KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 ini boleh dibilang menjadi tahun istimewa bagi dunia pendidikan tanah air. Sebanyak 544.180 guru honorer di Indonesia tengah bersuka cita atas status baru mereka sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K).
Demikian juga yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat dimana terdapat ribuan guru honorer yang pada tahun ini telah diangkat menjadi tenaga PPPK.
“Pertama tentu saya bersyukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah perjuangan ribuan guru honorer di Garut sudah membuahkan hasil baik dengan diangkat menjadi PPPK. Hardiknas tahun ini boleh dibilang menjadi hari raya setelah perjuangan yang dilakukan oleh teman teman guru honorer,” ujar Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi di Bandung, Selasa (2/5/2023).
Lebih lanjut Anggota Fraksi PAN Jawa Barat ini pun mengapresiasi seluruh kerja keras semua pihak, mulai dari sekolah, guru, komunitas atau organisasi, lembaga hingga pemerintah daerah yang telah turut mendorong dan mendukung suksesnya pengangkatan guru PPPK tersebut.
“Bagaimana pun ini adalah pencapaian bagi kita semua bahwa kesejahteraan guru di Garut akan semakin baik. Pemerintah pusat melalui Pemda Garut sudah mengalokasikan anggaran untuk menunjang Kesejahteraan guru PPPK ini,” katanya.
Terkait masih ada puluhan guru honorer yang masih terkatung-katung lantaran sempat mengalami pembatalan pasca P1, Enjang Tedi pun komitmen untuk terus mengawal nasib para guru tersebut.
“Di Momentum Hardiknas ini saya juga berkomitmen untuk berjuang sekuat tenaga agar PPPK yang batal ini mendapatkan pengawalan dan harus terus dikomunikasikan lagi sehingga mereka ini bisa dikembalikan pada haknya semula,” kata Enjang.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program 1 juta guru PPPK untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini bertujuan untuk merekrut 1 juta guru sebagai PPPK pada tahun 2021 hingga 2024.
“Program 1 juta guru PPPK itu ya kita semua berharap tentunya menjadi sebuah solusi bagi masalah guru honorer di Indonesia sehingga para guru honorer itu mendapatkan penghasilan tetap dan tunjangan yang sama dengan guru yang sudah menjadi PNS,” tegasnya.
Sebagai informasi, sejak tanggal 15 April sampai 4 Mei mendatang sesuai agenda yang sudah ditetapkan panitia nasional (Panselnas) merupakan jadwal pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH) melalui portal bkn, sscasn.bkn.go.id.
Pada sisa waktu dua hari ke depan ini, guru calon PPPK wajib melakukan cek ulang data serta berkas yang akan di resume lantaran jika sampai mendapatkan keterangan tidak memenuhi syarat (TMS) akibat kesalahan pengisian DRH, atau kesalahan mengunggah berkas dimungkinkan akan berdampak buruk.
Dalam kesempatan ini, Enjang Tedi juga menyinggung persoalan yang sedang dihadapi SMAN 8, Kecamatan Cilawu sebab kini tengah menunggu kepastian mengenai lahan baru, karena lahan yang ditempati sekarang akan terdampak pembangunan Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap (Getaci).
Meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Dinas Pendidikan sudah memberikan sinyal baik dengan menyatakan kesiapan merelokasi bangunan SMAN 8 itu, namun Enjang Tedi menilai butuh percepatan komunikasi dan koordinasi agar siswa dan orang tuanya bisa tenang.
“Sebenarnya dulu saya sudah sampaikan secara lisan ke Pak Gubernur terkait masalah ini dan Alhamdulillah ada titik terang melalui apa yang disampaikan Dinas Pendidikan mengenai relokasi itu,” tandasnya.
Pada peringatan Hardiknas 2023 yang mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” ini, Enjang Tedi berharap pendidikan di era digital ini lebih efektif dan memudahkan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Karena, lanjut Enjang, era digital seperti sekarang ini sudah ditunjang dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi ke dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
“Namun kemudahan ini juga memberikan tantangan tersendiri terutama kemampuan daya inovasi dan kolaborasi yang dapat menjadi modal penting dalam memajukan lembaga pendidikan sehingga akhirnya bisa menciptakan SDM yang berkualitas dan dapat bersaing secara global,” tandasnya.
Enjang Tedi juga mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dimana pada perayaan Hardiknas tahun 2023 ini akan menggelar pameran buah karya siswa, guru, pengawas dan lainnya serta berbagai aksi seperti seni dan kreasi dari anak usia dini serta kecerdasan anak dalam berhitung yang akan digelar di Gedung Pendopo Pemda Garut.
“Merdeka Belajar artinya memberikan kemerdekaan kepada setiap satuan pendidikan untuk melakukan inovasi. Pada hakekatnya, Merdeka Belajar itu hadir untuk menggali potensi yang ada pada guru, sekolah dan peserta didik untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas secara mandiri,” ungkapnya.
“Peringatan Hardiknas tahun 2023 ini akan menjadi semangat baru bagi dunia pendidikan di Garut seandainya apa yang menjadi persoalan hari ini bisa diselesaikan dengan baik,” pungkasnya. (NA)***