KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Ketua Bandung Heritage Aji Bimarsono menyesalkan bangunan cagar budaya Rumah Potong Hewah (RPH) Ciroyom yang terkena imbas dari proyek pembangunan jembatan layang (flyover) Ciroyom.
“Kami kaget karena tiba-tiba ada rencana pembangunan flyover dari arah Jalan Ciroyom nyebrang ke arah Jalan Arjuna yang berimbas terpotongnya bagian depan RPH Ciroyom,” Kata Aji dalam sebuah diskusi di Jalan Braga Bandung, Selasa (5/9/2023).
Menurutnya, seharusnya ada transparansi dari pemerintah akan proyek strategis nasional seperti kereta cepat Jakarta Bandung yang belakangan baru diketahui memerlukan kereta Feeder karena Kereta Cepat berhenti di Statsiun Padalarang. Guna mendukung kereta feeder ini maka salah satunya dibuat flyover Ciroyom.
“Jika ada proyek starategis apalagi yang bersifat nasional kan harusnya di diskusikan terlebih dahulu untuk mendapatkan solusi terbaik. Meski ini adalah pembangunan strategis, tapi di Kota Bandung juga ada yang strategis yakni kelestarian cagar budaya.” tegas Aji.
“Jadi jangan sampai mengorbankan atas nama pembangunan program strategis pusat (nasional) atau daerah,” Imbuhnya.
Aji menuturkan jika berbicara mengenai bangunan cagar budaya, kita tidak hanya melihat dari fisik bangunannya saja. Akan tetapi lengkap dengan lingkungan pendukung yang ada sekitarnya.
“Seperti RPH Ciroyom ini dibangun oleh pemerintah Belanda berdekatan dengan jalan kereta dan lapangan terbang. Hal ini tentu ada tujuannya, contohnya untuk memudahkan pengiriman dan pendistribusian hewan ternak,” ujarnya.
Aji menambahkan pihaknya mendesak pemerintah untuk meninjau kembali proyek dari flyover Ciroyom ini, termasuk perizinannya. “Karena hingga saat ini TACB belum memberikan rekomendasi sehingga (seharusnya) izin membangun atau persetujuan bangunan gedung,” ujarnya.
Bandung Heritage juga akan mengkaji apakah akan menggugat secara hukum atas pembangunan Kereta Cepat. “Kami akan membahas apakah perlu menggugat secara hukum atas terdampaknya RPH yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya kelas A tersebut,”ungkap Aji.
Bandung Heritage juga akan mengajak pihak pihak lain untuk bersama sama mempertahankan RPH tersebut. “Kalau ini sampai terkena dampak pembangunan fly over, ini merupakan preseden buruk yang harusnya pemerintah juga ikut mempertahankan bangunan cagar budaya seperti RPH ini,” tutup Aji.
Dalam diskusi tersebut hadir juga beberapa elemen yang menyesalkan sikap pemerintah bila sampai merombak bagian depan dari RPH tersebut.
Dalam diskusi di jalan Braga itu hadir beberapa pendiri Bandung Heritage seperti Francess Affandi, Hilwan Saleh, David, dan beberapa yang lain. (Pun) ***