SAITAMA, JEPANG (TUGUBANDUNG.ID) – Honda Racing Corporation (HRC) dan Marc Marquez telah menyetujui bersama untuk mengakhiri kolaborasi antara kedua belah pihak secara “premature” setelah musim MotoGP 2023 berakhir. Demikian rilis dari HRC pada Rabu (4/10/2023).
Dengan masa kontrak masih setahun lagi hingga akhir 2024, dari empat tahun kontrak antara HRC dan Marc Marquez (2021-2024), diputuskan kerja sama diakhiri lebih cepat setahun. Hal ini disepakati sebagai yang terbaik, untuk mencapai tujuan target yang diharapkan masing-masing pihak.
Keputusan ini mengakhiri 11 tahun kolaborasi HRC dan Marquez (# 93) yang telah menghasilkan gelar juara dunia MotoGP sebanyak 6 kali, 5 kali ”Triple Crowns”, 59 kemenangan, 101 podium dan 64 pole position.
Menghadapi sisa musim 2023 yang masih menyisakan 6 seri lagi, HRC dan Marques sepakat akan tampil bersama secara maksimal saling mendukung hingga akhir musim.
HRC pun mengharapkan Marquez akan sukses dalam karir selanjutnya di MotoGP ataupun hal lain yang dikerjakannya setelah tidak lagi bersama Honda.
Marc Marquez memulai debutnya bersama Honda di MotoGP tahun 2013 (tim Repsol Honda), memenangi GP Americas di Austin (Texas) dengan mengendarai Honda RC213V. Marquez menjadi pembalap termuka sepanjang sejarah yang memenangi premier class (MotoGP) dan kemudian menjadi juara dunia termuda MotoGP di tahun yang sama (2013). Tahun berikutnya 2014 Marquez mempetahankan gelar MotoGP dan menjadi juara lagi 4 kali (2016, 2017, 2018, 2019), total Marquez menjadi juara dunia MotoGP 6 kali sebagai pembalap HRC di tim Repsol Honda.
Setelah itu tahun 2020 saat covid-19 merebak, akibat Marquez terjatuh di GP Spanyol, pergelangan tangan kanannya cedera cukup patah sehingga harus menjalani operasi 4 kali dan kondisnya baru benar benar pulih tahun 2023, namun performa Honda RC213 V selama Covid merebak 2020-2022 menyebabkan pengembangan Honda RC213V MotoGP tersendat dan ketinggalan dari pabrikan Eropa (Italia, Austria) karena perjalanan yang dibatasi bahkan sempat terhenti selama setahun dari Jepang ke Eropa menyebabkan pabrikan Jepang (Honda, Yamaha) mengalami kemunduran dalam pengembangan, terlebih dari sisi aerodinamika.
Tidak adanya kontak langsung dengan pabrikan Jepang dengan para teknisi ahli dan para insiyur serta mekanik Eropa yang menjadi bagian utama semua tim MotoGP, menyebabkan Honda dan Yamaha ketinggalan pengembangan MotoGP dan sudah 2 tahun ini pabrikan Italia (Ducati, Aprila) dan KTM (Austria) merajai arena MotoGP, pabrikan Jepang Honda dan Yamaha tak berkutik dan Suzuki bahkan sudah mengundurkan diri dari arena MotoGP.
Akibat tersendatnya pengembangkan tehnologi ini performa Honda terpuruk dan Yamaha pun mengalami kesulitan yang hampir sama.
Marc Maquez andalan Honda lebih banyak terjatuh mengikuti lomba dan hampir tak pernah finis. Baru pada tiga seri terakhir ada kemajuan dan Marquez pun baru sekali bisa finis ketiga di GP Jepang (1/10/2023) pada kondisi hujan yang jadi keunggulan Marquez sebagai “Rain Master”.
Berulang kali Marquez mengeluhkan buruknya peforma Honda RC213V dan pada media yang mewancarainya sering menyudutkan Honda dengan komentarnya yang negatif dan menyatakan ingin pindah.
Sudah tentu HRC pun gerah dengan komentar komentar pedas Marquez yang menyudutkan Honda sebagai partner nya penyedia motor.
Menurut petinggi Honda, apa yanjg diungkapkan Marquez tidak pantas karena dia adalah “duta” bagi Honda di arena.
Ungkapan ungkapan kekesalan Marquez menurut media officer HRC yang dekat dengan penulis, sangat kurang layak pada pandangan para petinggi Honda baik di HRC maupun di induk perusahaan, Honda Motor Co., Ltd.
Tak heran para petinggi Honda pun menyatakan tak mau menahan seorang pembalap (Marquez) yang diberi bayaran besar bahkan selama cedera pun gajinya dibayar penuh tanpa ada pemotongan, meski tak pernah berlomba, berarti Marquez tidak loyal meski menjadi juara dunia 6 kali dengan Honda. Apalagi komentar nada negatif yang terus dilontarkan Marquez pada Honda, bukan membelanya, menyebabkan Honda mengambil keputusan Marquez tak perlu dipertahankan lagi.
Marquez ke Gresini Ducati
Selama ini Marc Marquez memang ramai dikabarkan akan bergabung dengan tim satelit Ducati yaitu Gesini Racing Ducati, dimana adiknya Alex Marquez menjadi pembalap tim satelit Ducati ini.
Kita tunggu kelanjutan kebenaran kabar ini, kepastian Marquez bergabung ke tim Gresini Racing Ducati.
Marquez juga diisukan akan masuk ke tim pabrikan Red Bull KTM, dimana rekan setimnya dulu Dani Pedrosa menjadi pembalap penguji di tim KTM. Bahkan salah satu mekanik tim Repsol Honda terkemuka, Mike Leitner asal Austria sudah 4 tahun ini menjadi mekanik utama tim KTM. (Bambang Kunthady)***