JIKA tidak ada aral melintang, Kamis 17 November 2022 mendatang akan resmi berdiri sebuah masjid raya megah di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. Berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari –wilayah utara Kota Bengawan ini–, peresmiannya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo bersama sang pemberi hibah masjid, Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Sheik Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Menurut pengamatan TuguBandung.id, masjid besar dua lantai ini sangat mudah dilihat oleh warga luar Kota Solo, terutama yang sedang lewat Jalan Ahmad Yani menumpang bus antarakota jurusan Solo-Karanganyar-Tawangmangu PP, Solo-Ngawi-Madiun PP, dan Solo-Surabaya PP. Begitupun para penumpang KA Solo-Grobogan-Semarang PP, karena rel yang melewatinya menuju atau meninggalkan Stasiun Balapan sangat dekat dengan bangunan masjid.
Penyelesaian tahap akhir masjid yang mampu menampung sekitar 10.000 jamaah –luas ruang utama 8.000 m2– ini sempat ditinjau Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Jumat 4 November 2022 lalu. “Masih ada fine-tuning beberapa ya, misalnya tulisan-tulisan Asmaul Husna font-nya kurang besar. Nanti akan kita ganti dengan font yang lebih besar,” kata Basuki.
Selain itu, Basuki menyoroti soal area wudlu pada masjid yang dibangun di bekas lahan Depo Pertamina seluas 2,9 hektare itu. Menurut pengamatan Menteri Basuki, dalam pelaksanaan pembangunan di bawah kontraktor dari PT Waskita Karya itu, masih ada pancuran yang belum masuk ke lubang pembuangan air.
Basuki juga menyoroti hal-hal kecil seperti keramik yang kurang rapi. “Agar rapi beberapa harus diganti. Semua taman juga harus diperbaiki. Jangan sampai ada pohon yang mati,” kata Menteri tentang masjid megah yang dibangun dengan biaya sebesar Rp 300 miliar itu. (detiktravel, Jumat, 4/11/2022)
Replika Sheik Zayed Grand Mosque
Peletakan batu pertama masjid megah di Solo ini berlangsung awal Maret 2021 lalu. Saat itu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka beserta rombongan dari UEA melakukan ground breaking pembangunan replika Sheik Zayed Grand Mosque itu. Maksudnya desain masjid sama persis dengan Grand Mosque Abu Dhabi namun berukuran lebih kecil. Dana seluruhnya berasal dari UEA sebagai hadiah Pangeran Sheik Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Jokowi.
Semula masjid ini juga akan difungsikan sebagai Islamic Center. Namun kemudian Islamic Center akan ditempatkan di lokasi berbeda, di seberang jalan masjid, masih di Jalan Ahmad Yani. Masjid ini mempunyai empat menara yang masing-masing tingginya sekitar 106 meter. Juga dihiasi oleh 82 kubah yang terbuat dari marmer putih, sedangkan kubah terbesar berada di ruang salat utama.
Kolom mahkota masjid ini berbentuk bawang yang dihiasi mosaik kaca emas. Gaya arsitektur masjid ini mengadopsi unsur budaya Maroko, Andalusia, dan Mameluke. Sebelah timur masjid ada bulevar, sedangkan di sisi depan dibangun air mancur yang dikombinasikan dengan tanaman-tanaman khas Solo.
Masjid terbesar di Kota Solo ini menjadi monumen persahabatan antara Solo-Indonesia dengan Uni Emirat Arab. “Sebagai bangsa dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, tentu masjid ini akan menjadi simbol keagungan agama Rahmatan Lil ‘Aalamin. Masjid akan menjadi tempat penyebaran nilai-nilai keagamaan yang menyejukkan,” tulis Gibran via laman Instagram pribadinya. (detiktravel, Minggu, 4/4/2021)
Menurut pengamatan TuguBandung.id, Kota Solo yang kini berpenduduk sekitar 550.000 jiwa itu memiliki beberapa masjid besar dan megah. Antara lain, Masjid Agung Alun-Alun Utara, Masjid Al Wustho Istana Mangkunegaran, Masjid Fatimah Danar Hadi di Jalan Dr. Rajiman, Masjid Siti Aisyah atau Masjid Kotak di dekat Stadion Manahan, Jalan Menteri Supeno, dan Masjid Nurul Iman Ndalem Kalitan (keluarga Ibu Tien Soeharto).
Sekalipun dibiayai sepenuhnya dari UEA, upaya mempercantik lingkungan Masjid Raya Sheik Zayed tetap diperhatikan Pemerintah Kota Solo. Untuk itu Pemkot Solo telah mengalokasikan dana Rp 600 juta untuk memberikan aksesibilitas yang baik saat keluar-masuk masjid.
“Jalan Mentawai dan Jalan Ahmad Yani akan nyambung ke pagar masjid. Kami alokasikan dana karena itu merupakan fasilitas umum,” kata Sekretaris Daerah Surakarta, Ahyani, saat rapat koordinasi dengan perwakilan UEA. (Radarsolo.Jawapos.com, 8/10/2022)
Sebagai rangkaian peresmian Masjid Raya ini, Kementerian Agama Surakarta mendukung sepenuhnya pelaksanaan Festival Masjid Nasional Tahun 2022. Festival ini melibatkan wakil dari kalangan pengurus masjid di Indonesia. Festival antara lain diisi lomba marawis, lomba azan, lomba kaligrafi, lomba khutbah, dan seminar tentang penguatan moderasi beragama berbasis masjid.
Menjawab pertanyaan TuguBandung.id, seorang takmir masjid di Nusukan, Solo Utara, Mustofa, berharap pengelolaan Masjid Raya Sheik Zayed nantinya tidak hanya mampu menguatkan kualitas kerohanian umat Islam, tetapi juga mampu memberdayakan ekonomi umat terutama umat Islam di wilayah Solo Utara.
“Pemberdayaan ekonomi umat seperti yang telah berhasil diterapkan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta layak dijadikan contoh karena memang telah menjadi role model manajemen pengelolaan masjid di Indonesia,” ujar Mustofa. (Widodo Asmowiyoto, Dewan Redaksi TuguBandung.id)***