Aplikasi SICAKEP untuk Tingkatkan Kualitas Pencatatan Keuangan BUM Masjid

KABUPATEN BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Dosen Politeknik Negeri Bandung (Polban) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) 2022 di Kampung Leuwidulang Desa Rancamulya Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini bermitra dengan pengurus Masjid Riyaadhusholihien dengan tujuan utama membantu digitalisasi pengelolaan badan usaha milik masjid (BUMM). Tim pelaksana PkM 2022 diketuai oleh Endang Hatma Juniwati, M.Si. dari Jurusan Akuntansi dibantu oleh anggota yang terdiri dari Endang Habinuddin, M.T. dari Jurusan T. Elektro, Zulkifli Arsyad, M.T., Yadhi Adhitya, M.Kom., Ade Hodijah, M.T., dan Rahil Jumiyani, M.Sc. dari Jurusan Teknik Komputer dan Informatika.

“Kegiatan PkM ini merupakan lanjutan dari kegiatan sejenis pada 2021.  Saat itu tim berhasil mengembangkan aplikasi pengelola kegiatan masjid yang diberinama aplikasi Qayim Masjid. Pada 2022 ini, tim bermaksud mengembangkan program digitalilisasi masjid dengan menitikberatkan pada pengelolaan BUMM berbasis digital,” ungkap  Endang Hatma Juniwati.

Pengembangan aplikasi dilakukan oleh tim dengan melibatkan mahasiswa Jurusan Teknik Komputer dan Informatika dan Jurusan Akuntansi Polban. Kolaborasi ini dilakukan untuk dapat menerapkan konsep pencatatan keuangan usaha yang benar ke dalam produk perangkat lunak.

“Kolaborasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelesaian masalah menjadi lebih komprehensif, ditambah tuntutan pendidikan tinggi di era revolusi industri 4.0 harus sangat kuat dalam kolaborasi multidisiplin,” kata Endang lagi.

Aplikasi yang dihasilkan diberinama SICAKEP dan telah disosialisasikan serta dilakukan pendampingan kepada mitra pada Tanggal 11 dan 16 Oktober 2022. Penggunaan aplikasi ini cukup sederhana dalam pengelolaan BUMM ataupun usaha kecil menengah (UKM), hal ini bertujuan supaya pelaku usaha warung yang kurang memiliki literasi digital pun dapat dengan mudah mengoperasikannya.

Endang Hatma Juniwati, atau biasa dipanggil Bu Juni selaku ketua pelaksana kegiatan menyebutkan bahwa ide awal pengembangan aplikasi pengelolaan BUMM dan UKM ini adalah obrolan dengan Waway Qodratulloh, dosen Pendidikan Agama Polban yang menjadi penggagas awal pengembangan aplikasi Qayim Masjid.

“Dalam obrolan tersebut kami bersepakat bahwa keberhasilan dalam mengembangkan aplikasi Qayim Masjid pada tahun 2021 harus berlanjut pada pengembangan aplikasi lainnya untuk mendukung pengelolaan masjid berbasis ICT,” ujarnya.

Di sisi lain, tim memandang bahwa potensi pengembangan usaha berbasis masjid cukup besar mengingat konsumennya tersedia dan spesifik. Tim pelaksana PKM meyakini apabila usaha berbasis masjid ini dapat dikelola secara profesional, masjid akan menjadi mandiri dari sisi pendanaan dan mampu memberikan manfaat yang lebih besar untuk jamaah sekitar masjid atau pun peradaban islam lebih lanjut.

Sangat senang

H Endang Asmara selaku ketua pengurus masjid mengungkapkan pihaknya sangat senang dengan adanya kegiatan PkM Polban di Masjid Riyaadhusholihien beberapa tahun belakang ini karena berdampak meningkatkan aktivitas memakmurkan masjid tersebut.

PkM Tahun 2022 ini diharapkan dapat membantu Warung Jama’ah dan pelaku usaha mikro binaan masjid dalam memperbaiki catatan pengelolaan keuangan usaha dengan memanfaatkan aplikasi yang sudah dikembangkan.

Tanggapan yang diperoleh dari survey kepuasan peserta pelatihan adalah positif dan merasa terbantu dengan menggunakan aplikasi tersebut meskipun dibutuhkan pendampingan lebih lanjut agar pengunaannya semakin lincah. Tim pelaksana berkomitmen dalam mimpi yang sama untuk mengembangkan aplikasi SICAKEP maupun Qayim Masjid sehingga dapat diterapkan pada berbagai masjid di seluruh Indonesia. ***

Komentar