KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Maestro Karawitan Sunda Tan Deseng meninggal dunia di RS Rajawali Kota Bandung, Minggu (6/11/2022), pukul 13.30 WIB. Tan Deseng dikenal sebagai tokoh seniman khusunya bidang karawitan Sunda sejak tahun 70an lalu. Kerabat dekat almarhum yang juga wartawan senior Boy Worang menuturkan, Tan Deseng sejak lama menderita gangguan pencernaan hingga beberapa kali masuk rumah sakit hingga akhirnya berpulang pada usia 81 tahun.
“Sakitnya sudah lama, ada gangguan pencernaan sudah beberapa kali ke rumah sakit, aamapi ya, meninggal tado siang pukul setengah dua,” katanya, Minggu malam (6/11/2022).
Sahabat dekat almarhum Dadang Iwan menjelaskan Tan Deseng meski beretnis Tionghoa tetapi kecintaannya terhadap kesenian dan umumnya budaya Sunda sangat dalam.
“Sampai suatu ketika beliau pernah berkelakar pada Saya dalam bahasa Sunda ‘Mun kuring maot terus jadi jurig, kuring mah rek jadi jurig Sunda’ (kalau Saya meninggal lalu jadi hantu, maka Saya akan jadi hantu Sunda),” papar Dadang.
Dadang juga menuturkan, pengakuan Tan Deseng sebagai maestro seni karawitan Sunda bukan hanya dari masyarakat, tetapi secara resmi diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Resmi, ada sertifikat dan piagamnya juga. Jadi pemerintah mengakui kemaestroan beliau dalam bidang karawitan Sunda, bahkan juga dikenal oleh dunia,” jelas Dadang.
Tan Deseng meninggalkan 3 orang putra dan beberapa cucu. Sampai berita ini diturunkan, pihak keluarga belum memberi kepastian lokasi pemakaman almarhum.
Wilujeng jengkar Tan Deseng….(Apun/Tugu Bandung)***