KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Sebagai salah satu anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jabar, BI Jabar turut gelar operasi pasar (OP) dan Gelar Pangan Murah (GPM) beras. Di Kota Bandung, GPM pertama digelar di Monumen Perjuangan (Monju) Jabar Kota Bandung, Selasa (19/9/2023). Menurut Deputi Kepala BI Jabar Bambang Pramono, GPM yang digelar adalah salah satu dari 7 agenda yang harus dijalankan dalam Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan.
“Jadi kan ada 7 hal dalam Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan, nah salah satunya ini, operasi pasar gelar pangan murah. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama yang kurang mampu,” katanya.
Menurut Bambang, harga beras yang naik, andilnya cukup besar kepada inflasi, sehingga harus segera diantisipasi, agar tidak terjadi panic buying.
“Kita harus segera antisipasi dengan menunjukan kepada masyarakat bahwa stok beras ada, mencukupi, agar tidak terjadi panic buying. Harga beras yang naik itu andilnya cukup besar terhadap inflasi, yaitu 0,27 sekian,” jelasnya.
Oleh karena itu lanjut Bambang, BI bersama Forkopimda dan Bulog bekerjasama dalam OP dan GPM beras untuk menjaga inflasi agar tidak terus naik akibat harga beras yang tinggi.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Jabar Muhammad Atarr Rizal mengungkapkan, untuk kebutuhan OP dan GPM di Jabar, Bulog memiliki stok beras yang cukup hingga akhir tahun 2023.
“Untuk seluruh Jabar stok kita sebanyak 133 ribu ton, sementara untuk Kota Bandung saja, kita sediakan 15 ribu ton. Stok beras kita juga cukup hingga akhir tahun,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Plh. Wali Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan, OP dan GPM beras, akan dilakukan di seluruh Kota Bandung atau di 30 kecamatan, secara bergiliran.
“Ini kita lakukan di 30 kecamatan secara bergiliran, tentu bekerjasama dengan Bulog dan BI ya. Maka dari itu saya mengucapkan terimakasih kepada Bulog Jabar dan BI, karena kegiatan ini sangat membantu masyarakat. Dengan beras murah 10.200 rupiah per kilo, jika beli 10 kilo itu bisa untuk dua minggu kan,” paparnya.