MARMARIS, TURKI (TUGUBANDUNG.ID) – Atlet terkemuka Belgia, Jasper Philpsen (25) dari tim Alpecin Deceuninck menunjukan kelasnya sebagai sprinter rangking ke-1 (kaus hijau) Tour de France 2023 dengan kembali memenangi etape IV balap sepeda Tour de Turkey (TdT) 2023 Rabu (11/10/2023) melalui adu sprint finis massal.
Ini merupakan sukses Philipsen mencetak “Hat-trick” memenangi etape TdT 2023 untuk ketiga kalinya (etape I,II dan IV).
Pada etape IV rute relatif datar sejauh 165 km dari Fethiye ke Marmaris, Philipsen pemegang “king of sprint” (kaus hijau) kembali tak terkalahkan melesat melintasi finis terdepan sebagai pemenang mengalahkan dua sprinter lainnya Timothy Dupont (Tartelitto/Belgia) dan Giovanni Lonardi (Eolo Kometa/Italia) di urutan kedua dan tiga serta peloton utama dengan waktu sama 3 jam 50 menit 17 detik.
Tak ada perubahan di klasemen umum karena pimpinan klasemen Alexey Lutsenko (Astana/Kazakstan) pemegang kaus warna merah bata finis bersamaam di peloton utama dengan waktu sama. Lutsenko tak tergoyahkan memimpin klasemen dengan keunggulan 16 detik atas rangking kedua Ben Zwiehoff (Bora/Jerman).
Pada jumpa pers, pimpinan klasemen Lutsenko mengatakan pada etape IV tidak memforsir diri dan bersama timnya Astana hanya mengawasi pergerakan Ben Zwiehoff (Bora) rangking kedua klasemen, tidak dibiarkan lepas dari kawalan tim Astana hingga finis.
“Semua berjalan lancar di etape IV, karena tugas utama tim Astana menjaga agar Ben Swiehoff tak bisa lepas kedepan sehingga pimpinan klasemen yang saya pegang tetap aman,” ungkap Alexey Lutsenko pada Eurosport.
Klasemen hingga etape IV:
- Alexey Lutsenko (Astana Qazaqstan/Kazakstan) 14 jam 22 menit 53 detik
- Ben Zwehoff (Bora Hansgrohe/Jerman) + 16 detik
- Harold Tejada (Astana Qazaqstan/Kolombia) + 33 detik
- Florian Ripowitz (Bora Hansgrohe/Jerman) + 58 detik
- Matteo Badilatti (Q36.5 Pro/Swiss) + 1 menit 5 detik
Kamis (12/10/2023) etape V Marmaris – Bodrum 180 km melalui rute menanjak di awalnya kemudian perbukitan dan datar menuju finis, kesempatan bagi sprinter dan oportunis untuk “break away”, memenangi etape. (Bambang Kunthady)***
Komentar