KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Era digital yang ditandai dengan disrupsi di berbagai bidang mempersyaratkan hadirnya kepemimpinan modern yang adaptif dengan perubahan yang terjadi. Termasuk di lingkungan para pelaku usaha jasa keuangan.
Tema tersebut menjadi bagian dari Sharing Komunikasi dan Motivasi Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana yang akan berbicara pada sesi bertajuk “Komunikasi Efektif dan Kepemimpinan Modern di Era Digital” di Hotel Pullman Bandung Grand Central, Jalan Diponegoro Nomor 27, Bandung, Jawa Barat, Rabu 10 Agustus 2022.
Kegiatan yang digelar oleh Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Jawa Barat itu akan dihadiri oleh peserta dari kalangan Direksi/Pemimpin Wilayah/Pemimpin Cabang Bank Umum, Industri Keuangan Non Bank (Asuransi, Perusahaan Pembiayaan) dan Pasar Modal.
Menurut Humas panitia acara itu, Iswahyudi, pelaksanaan sosialisasi tersebut diselenggarakan secara tatap muka. Narasumber diberikan waktu 165 menit untuk memaparkan materi dan sesi tanya jawab. Peserta sebanyak 100 orang yang merupakan anggota dari Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Barat yang terdiri dari Direksi/Pemimpin Wilayah/Pemimpin Cabang Bank Umum, Industri Keuangan Non Bank (Pegadaian, asuransi, jamkrindo) dan Pasar Modal (PT Bursa Efek Indonesia) di wilayah Jawa Barat. Acaranya diawali sambutan dari Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono.
Adapun tujuan dari kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut untuk memberikan pemahaman dan kiat-kiat kepada pemimpin Pelaku Usaha Jasa Keuangan untuk menjadi pemimpin modern yang adaptif di era digital. Kemudian, memberi informasi kepada para pemimpin tentang tata cara berkomunikasi lintas generasi serta berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pemimpin di era digital.
Menurut Dr Aqua, kondisi industri 4.0 saat ini menunjukkan perubahan drastis pada berbagai aspek yang disebut sebagai disrupsi. “Tengok saja, gejala transformasi industri 4.0 yang muncul saat ini dapat dilihat seperti sektor ritel sudah diganti dengan e-commerce, transportasi sekarang muncul adanya transportasi online, pekerja pabrik sudah diganti dengan teknologi robot, surat sudah diganti dengan message service seperti whatsapp, surat elektronik atau email, rumah produksi sekarang diganti dengan muculnya pembuat konten elektronik di youtube,” ungkap Dr Aqua yang menempuh studi S1 hingga S3 di bidang Komunikasi ini.
Disrupsi tersebut pada akhirnya membutuhkan strategi kepemimpinan organisasi yang berbeda dibangdingkan pada masa sebelumnya. “Diperlukan sebuah strategi kepemimpinan modern di era digital. Penting juga memahami karakteristik generasi yang ada di industri saat ini (gen X, gen Y dan gen Z), dan yang paling utama adalah pemahaman dan keterampilan mengenai tata cara berkomunikasi efektif kepada masing-masing generasi,” kata doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut.
Dr Aqua menegaskan, Industri 4.0 tidak lagi sama dengan era industri sebelumnya. Peran teknologi informasi tidak lagi sekadar sebagai alat tambahan namun sudah menjadi alat yang wajib ada untuk menjamin kelancaran operasional. Hal ini mendorong perubahan kepemimpinan di era digital. Agar menjaga daya saing, para pemimpin perusahaan harus secepat mungkin melakukan inovasi terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi.
“Kepemimpinan merupakan suatu proses ataupun gaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin. Penyampaian pesan dari seorang pemimpin dalam kepemimpinannya memerlukan gaya komunikasi yang tepat agar pesan yang disampaikan kepada bawahannya dapat diterima dengan baik oleh para karyawan,” ucap Dr Aqua.
Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. ***