Hart Rangking Tiga Klasemen Terhenti
TORTONA, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Sprinter Jerman Pascal Ackermann (29), unggul adu sprint finis masal etape XI lomba grand tour Giro d’Italia edisi ke-106/2023 menempuh rute Camaiore-Tortona menempuh jarak terjauh 219 km, Rabu (17/5/2023) di Italia bagian utaran mendekati perbatasan dengan Swiss. Etape XI yang cuacanya cerah ini ternyata kembali memunculkan chaos.
Pembalap yang tergabung di UAE Team Emirates ini merebut etape Giro untuk ketiga kalinya, yaitu 2 kali pada Giro 2019 dan baru tahun ini lagi mampu merebut kemenangan etape di Giro 2023.
Pada etape XI, delapan pembalap tak bisa start karena positif Covid-19 dan dua tak mencapai finis, satu di antaranya rangking ketiga klasemen Tao Geoghegan Hart (Ineos Grenadier/Inggris) akibat terjatuh dan mengalami cedera retak tulang pinggul. Total sepuluh yang tak start dan dan finis menyisakan 140 dari jumlah awal Giro 176 pembalap. Dengan tersingkirnya 36 pembalap sebagian besar karena Covid-19 menjadikan Giro 2023 menyamai saat puncak covid mewabah pada Giro 2020.
Pada etape XI ini, Ackermann melesat mengalahkan peloton yang berisikan 124 pembalap rangking atas dan para sprinter tangguh. Ackermann finis terdepan setelah memanfaatkan menempel sprinter Mark Cavendish (Astana/Inggris) yang membuka sprint lebih dulu dan melewatinya di garis finis. Posisi kedua Jonathan Milan (Bahrain Victorious/Italia) dan ketiga Mark Cavendish (Astana/Inggris).
Penentuan pemenang etape XI ini harus ditentukan melalui foto finis karena Ackerman dan Milan finis nyaris bersamaan hanya terpaut beberapa millimeter.
Di antara 124 pembalap finis di peloton utama bersamaan dengan waktu sama, pemegang Maglia Rosa (kaus pink) Geraint Thomas (Ineos Grenadier/Inggris) di urutan ke-62. Peloton ini waktunya sama dengan pemenang etape Ackermann 5 jam 9 menit 2 detik.
“Ini adalah kemenangan berkat tim UAE Emirates yang bekerja keras untuk saya, mereka percaya saya kali ini akan mampu memenenangi adu sprint etape XI setelah pada etape sebelumnya beberapa kali saya gagal. Kali ini saya bisa menang dengan memanfaatkan menempel Cavendish yang membuka sprint lebih dahulu,” ungkap Ackermann pemenang etape XI.
“Saya gembira bisa merebut kemenangan lagi di Giro untuk ketiga kalinya, setelah menanti cukup lama. Tahun 2019 pertama kali saya merebut etape Giro d’Italia dua kali,” kenangnya.
Sementara Direktur Sport tim Jumbo Visma, Addy Engels mengatakan, “Pada hari cerah yang dianggap akan aman ternyata chaos lagi,” ujarnya.
“Beruntung andalan kami Primoz Roglic hanya luka ringan pada kecelakaan tiga rangking atas terjatuh di tikungan yang basah,” ungkap Engels yang masih trauma dengan kejadian Roglic pemegang kaus pink tahun 2019 hampir jadi juara Giro tapi terjatuh di jalan licin akibat salju dua etape sebelum Giro berakhir.
Ada perubahan di klasemen lima besar dengan mundurnya rangking ketiga klasemen Tao Geoghegan Hart (Ineos Grenadier/Inggris) yang terjatuh di etape XI dan cedera cukup parah sehingga masuk ambulance tak finis.
Di klasemen umum setelah etape XI, Geraint Thomas (Ineos Grenadier/Inggris) memimpin dengan keunggulan tipis 2 detik atas Primoz Roglic (Jumbo Visma/Slovenia) dan ketiga kini ditempati Joao Almeida (UAE Team Emirates/Portugal) + 22 detik, keempat Andreas Leknessund (tim DSM/Norwegia) + 35 detik dan kelima Damiano Caruso (Bahrain Victorious/Italia) + 1 menit 28 detik.
Musibah dan Covid
Lomba Grand Tour Giro d’ Italia selalu tak lepas dari kejutan dan chaos. Berita negatif hampir setiap hari muncul tanpa diduga. Termasuk di etape XI yang cuacanya lebih mendukung, karena tidak hujan sehingga peserta dan panitia bisa bernafas lega, lomba semoga akan lancar, meski covid masih terus mengintai dan menyebabkan delapan pembalap tak bisa start etape XI akibat Covid, empat di antaranya dari tim Soudal Quick Step.
Namun tanpa diduga kembali terjadi chaos (musibah) di etape XI ketika lomba menyisakan 70 km. Tiga pembalap rangking paling atas, pemegang kaus pink Geraint Thomas (Ineos), rangking kedua Primoz Roglic (Jumbo Visma) dan rangking ketiga Tao Geoghegan Hart (Ineos) tergelincir bersamaan di tikungan yang agak basah.
Profil Rute etape XII Giro d’Italia 2023, Kamis (18/5/2023).*
Paling parah Geoghegan Hart harus diangkut ambulance tak bisa meneruskan lomba. Beruntung Thomas dan Roglic hanya cedera ringan dan bisa meneruskan lomba hingga finis.
Kamis (18/5/2023) Giro etape XII menempuh medan datar dan tanjakan kategori 3 dan 2 kemudian turun dan datar menuju finis. R bagi para sprinter maupun oportunis yang “break away”. Rute dari Bra ke Rivoli sejauh 185 km. (Bambang Kunthady)***
