KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Kerap terulang aliran air PDAM ke pelanggang di Kota Tasikmalaya mati mendadak. Hal tersebut sudah sering dikeluhkan bahkan pelanggan merada jengkel dengan tidak adanya sosialisasi atau pemberitahuan kepada para pelanggan jauh-jauh hari.
Terkait pemadaman aliran air oleh PDAM Tirta Sukapura di sejumlah titik di wilayah Kota Tasikmalaya ini mulai sejak Selasa (16/7/2024) petang hingga waktu yang belum diketahui kapan akan dinyalakan kembali.
Pemadaman air ini dinilai sepihak oleh para pelanggan, sebab tidak sedikit pelanggan yang tidak ada persiapan untuk mengisi penampung air, dikarenakan tidak ada informasi akan adanya pemadaman.
Tidak adanya pasokan air seperti biasanya bagi ibu rumah tangga menjadi persoalan. Dimana para ibu rumah tangga menjadi terkendala dalam mengurusi keperluan rumah tangga.
Terlebih wanita bekerja, selain harus menyiapkan keperluan di rumah tangga mereka harus mandi dan berangkat ke tempat kerja. Hal ini seharusnya menjadi perhatia pengelola air PDAM.
Agar pelanggan tidak direpotkan dengan ketiadaan pasokan air secara mendadak. Sehingga bisa mempersiapkan terlebih dahulu.
Kekesalan pelanggan memuncak ketika pemadaman dilakukan oleh Perusahaan air minum Perumda Air Minum Tirta Sukapura itu secara mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“Ketika ada pemadaman air itu seharusnya pihak perusahaan penyedia air memberikan informasi jauh-jauh hari. Jika pun ada perbaikan atau pengerjaan, itu sudah pasti diagendakan dan direncanakan tidak asal perbaikan,” kata H. Apriyanti salah satu warga Perum PKR Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Rabu (17/7/2024).
Pemadaman tanpa ada pemberitahuan ini sudah sering terjadi.Menurutnya, adanya pemadaman mendadak ini sudah jelas akan diantisipasi dengan menyetok air untuk kebutuhan sehari-hari terutama untuk masak.
“Pemadaman mendadak, kejadian seperti ini bukan hari ini saja, tapi terus berulang. Seyogyanya PDAM itu evaluasi dengan kejadian yang sudah-sudah,” katanya.
Untuk kebutuhan air bersih, ia terpaksa membeli air galon isi ulang. Baik untuk masak maupun untuk kebutuhan mandi dan cuci piring. “Yang disesalkan pemadaman akan berlangsung 5 sampai 7 hari kedepan.
“Tidak ada info sebelumnya. Ini jelas sangat disayangkan. Bahkan membuat resah,” katanya.
Hal senada juga dikatakan warga di lokasi lain yang terkena pemadaman, Lia (45) yang merasakan kesal karena saat pulang kerja sekitar pukul 17.30 wib masuk ke rumah untuk cuci kaki dan muka ternyata air tidak keluar dari kranya.
Setelah bertanya-tanya kepada tetangga ternyata air tidak mengalir. Pelanggan kerap dirugikan dengan kondisi seperti ini, sebab tarif yang dibayar tetap saja tidak ada pengurangan. Namun pelayanan dari PDAM tidak ada peningkatan.
“Seharusnya, jika akan ada pemadaman diberitahukan kepada pelanggan. Terlebih pemadaman tersebut dikarenakan pengerjaan yang sudah direncanakan. Ini jelas pelayanan dan manajemen kurang profesional,” katanya.
Warga lainnya Rina salah satu ibu rumah tangga mengaku kesal disaat dirinya hendak memandikan anaknya. Terlebih anaknya yang baru berusia 5 tahun tersebut pulang kerumah dalam keadaan basah kuyup habis main hujan-hujanan. Dirinya tidak mengetahui bahwa air PDAM di rumahnya itu tidak mengalir. Sebab sebelumnya pada sekitar pukul 14.30 wib air masih mengalir deras.
“Tidak tahu menahu, tiba-tiba air PDAM tidak ada. Padahal sebelumnya mencuci piring sehabis masak. Tapi saat mau memandikan anak justri air tidak ada. Seharusnya ada pengumuman bagi pelanggan kepada aparat setempat atau RT/RW,” ujarnya. (ERW).***