalinya pada TdF 2023 di etape XVI tidak lagi bisa saling tempel memanfatkan lawan, karena etape XVI melombakan nomor ITT (individual time trial) 22,6 km rute perbukitan dan tanjakan kategori 2 yang cukup berat. Pada nomor ITT setiap individu di uji kemampuan sebenarnya (race of truth) melaju dengan tenaga sendiri tanpa lawan atau dibantu kawan, sehingga murni tenaga sendiri.
Untuk bisa menjadi juara di lomba grand tour sekelas Tour de France, setiap atlet harus punya kemampuan tangguh di tiga sektor yaitu di tanjakan, di jalan datar dan ITT. Serta tentunya dukungan tim yang tangguh karena tanpa anggota tim yang tangguh di tanjakan akan sulit bisa menang melawan lawan yang sepadan dengan dukungan tim tangguh.
Tiga bagian itu harus dikuasi dengan baik bila targetnya menjadi juara di arena tour bergengsi seperti Tour de France, Giro d’Italia dan Vuelta a Espana.
Setiap peseta dilepas satu persatu dengan interval 2 menit. Rangking terbawah start paling awal dan seterusnya hingga terakhir pemegang kaus kuning (pimpinan klasemen) start paling akhir.
Lomba ITT adalah ujian sebenarnya kemampuan seorang atlet mengayuh pedalnya murni dengan tenaga sendiri dan nomor ITT ini disebut Race of Truth. Tidak ada lawan yang bisa ditempel dan tidak ada rekan setim yang mendukung. Sepenuhnya tenaga sendiri.
Siapa yang lebih tangguh di nomor ITT antara Jonas Vingegaard dan Tadej Pogacar?
Keduanya punya kemampuan hampir sepadan pada nomor ITT, ujian kecepatan perorangan ini, sulit menentukan siapa yang akan bisa lebih unggul sehingga bisa meraih keunggulan waktu.
Tahun lalu pada TdF 2022 etape nomor ITT dimenangi Jonas Vingegaard pemegang kaus kuning yang start paling akhir dan berhasil mencatat waktu lebih tajam dari Pogacar, sehingga semakoin mantap memimpin klasemen dan akhinya menjadi juara TdF 2022.
Kali ini Jonas juga sebagai pemegang kaus kuning punya keuntungan tersendiri, start paling akhir, akan dilepas 2 menit setelah Pogacar yang start lebih dahulu. Dengan start paling akhir, Jonas melalui komunikasi radio dengan tmnya bisa mengetahui catatan waktu Pogacar pada setiap check point yang dilalui. Sehingga bisa mengatur kecepatan lebih maksimal sesuai kondisi di lapangan.
Dengan keunggulan Jonas hanya 10 detik atas Pogacar, sulit memastikan siapa yang akan bisa unggul memanfaatkan adu cepat ITT pada etape XVI. Apakah Jonas bisa menambah keunggulan waktunya atas Pogacar atau sebaliknya Pogacar bisa memangkas waktunya Jonas.
Kemampuan keduanya Jonas dan Pogacar nyaris imbang, di tanjakan maupun ITT, siapa yang lebih siap akan bisa lebih unggul. Hanya saja Jonas dengan kaus kuning punya motivasi lebih karena kaus kuning menjadi pemacu semangat seperti adrenaline.
Kita nantikan siapa yang akan bisa mencatat waktu lebih cepat pada ujian kecepatan individu pada etape XVI ini dan memakai kaus kuning setelah ujian ITT ini selesai. (Bambang Kunthady)***
Komentar