KABUPATEN GARUT, (TUGU BANDUNG.ID).- Kelompok geng motor yang dahulu kabur usai menganiaya satu keluarga di Kampung Loji Desa Keresek Kec. Cibatu Kab. Garut, akhirnya ditangkap oleh Tim Sancang Polres Garut, Selasa (26/3/2024).
Tersangka IP dikenal sebagai ketua preman berandalan bermotor di Cibatu. Beberapa aksi dan tindakan IP bersama bawahannya kerap kali membuat warga takut dan resah.
Hingga yang paling heboh, sebelumnya IP bersama anak buahnya sempat melalukan penganiayaan kepada 4 orang korban yang seluruhnya merupakan satu keluarga asal Kampung Loji, Desa Keresek, Kec. Cibatu, Kab. Garut.
Menurut keterangan korban yang bernama Endang, Epul, Restu dan Asraf, saat hendak ke Puskesmas untuk memeriksa kesehatannya 4 orang tersebut di hadang oleh lebih dari 20 orang anggota geng motor asuhan IP.
Belum sempat masuk ruang pelayanan Puskesmas, para korban sudah dianiaya secara brutal oleh puluhan anggota geng motor itu di halaman Puskesmas. Anggota keluarga itu menjadi salah satu korban aksi tidak bertanggung jawab pada 1 Januari 2024 lalu.
“Tidak berselang waktu yang lama, Polres Garut berhasil mengamankan para pelaku pasca kejadian. Namun untuk sang ketua IP kabur usai di tetapkan sebagai DPO oleh Polres Garut,” katanya.
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha melalui Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo, mengatakan jika pihaknya telah berhasil meringkus buronan (IP) yang kabur sejak 2 bulan lalu.
Lanjut Ari meyebutkan bahwa yang bersangkutan di ringkus di sebuah rumah yang memang merupakan tempat ia istirahat. Kini IP sudah berada di Mapolres Garut dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelum meringkus IP, Polres Garut juga telah berhasil mengamankan 3 orang pelaku lainnya yang berkaitan dengan aksi teror geng motor kepada warga khususnya di wilayah Kec. Cibatu Kab. Garut.
“Kini warga khususnya masyarakat Cibatu dapat merasa tenang, di karenakan si pembuat onar atau geng motor yang meresahkan tersebut sudah berhasil di ringkus petugas kepolisian,” ujarnya.
“Dan mendekap di sel atas perbuatannya yang membuat warga tidak nyaman,” sambungnya.***