Menu

Mode Gelap

Berita · 21 Nov 2024 16:48 WIB ·

Sepekan Sebelum Pencoblosan, Temuan Survei Menkonfirmasi Keunggulan 71,3 Persen Dedi Mulyadi- Erwan Setiawan di Pilgub Jawa Barat

 SEPEKAN sebelum hari “H” pencoblosan pada Pemilu Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat, Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia kembali merilis Temuan Survey Gubernur dan Wakil Gubernur Pilihan Warga Jabar, Kamis 21 November 2024.* Perbesar

SEPEKAN sebelum hari “H” pencoblosan pada Pemilu Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat, Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia kembali merilis Temuan Survey Gubernur dan Wakil Gubernur Pilihan Warga Jabar, Kamis 21 November 2024.*

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Sepekan sebelum hari “H” pencoblosan pada Pemilu Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat, Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia kembali merilis Temuan Survey Gubernur dan Wakil Gubernur Pilihan Warga Jabar, Kamis 21 November 2024.

Rilis disampakan langsung oleh Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Prof Burhanuddin Muhtadi, MA, PhD bersama Hendro Prasetyo, Ph.D (Peneliti Utama), dan Dr Rizka Halida (Peneliti Utama).

Pada rilis yang juga dapat diikuti melalui siaran streaming live YouTube melalu Kanal IndikatorTV serta live Zoom, pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, yang diusung oleh koalisi gemuk 13 partai (Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, Hanura, Gelora, Garuda, PBB, PKN, Partai Ummat dan Partai Buruh) , yakni Dedi Mulyadi–Erwan Setiawan unggul jauh dibanding tiga kompetitornya.

Posisi kedua ditempati Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie (PKS, NasDem, PBB): 16,4 persen, Jeje Wiradinata-Ronal Sunandar Surapradja (PDIP): 4,4 persen, serta  Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina (PKB): 4,0 persen.

“Hal ini mengonfirmasi kembali hasil survey serupa yang kami lakukan di Jawa Barat ini bulan lalu, pada sekitar pertengahan Oktober. Meski ada tren kenaikan dari pasangan Akhmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie tapi tidak signfikan. Pasangan keduanya cenderung menguat. Tapi masing-masing slopenya sangat landai, secara statistik tidak signifikan. Sementara pasangan lain cenderung stagnan,” ungkap Burhanuddin Muhtadi dalam pengantarnya.

DATAINDONESIA.ID
PADA simulasi Top of MInd, nama Dedi Mulyadi selalu unggul jauh dibandingkan nama-nama lainnya.*

Ia mengatakan sebagai wilayah dengan jumlah pemilih terbesar (DPT 35,7 juta), pilgub Jawa Barat penting untuk dicermati. Di satu sisi, hasil pilkada Jawa Barat akan turut menentukan peta kekuatan partai politik ke depan. “Di sisi lain, pasangan Gubernur-Wakil Gubernur terpilih kelak akan menentukan arah perjalanan provinsi terbesar tersebu,” ucapnya.

Pada simulasi Top Of Mind dengan pertanyaan  “Seandainya pemilihan langsung Gubernur Jawa Barat diadakan hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai Gubernur?… %”, nama Dedi Mulyadi paling banyak disebut 55,3%, Ahmad Syaikhu 12,1%, nama lain jauh lebih rendah. Sedangkan, mereka yang belum menentukan pilihan 27,1%/

Kemudian, pada simulasi lewat pertanyaan “Seandainya pemilihan langsung Gubernur Jawa Barat dilaksanakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara nama-nama berikut?… %”, lagui-lagi nama Dedi Mulyadi 66.8% paling banyak dipilih, kemudian Ahmad Syaikhu 14.2%. Nama lain jauh lebih rendah. Belum menjawab 10.3%.

Memotret aspirasi

Sementara itu, Dr Rizka Halida dalam pernyataannya, survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 14-20. Survei ini  memotret aspirasi pemilih Jawa Barat, pada pasangan calon mana suara mereka akan diberikan, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pilihan tersebut. Hasil survei dapat menjadi rujukan tentang peta elektoral Pilgub Jawa Barat 2024 bagi

“Survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 800 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” katanya menguraikan.

Ia menambahkan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

“Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” katanya menegaskan. (Erkus/Tugubandung)***

 

Artikel ini telah dibaca 78 kali

Baca Lainnya

Yuk ke Kampung Batagor Cibangkong, Wisata Kuliner Kota Bandung!

8 Desember 2024 - 19:09 WIB

Monumen Pahlawan Covid-19 Kota Bandung: Cara Menghormati Perjuangan dan Solidaritas Warga

8 Desember 2024 - 18:55 WIB

Mau Nongkrong dengan Tema Otomotif di Kota Bandung? Disini Tempatnya!

8 Desember 2024 - 18:47 WIB

Manfaatkan Layanan Pengaduan Masyarakat SP4N-LAPOR, Begini Caranya!

8 Desember 2024 - 18:43 WIB

Call Center 112 Kota Bandung, Solusi Cepat dan Tepat untuk Situasi Darurat

8 Desember 2024 - 18:34 WIB

Larangan Jalsah Salanah Ahmadiyah Disesalkan Pimpinan DPRD Jabar, Ini Alasannya!

8 Desember 2024 - 11:07 WIB

Trending di Berita