KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Realisasi investasi Jawa Barat pada tahun 2023 tercatat menunjukkan hasil yang positif. Jawa barat tercatat berhasil membukukan realisasi investasi di sepanjang tahun 2023 sebesar Rp210,6 triliun, atau sebesar 112% dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi.
Capaian tersebut, turut berdampak signifikan terhadap perekonomian Jawa Barat seiring dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 253.424 orang, dengan jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 94.469 LKPM. Dengan capaian tersebut, didukung terjaganya konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor ekonomi unggulan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2023 tumbuh sebesar 4,7-5,5% (yoy).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono dalam acara Bewara Jabar (Beja) di Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (30/1/2024) menyampaikan, keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis menjadi kunci realisasi investasi Jawa Barat yang semakin melesat di 2023.
“Hal tersebut merupakan necessary condition dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan terpercaya bagi para investor. Selain itu, realisasi investasi yang tinggi juga sangat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ration (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Maka dari itu, seluruh stakeholders terkait investasi di Jawa Barat menurut Bambang, juga perlu secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi potential project yang diminati investor luar negeri saat ini, khususnya bagi para calon investor yang sedang dalam posisi mencari pilihan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman.
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso, menyampaikan bahwa raihan positif investasi Jawa Barat tersebut merupakan buah sinergi, komitmen dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Jawa Barat.
“Raihan ini juga turut memberikan pesan kepada masyarakat bahwa investasi menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Jawa Barat. Namun demikian ke depan realisasi investasi yang unggul tersebut, disamping yang bersifat berdaya saing seperti Bandarudara Internasional Jawa Barat, perlu untuk dilakukan upaya pemerataan di seluruh wilayah Jawa Barat,” ujarnya.
Hal tersebut sejalan dengan peta persebaran investasi di Jawa Barat yang terkonsentrasi di bagian utara seperti Kab. Bekasi (25%) hingga Kab. Karawang (22%).
Menyongsong tahun 2024, Provinsi Jawa Barat optimis dalam meraih target realisasi investasi nasional yang dipatok meningkat 17,9%. Dalam mencapai target tersebut menurut Taufik, sinergi antar stakeholders terkait investasi di Jawa Barat akan semakin diperkuat.
“Berbagai program akselerasi investasi juga akan difokuskan pada perbaikan kebijakan investasi yang berkelanjutan, pelayanan dan insentif investasi berdaya saing, serta fokus pada investasi yang bernilai tambah serta berorientasi pada green investment,” paparnya.
Lebih lanjut, kebijakan hilirisasi juga diarahkan pada industri berbasis potensi daerah dan sektor unggulan guna menciptakan semakin banyak lapangan pekerjaan hingga meningkatkan daya saing UMKM dalam global value chain. Dengan kinerja investasi dan dukungan permintaan domestik yang tetap kuat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya multiplier effect dari tahun politik terhadap perekonomian secara agregat, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2024 diperkirakan tetap tinggi dan berada pada kisaran 4,9% – 5,7% (yoy). (Pun) ***