Menu

Mode Gelap

Berita · 18 Mar 2023 00:35 WIB ·

Milano-Torino Ke-104/2023: Balap Sepeda One Day Race Tertua Dimulai 1876

 Sprinter asal Belanda, Arvid de Kleijn 28 tahun (Tudor Pro Cycling Team/Swiss) meraih sukses menjadi juara lomba tertua di dunia Milano-Torino edisi ke-104 Kamis (16/3/2022) di Italia. (Foto: La Presse).* Perbesar

Sprinter asal Belanda, Arvid de Kleijn 28 tahun (Tudor Pro Cycling Team/Swiss) meraih sukses menjadi juara lomba tertua di dunia Milano-Torino edisi ke-104 Kamis (16/3/2022) di Italia. (Foto: La Presse).*

TORINO, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Balap sepeda sehari (one day race) tertua di dunia yang masih eksis hingga kini dirintis tahun 1876 adalah Milano – Torino edisi ke-104/2023 yang digelar Kamis (16/3/2023) menempuh jarak 192 km.

Tampil sebagai pemenang, kejutan sprinter Belanda dari tim pro divisi 2, Arvid De Kleijn (28) dari tim divisi 2 Tudor Pro Cycling Team, Swiss, kedua sprinter terkemuka Fernando Gaviria (Movistar/Kolombia) dan ketiga Casper van Uden (Team DSM/Belanda), ketiganya mencatat waktu sama 3 jam 59 menit 2 detik.

Pestasi yang dicapai De Kleijn merupakan sukses yang tak terduga karena lawan-lawan sprinter yang dihadapi adalah sprinter-sprinter terkemuka tim divisi 1 yang sudah memenangi banyak lomba besar lainnya. Di antaranya mantan juara dunia Mark Cavendish (Astana/Inggris) juara bertahan Milano-Torino 2022 yang telah membukukan kemenangan 34 etape di Tour de Fance sepanjang karirnya. Sprinter tangguh lainnya yang dikalahkan De Klaijn, adalah  Dylan Groenewegen (Jayco Alula/Belanda), Nacer Bouhanni (Arkea Samsic/Prancis) dan Biniam Girmay (Intermarche-Circus-Wanty/Eritrea).

Pada jumpa pers usai menciptakan kejutan menjadi juara lomba terkemuka Milan–Torino edisisi ke-104, De Kleijn mengungkapklan tidak mengiran bisa menjadi pemenang melawan para sprinter terkemuka di balapan sepeda tertua di dunia Milano–Torino 2023.

“Sungguh luar biasa, bisa menjuarai lomba terkemuka ini mengalahkan para sprinter dunia, di atas kertas saya bukan lawan Cavendish dan semua sprinter terkenal itu, tapi saya tampil maksimal dan rekan rekan setim meski kami hanya tim divisi 2 namun semua punya tekad memberikan perlawanan semaksimal mungkin, sehingga berhasil,” tutur Arvid De Kleijn.

“Mungkin ini kemenganan karena keberuntungan tapi yang pasti, kami bekerja keras untuk mencapai hasil ini dan para sprinter terkemuka itu bisa saja salah mengantisipasi gebrakan kami sewaktu membuka sprint, kami mencuri kemenangan dari mereka. Ini hasil yang tak akan kami kenang untuk waktu yang lama,” ujarnya dengan wajah amat ceria. (Bambang Kunthadi)***

Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Studio Prewed Solusi Praktis di Tengah Meningkatnya Angka Pernikahan dalam 5 Tahun Terakhir

6 Oktober 2024 - 07:53 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Poole Selangkah Lagi Juara Umum

6 Oktober 2024 - 06:07 WIB

Dukung Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim, Digital Access Programme Gandeng Common Room Gelar Rural ICT Camp 2024 di Sukabumi

5 Oktober 2024 - 22:29 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Tarozzi Menang Sprint Etape VI

5 Oktober 2024 - 06:05 WIB

Jelang 1 Tahun Gaza Berduka, Rumah Zakat Adakan Long March dan Diskusi Kemerdekaan Palestina

4 Oktober 2024 - 23:11 WIB

Darul Hikam Miliki Kurikulum Anti Bullying di Sekolah

4 Oktober 2024 - 22:44 WIB

Trending di Berita