Sinergi Strategis untuk Mewujudkan Kemandirian Teknologi Nuklir Indonesia
KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Thorcon Power Indonesia bersama Institut Teknologi Bandung
(ITB) dan AIMTOPINDO secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerja sama riset dan pengembangan bahan bakar garam cair (molten fuel salt) sebagai sumber energi generasi baru bagi Molten Salt Reactor (MSR).
Kerja sama ini menegaskan langkah strategis menuju kemandirian energi nasional berbasis teknologi nuklir,
Seremoni penandatanganan MoU berlangsung di Gedung Rektorat ITB, Bandung, dan dihadiri oleh pimpinan dari ketiga institusi, yakni:
• Dhita K. Ashari, Chief Operating Officer, Thorcon Power Indonesia
• Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara, Rektor Institut Teknologi Bandung
• Setyo Yanus, Direktur AIMTOPINDO
Kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan teknologi fuel salt berbasis NaF-BeF₂, yang memiliki potensi tinggi dalam hal efisiensi dan keselamatan untuk sistem reaktor generasi lanjut. Proyek riset akan dilaksanakan di fasilitas khusus yang diberi nama Fuel Salt Tech
Laboratory, berlokasi di kawasan ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
“Kami memandang kolaborasi ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian teknologi energi bersih. Fuel salt berbasis NaF-BeF₂ merupakan inovasi yang menawarkan efisiensi termal tinggi dan profil keselamatan unggul untuk reaktor MSR,”
ujar Dhita K. Ashari.
Senada dengan itu, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D, selaku Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi, ITB, menyampaikan optimisme terhadap dampak kolaborasi ini bagi ekosistem riset nasional:
“ITB berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan teknologi nuklir. Melalui kerja sama ini, kami akan memperkuat riset dari sisi fundamental hingga aplikatif,
menjembatani kebutuhan ilmu pengetahuan dan industri,” ujar Lavi.
Dari sisi industri teknik, Setyo Yanus, Direktur AIMTOPINDO, menyampaikan kesiapan
perusahaan dalam mendukung akselerasi teknologi:
“AIMTOPINDO siap berperan aktif dalam pengembangan infrastruktur laboratorium dan sistem rekayasa untuk memastikan hasil riset dapat diintegrasikan ke tahap industrialisasi. Ini adalah kontribusi nyata kami bagi kemajuan teknologi energi nasional,” paparnya.
Komentar