KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Pada triwulan II 2023, perekonomian Jawa Barat kembali mencatat pertumbuhan yang mengesankan. Berdasarkan rilis BPS tanggal 7 Agustus 2023, perekonomian Jawa Barat pada triwulan II 2023 tumbuh
5,25% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan I 2023 (5,00%). Capaian tersebut menempatkan Jawa Barat
sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa dan melampaui angka pertumbuhan nasional yang tercatat 5,17% (yoy).
“Angka pertumbuhan yang terus naik sejak triwulan I 2023 menunjukkan kinerja perekonomian Jawa Barat semakin pulih pasca pandemi Covid-19. Kembali normalnya aktivitas ekonomi dan peningkatan mobilitas masyarakat mampu mendorong lonjakan permintaan domestik pada triwulan II 2023,” ujar Kepela Kantor Pereakilan BI Jabar Erein Gunawan Hutapea, dalam siaran pers yang diterima Senin (7/8/2023).
“Hal tersebut juga seiring dengan momentum HBKN Idulfitri dan Iduladha, serta periode libur tahun ajaran baru sekolah, yang turut mendorong kinerja sektor riil seperti perdagangan besar dan eceran, serta transportasi,” tambahnya.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan II 2023 terutama ditopang oleh ekspor, konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Dengan pertumbuhan 11,94%, ekspor
menjadi penopang perekonomian Jawa Barat. Hal ini sejalan dengan kontribusi Jawa Barat dalam memasok berbagai produk dan komoditas untuk wilayah lain di Indonesia. Jawa Barat mencatat ekspor antar-daerah yang positif di tengah perlambatan ekspor luar negeri.
Peningkatan konsumsi rumah tangga (5,53%) terutama sejalan dengan periode HBKN Idulfitri serta pemberian THR dan gaji ke-13, yang turut mendongkrak daya beli masyarakat. Pendorong konsumsi lainnya adalah momentum Iduladha dan
peningkatan jemaah haji asal Jawa Barat sebesar 119% (yoy) atau sebanyak 17.679 jemaah. Sumber pertumbuhan ekonomi lainnya berasal dari investasi, yaitu peningkatan realisasi PMA & PMDN sebesar
Rp53,7 pada triwulan II 2023 yang mencatat pertumbuhan PMTB 7,08%.
Peningkatan aktivitas ekonomi Jawa Barat juga tercermin dari pertumbuhan sektor utama seperti industri pengolahan, perdagangan besar & eceran, serta informasi & komunikasi yang meningkat masing-masing sebesar 5,6% (yoy), 3,67% (yoy), dan 8,17% (yoy). Pertumbuhan industri pengolahan ditopang oleh membaiknya kinerja industri barang dari logam dan elektronik yang tercermin pada kembali ekspansifnya Prompt Manufacturing Index (PMI).
“Peningkatan permintaan domestik berhasil mendorong kinerja sektor perdagangan besar dan eceran sehubungan dengan peningkatan belanja pada periode mudik lebaran dimana Jawa Barat merupakan destinasi mudik terbesar ke-3 di Indonesia,” katanya.
Selain itu menurut Erwin, pertumbuhan
konsisten pada sektor informasi dan komunikasi mengindikasikan potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru sejalan dengan program digitalisasi yang konsisten dilakukan di Jawa Barat.
Memasuki triwulan III 2023, perekonomian Jawa Barat diprakirakan tetap meningkat dengan permintaan domestik masih sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi, di tengah tantangan global yang masih membayangi. Selain kinerja konsumsi rumah tangga yang diperkirakan masih optimis, konsumsi pemerintah dan LNPRT juga diproyeksikan tumbuh positif pada paruh ke-2 tahun 2023.
Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Jawa Barat diprakirakan tumbuh dalam kisaran 4,7%-5,5% (yoy).
“Kedepan, sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders perlu terus diperkuat terutama dalam allignment program kerja. Berbagai upaya meningkatkan ketahanan ekonomi domestik perlu terus dilanjutkan, antara lain melalui promosi investasi, mendorong hilirisasi industri, mendorong pecepatan dan perluasan digitalisasi, memastikan terus berjalannya roda perekonomian melalui penyelenggaraan berbagai event/pameran mendukung UMKM, serta terus mendorong optimalisasi infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat,” pungkas Erwin. (Pun) ***