RED BULL RING, AUSTRIA (TUGUBANDUNG.ID) – Pembalap Italia andalan tim Ducati Lenovo, Francesco “Pecco” Bagnaia mencetak “Hattrick” pertama sepanjang karirnya setelah menjuarai seri XIII. Sebelumnya Pecco menjuarai dua seri secara beruntun yaitu seri XI MotoGP Belanda dan seri XII MotoGP Inggris. Dengan menjuarai 3 seri beruntun, Pecco Bagnaia menjadi pembalap Ducati kedua setelah Casey Stoner tahun 2008 yang mampu mencetak “hattrick”
Di sirkuit Red Bull Ring yang dipadati sekitar 90 ribu penonton, Pecco yang start dari grid kedua di belakang pemegang pole position Enea Bastianini (Gresini Racing-Ducati) langsung melesat terdepan dan terus memimpin hingga finis.
Posisi kedua secara mengejutkan ditempati juara dunia bertahan MotoGP 2021, Fabio Quartararo (Monster Enery Yamaha/Prancis) yang start dari grid kelima tampil all out dan akhinya bisa finis kedua hanya terpaut 0,492 detik dibelakang Pecco. Quartararo secara cerdik berhasil melewati Jack Miller (Ducati Lenovo) yang semua di urutan kedua sehingga pembalap asal Australia ini harus puas finis ketiga + 2,163 detik.
Posisi finis keempat Luca Marini (Mooney VR46 Ducati/Italia) + 8,348 detik dan kelima Johann Zarco (Pramac Ducati/Prancis) + 8,821 detik.
Ducati seharusnya bisa mendominasi 3 besar andaikan pemegang posisi pole, Enea Bastianini tidak terjatuh dan Jack Miller memakai ban yang tepat serta Jorge Martin (Pramac Ducati) bisa lebih konsisten.
Di awal lomba empat poisisi terdepan dikuasai Ducati yaitu Pecco Bagnaia, Jack Miller, keduanya dari tim pabrikan Ducati, berikutnya Enea Bastianini (Gresini Racing Ducati) dan Jorge Martin (Pramac Ducati). Namun Quartarao mampu memanfaatkan musibah situasi yang dialami Bastianini terjatuh, kemudian Jorge Martin melebar sehingga bisa dilewati Quartararo dan berikutnya Jack Miller yang bannya mulai aus sehingga Quartararo bisa melesat ke posisi kedua dan Pecco pun andaikan lomba menyisakan satu lap lagi mungkin saja bisa dilewati El Diablo (julukan Quartararo).
Kesalahan Miller memakai ban Michelin tipe soft utuk ban depan menyebabkan grip roda depan menjadi lebih cepat aus kehilangan grip berakibat, Quatararo bisa melewatinya. Pecco rekan setim Miller juga memakai ban yang sama, namun beruntung dia sudah unggul jauh sehingga masih bisa bertahan hingga finis menahan kejaran Quartararo yanf semua tertiggal 2 detik hingga akhirnya di finis hanya terpaut 0,4 detik.
Setelah seri XIII MotoGP Austria, Quartararo masih memimpin dengan 200 poin, kedua Aleix Espagaro (Aprilia Racing/Spanyol)168, ketiga Pecco Bagnaia 156 dan keempat Johann Zarco (Pramac Ducati/Prancis) 125.
“Saya amat bahagia bisa meraih kemenangan ketiga secara beruntun, pertama kali sepanjang karir saya berlomba sejak kelas Moto3, Moto2 dan sekarang di MotoGP. Belajar dari awal musim yang tidak konsisten dan beberapa kali tidak finis, saya lebih hati hati pada empat seri terakhir, dan inilah hasilnya,” ujar Pecco.
“Dukungan kru Ducati yang maksimal juga penting. Kemenangan ini hasil kerja tim secara keseluruhan, terima kasih pada seluruh kru Ducati Factory, semoga pada seri berikutnya hingga akhi musim saya bisa tetap konsisten,” tegasnya.
Lomba berikutnya seri XIV MotoGP San Marino, Italia pada Minggu (4/9/2022). (Bambang Kunthady)***