JAKARTA (TUGUBANDUNG.ID) – Nyaris tanpa henti, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana terus berkeliling Indonesia melaksanakan silaturahim dan amanah menjalanlan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Pagi hari masih berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memberikan materi kepada para personel Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda DIY, petang harinya doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung itu sudah harus berada di ibu kota negara Jakarta.
Pada Jumat, 26 Januari 2024 petang, pria santun dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut secara mendadak diminta untuk memberikan suntikan motivasi pada Sharing Komunikasi dan Motivasi di Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi). Dr Aqua Dwipayana yang merupakan sahabat dekat Ketua KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman segera mengiyakan undangan tersebut.
“InsyaAllah semua menjadi amanah dan rezeki bagi saya. Sepanjang masih bisa ditempuh, saya akan memaksimalkan diri untuk bisa memenuhi undangan menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Mudah-mudahan dengan apa yang saya lakukan ini menjadi bagian dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, satu-satunya atasan bagi saya,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Dalam sharing di PP Pordasi, Dr Aqua Dwipayana akan menyampaikan materi Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Agar Optimal Sebagai Pemimpin” di Hotel Aston Kartika Grogol Jl. Kyai Tapa No. 101 Jakarta Barat. Sharing diikuti oleh para unsur pimpinan Pengurus Daerah (Pengda) Pordasi dari17 provinsi di Indonesia.
Dalam paparan menjelang sharing, Dr Aqua Dwipayana mengatakan upaya meningkatkan kemampuan komunikasi adalah kunci utama untuk menjadi pemimpin yang efektif. Sebab, komunikasi yang baik memungkinkan seseorang untuk memimpin dengan jelas, memotivasi tim, dan membangun hubungan yang kuat.
Penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim itu kemudian menjabarkan beberapa langkah melaksanakan komunikasi yang baik bagi unsur pimpinan. “Sebelum berkomunikasi, pastikan jelas tentang tujuan Anda. Apakah Anda ingin memberikan arahan, memotivasi tim, atau menyampaikan informasi? Klarifikasi tujuan komunikasi akan membantu Anda menyusun pesan dengan lebih tepat,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Selanjutnya, tutur pembicara yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu, dengarkan dengan penuh perhatian saat berbicara dengan anggota tim. Tunjukkan bahwa Anda memahami dan menghargai pandangan mereka. Hal ini akan meningkatkan rasa kepercayaan dan keterlibatan tim.
“Gunakan bahasa tubuh atau gesture yang baik. Bahasa tubuh dapat mengungkapkan lebih banyak daripada kata-kata. Pastikan postur tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan Anda mendukung pesan yang Anda sampaikan. Hindari sikap yang dapat diartikan sebagai tidak bersahabat atau tidak terbuka,” pesan Dr Aqua Dwipayana.
Selain itu, tambah bapak dua anak ini, sampaikan pesan dengan jelas dan sederhana. Hindari menggunakan jargon atau bahasa yang sulit dipahami. Seorang pemimpin yang efektif mampu menyampaikan ide kompleks dengan cara yang mudah dimengerti.
Dr Aqua Dwipayana juga menyinggung ihwal memberikan umpan balik secara teratur yang akan membantu anggota tim memahami harapan dan kinerja mereka. Sejalan dengan itu, berikan respon secara konstruktif dan positif.
“Aspek lainnya ketika berkomunikasi melalui e-mail atau dokumen tertulis lainnya, pastikan penggunaan kata yang tepat, tata bahasa yang benar, dan format yang jelas. Pesan yang tertulis dengan baik membantu menghindari kebingungan,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.
Sekilas PP Pordasi
Visi
‘Menjadikan Pordasi sebagai induk organisasi cabang olahraga berkuda yang solid dan mandiri serta mampu meraih prestasi tertinggi di tingkat Nasional dan lnternasional secara berkelanjutan dan memiliki nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan olahraga dan budaya berkuda.
Misi:
- Mengelola organisasi dengan kebersamaan dan keterbukaan, sistem manajemen terkini.
- Membangun kemandirian organisasi dengan melibatkan peran serta pemerintah dan masyarakat dalam memajukan olahraga berkuda.
- Memasyarakatkan olahraga berkuda di seluruh tanah air untuk mencari bakat dan bibit unggul dalam pembinaan olahraga berkuda secara berkelanjutan.
- Meraih prestasi tertinggi di tingkat nasional dan internasional di bidang pacuan kuda, equestrian, polo, dan berkuda memanah yang didukung oleh peternak, pemilik, pelatih, joki/atlet serta kuda yang berkualitas dan handal serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
- Memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan olahraga dan budaya berkuda melalui berbagai kegiatan kearifan lokal yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Pordasi dengan melibatkan partisipasi Pengurus Provinsi dan Pengurus Daerah Pordasi seluruh Indonesia
Pimpinan: Ny Triwatty Norman (Ketua Umum PP Pordasi).
Nilai-nilai yang ditanamkan pimpinan:
- Prestasi (Insan Pordasi harus selalu mengedepankan prestasi terbaiknya).
- Optimis (Insan Pordasi harus selalu optimis untuk mencapai target juara dunia).
- Religius (Insan Pordasi harus selalu menjunjung nilai-nilai beragama).
- Dinamis (Insan Pordasi harus selalu berperan aktif dalam berbagai kesempatan).
- Amanah (Insan Pordasi harus selalu amanah menjalankan tugas dan kewajiban).
- Sportif (Insan Pordasi harus selalu jujur dan ksatria dalam setiap tindakan).
- Integritas (Insan Pordasi harus selalu satu antara kata dan perbuatan).
Sejarah
Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) telah menetapkan tanggal 6 Juni sebagai Hari Olahraga Berkuda Nasional. Penetapan itu termaktub dalam Piagam Deklarasi pada 2020 lalu.
Ketua Umum PP Pordasi, Triwatty Marciano, berharap peringatan itu bisa memasyarakatkan olahraga berkuda dari Sabang sampai Merauke. Kesepakatan memilih tanggal 6 Juni sendiri tidak terlepas dari sejarah olahraga berkuda di Indonesia. Tepat 54 tahun lalu, yakni pada 6 Juni 1966, adalah kali pertama Kejuaraan Nasional Olahraga Berkuda digelar di Kota Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, kejuaraan bersifat kedaerahan. Namun, pada saat itu, kontingen berasal dari beberapa daerah. Beberapa kontingen yang meramaikan Kejuaraan Nasional Pacuan pertama berasal dari Sumatra Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Jawa Barat. Kejuaraan Nasional pertama tersebut tepat tiga hari sebelum musyawarah pertama yang berhasil mendirikan Pordasi pada 9 Juni 1966.
Triwatty berharap Hari Olahraga Berkuda Nasional menjadi momentum memasyarakatkan olahraga berkuda. Tentunya hal tersebut berkaitan dengan peningkatan prestasi olahraga berkuda Nasional. Kedua, Triwatty berharap tahun depan peringatan Hari Olahraga Berkuda dapat digelar lebih baik. ***